Rabu, 18 Desember 2013

PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA BARU




Menanti kelahiran si jabang bayi adalah peristiwa besar dalam kehidupan siapapun. Tak hanya membahagiakan, ini bisa menjadi saat yang paling mendebarkan, bahkan tak jarang membuat stres.

Tak hanya si calon ibu, ayah maupun anggota keluarga yang lain harus benar-benar mempersiapkan kelahiran dengan sebaik-baiknya. Baik itu terkait dengan mental, fisik maupun keuangan.

Dari persiapan menanti kelahiran calon bayi, setidaknya ada 9 hal yang bisa dipelajari para calon ibu dan ayah baru.

1. Jangan hanya berkonsentrasi pada bagaimana melahirkan, pikirkan juga tentang hari setelah melahirkan

Memilih tentang cara melahirkan memang penting, namun jangan sampai ini menyita seluruh perhatian dan melupakan bagaimana persiapan setelah melahirkan nanti.

2.Melahirkan bayi di tempat yang Anda inginkan

Kebanyakan bayi pertama lahir di rumah sakit, sementara kurang dari 2% lahir di rumah. Pilih tempat yang memang akan membuat Anda lebih nyaman sehingga membuat proses kelahiran akan lebih mudah dan cepat.

3. Jangan biarkan orang lain ikut hadir dalam proses persalinan

4. Jangan memilih nama yang bodoh

Pilih nama yang tepat dan baik bagi calon bayi Anda karena nama akan selalu dibawanya hingga akhir hayat

5. Umumkan kelahiran bayi melalui email/BBM/SMS

Sementara belum sempat untuk memberi kabar secara langsung kepada kerabat atau teman-teman tentang kelahiran bayi, mengumumkan kelahiran bayi melalui online tau pesan ponsel menjadi pilihan baik.

6. Sebaiknya sudah mempersiapkan kereta dorong atau gendongan bayi beberapa hari sebelum kelahiran.

7. Rencanakan cuti jauh hari sebelumnya

Baik bagi ibu atau calon ayah, jangan lakukan cuti secara tiba-tiba. Untuk mempersiapkan kelahiran dengan sebaik-baiknya, rencanaka cuti dari pekerjaan beberapa hari sebelum waktu kelahiran yang diperkirakan.

8. Lakukan hal-hal yang menyenangkan sebelum kelahiran

Hamil bukan berarti meninggalkan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa membuat lebih rileks. Sebuah penelitian terbaru dari produsen tempat tidur, menemukan bahwa orang tua baru akan kehilangan waktu enam bulan tidurnya dalam dua tahun pertama kehidupan bayi. Jadi lakukan hal-hal yang bisa menyenangkan dan menenangkan Anda.

9. Bersiap untuk kemungkinan menjadi stres, tapi ingat jangan stress

Menjadi orang tua baru hanya akan terjadi sekali, meski nanti akan lahir anak kedua, ketiga dan seterusnya. Bersiap untuk sesuatu yang akan menyibukkan, dan mengagetkan tapi ingat jangan lalu menjadi stres. Yang dilakukan bayi adalah tidur, menangis, buang air kecil/besar dan makan atau minum susu, biasakan diri dengan kondisi ini. Jangan lalu menjadi stres karena rutinitas kegiatan ini.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Selasa, 17 Desember 2013

ASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI




Kadang-kadang bayi yang bertumbuh serba sehat dan bertambah berat badannya dengan pesat dengan mendapat ASI eksklusif akan mulai melambat kenaikan berat badannya, atau bahkan tidak bertambah sama sekali, setelah 2 sampai 4 bulan. Bayi ASI Eksklusif memang cenderung lebih lambat kenaikan berat badannya setelah tiga atau empat bulan dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula, dan hal ini normal. Kenaikan berat badan yang lebih cepat pada bayi susu formula bukanlah standar yang sebaiknya digunakan. Menyusui adalah cara memberi makan yang paling normal, alami, dan tepat secara fisiologis bagi bayi dan balita. Menggunakan bayi susu formula sebagai model normal adalah tidak rasional dan mendorong kita memberikan saran yang keliru pada para ibu mengenai pemberian makan/minum dan pertumbuhan bayi.

Pada beberapa kasus, sakit yang dialami bayi dapat juga menyebabkan kenaikan berat badannya tidak sepesat yang diharapkan. Memberi tambahan susu formula tidak menyembuhkan dan justru dapat membuat bayi kehilangan manfaat-manfaat dari menyusu secara eksklusif.

Anda dapat membedakan kapan bayi mendapatkan atau tidak mendapatkan ASI saat menyusu. Jika bayi menghisap payudara namun tidak mendapatkan ASI, ya tentu saja inilah sebabnya berat badannya tidak naik dan biasanya produksi ASI ibu pun akan berkurang. Produksi ASI yang menurun adalah penyebab umum bayi menjadi rewel dan menarik payudara dan/atau berat badan bayi tidak lagi bertambah cukup baik.


Mengapa ASI bisa berkurang ?
  1. Anda sedang mengkonsumsi pil KB, Mirena IUD, Depo Provera, atau mengkonsumsi estrogen dan/atau progesteron dalam bentuk lain. Perlu diingat bahwa menyusui itu sendiri mampu mencegah kehamilan, khususnya jika ibu menyusui eksklusif.
  2. Anda sedang hamil. Kehamilan pasti akan mengurangi produksi ASI.
  3. Anda sedang berupaya mengurangi menyusui atau sedang “melatih” bayi untuk tidur sepanjang malam. Jika ini masalahnya, susui bayi jika ia lapar atau memasukkan tangannya ke dalam mulut. Pertimbangkan untuk tidur bersama bayi secara aman sehingga bayi dapat tetap menyusu di malam hari tanpa Anda harus bangun dari tempat tidur.
  4. Anda memberi bayi minum dari dot cukup sering. Lebih baik menghindari dot sama sekali, namun memakai dot sesekali saja biasanya tidak akan mempengaruhi produksi ASI. Akan tetapi, penggunaan dot rutin dan sering akan menyebabkan bayi sulit untuk melekat dengan baik pada payudara sehingga makin tidak mendapatkan cukup ASI. Sering bayi akan berhenti menyusu sebelum payudara “kosong” yang berakibat produksi ASI menurun. Jika bayi harus diberi minum oleh orang lain, maka cangkir (bukan gelas hisap/sippy cup yang hakikatnya sama dengan dot) lebih baik daripada botol dot.
  5. Goncangan emosional ada kalanya dapat mengurangi produksi ASI.
  6. Ibu yang menderita sakit, terutama jika mengalami demam, dapat juga mengurangi produksi ASI. Mastitis dan tersumbatnya saluran ASI juga dapat mengurangi produksi ASI. Untungnya hal ini jarang terjadi.
  7. Mungkinkah Anda terlalu banyak bekerja? Memang mudah terperangkap keinginan memuaskan orang-orang lain tentang apa yang seharusnya Anda lakukan. Kurangi pekerjaan rumah tangga. Tidurlah ketika bayi tidur. Jika Anda letih, berbaringlah saat menyusui bayi dan biarkan diri Anda tertidur. Pastikan bahwa menyusui sambil tidur bersama bayi dilakukan dengan aman.
  1. Beberapa jenis obat dapat mengurangi produksi ASI. Obat-obat antihistamin, khususnya jenis lama seperti Benadryl; pseudoephedrine (Sudafed) juga dapat mengurangi produksi ASI. Perhatikan bahwa kedua jenis obat tersebut (atau yang mirip) ditemukan dalam obat-obat flu dan anti alergi.
  1. Anda hanya menyusukan salah satu payudara saja setiap kali menyusui. Bukanlah ide yang baik untuk menyusui bayi dengan satu payudara saja, untuk mengikuti aturan. Ya, memastikan bayi telah “menuntaskan” satu payudara sebelum menawarkan sebelahnya, dapat membantu mengatasi lambatnya kenaikan berat badan bayi dan kolik pada bayi. Namun berbagai aturan menyusui dan menyusui itu sendiri tidak selalu sejalan. Jika bayi tidak benar-benar mendapatkan ASI, tidak ada gunanya membiarkan bayi tetap menghisap untuk waktu yang lama. Anda sebaiknya “menuntaskan” satu payudara dan jika bayi tetap ingin menyusu, tawarkan payudara yang lain.

    Bagaimana Anda tahu bayi sudah “menuntaskan” satu payudara? Saat bayi tidak lagi minum, bahkan ketika dilakukan teknik penekanan payudara. Hal ini tidak berarti Anda harus segera melepaskan bayi dari payudara begitu bayi tidak lagi menyusu sama sekali selama satu atau dua menit (bisa saja Anda akan mendapatkan refleks pengeluaran ASI, jadi tunggulah sebentar lagi). Namun jika jelas bayi tidak lagi menyusu, lepaskan bayi dari payudara dan jika bayi terlihat ingin minum lagi, tawarkan payudara yang satunya.

    Jika bayi melepaskan sendiri payudara ibunya, apakah ini berarti bayi telah ”selesai” menyusu pada payudara tersebut? Belum tentu. Bayi seringkali melepaskan diri dari payudara ibunya ketika aliran ASI melambat, atau ketika bayi terkejut oleh aliran ASI yang tiba-tiba banyak ketika ibu mendapatkan refleks pengeluaran ASI. Coba tawarkan lagi bayi untuk menyusu pada payudara tersebut jika ia ingin menyusu lagi, namun jika ia tampak tidak minum sekalipun dengan teknik kompresi, pindahlah ke payudara yang sebelahnya.
  1. Kombinasi dari beberapa hal tersebut diatas.
  1. Kadang-kadang produksi ASI menurun tanpa alasan yang jelas. Mungkin saja alasannya tidak sesulit itu untuk ditelaah kalau Anda sudah mencerna informasi pada alinea di bawah ini dan tahu cara mengenali apakah bayi mendapatkan ASI (atau tidak).
Alasan nomor 11 ini masih butuh penjelasan lebih lanjut. Pada beberapa minggu pertama, bayi cenderung untuk tertidur di payudara ibunya saat aliran ASI melambat. Melambatnya aliran ASI ini terjadi lebih cepat jika bayi tidak melekat dengan baik. Bayi yang tidak terlalu baik pelekatannya tetapi pasokan ASI ibunya melimpah, dapat tetap bertambah berat badan dengan baik, namun ia akan sangat tergantung pada refleks pengeluaran ASI untuk mendapatkan ASI. Bayi ini akan menghisap kemudian tidur kemudian menghisap lagi, tanpa mendapatkan jumlah ASI yang banyak, begitu aliran ASI yang cepat itu berkurang, namun tiap kali ibu mengalami refleks pengeluaran ASI, ia akan minum lagi, bahkan dengan setengah tertidur.
Begitu usia bayi bertambah, sebagian bayi melepaskan payudara ketika aliran ASI melambat, seringkali dalam hitungan beberapa menit saja sejak mulai menyusu. (Sebenarnya ada bayi yang melakukan hal ini sejak dini sekali, ada yang tidak pernah begitu, dan sebagian lain kombinasi antara tidur dan melepaskan payudara tergantung seberapa lapar atau bagaimana mood-nya.). Hal ini lebih mungkin terjadi jika bayi pernah diberikan dot sebelumnya, tapi bisa juga terjadi sekalipun bayi tidak pernah menggunakan dot. Jika ini terjadi, kebanyakan ibu mungkin akan memindahkan bayi ke payudara sebelahnya namun kemudian hal yang sama terulang.
Bayi mungkin saja masih lapar tetapi akan menolak untuk menyusu lagi dan memilih untuk mengisap tangannya. Dia tidak akan memperoleh ASI yang dikeluarkan melalui refleks-refleks pengeluaran ASI yang seharusnya bisa dia dapatkan jika menyusu lebih lama. Akhirnya, bayi minum makin sedikit dan produksi ASI pun berkurang karena bayi makin sedikit minum serta aliran ASI pun semakin cepat melambat saat menyusui, maka lingkaran setan telah dimulai.
Kisahnya tidak selalu begini dan banyak bayi tetap bertambah berat badan dengan baik meskipun mereka hanya menyusu sebentar-sebentar saja. Bayi mungkin saja tetap melepaskan payudara dan mengisap tangannya karena masih ingin mengisap (kegiatan yang menyenangkan bagi bayi), namun jika pertambahan berat badan baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetap saja, akan lebih menyenangkan jika bayi tidak cepat-cepat melepaskan payudara ketika menyusu.
Cara untuk menghindari semua itu adalah melalui pelekatan yang baik sejak awal. Banyak ibu yang diberitahu bahwa pelekatannya sudah sempurna, padahal kenyataannya masih jauh dari sempurna. Pelekatan masih dapat diperbaiki bahkan untuk bayi yang lebih tua umurnya, tapi itu tidak selalu mudah, meskipun kadang tidak sulit juga.
Seringkali domperidone akan meningkatkan produksi ASI secara signifikan dan kami sering meresepkannya. Tetapi, jangan mengkonsumsinya jika Anda sedang hamil. Pertama, karena obat ini tidak akan bekerja jika Anda sedang hamil dan meskipun tidak ada bukti bahwa obat ini berbahaya dipakai oleh ibu hamil, tidak adanya penelitian yang menunjukkan dampak bahaya bukan berarti obat ini aman dikonsumsi di kala hamil.


Bagaimana Mengetahui Bayi Benar-benar Minum ASI dari Payudara?


Saat bayi mendapatkan ASI (bayi tidak mendapatkan ASI hanya dengan memasukkan puting kedalam mulutnya dan melakukan gerakan menghisap), akan terlihat jeda berhenti pada ujung dagunya setelah bayi membuka lebar mulutnya dan sebelum ia menutup mulutnya, itulah yang disebut satu isapan (jenis hisapan dengan mulut terbuka lebar – jeda – mulut tertutup).

Jika Anda ingin coba mendemonstrasikannya sendiri, letakkan jari telunjuk (atau jari lain) ke dalam mulut dan menghisaplah seperti saat Anda menghisap sedotan. Saat menghisap, dagu Anda turun dan tetap turun selama Anda masih menghisap. Saat berhenti menghisap, dagu Anda kembali naik (posisi semula). Jeda yang bisa diamati di dagu bayi saat ia menyusu adalah petunjuk bahwa mulutnya penuh ASI. Semakin lama jedanya, semakin banyak ASI yang diminum.

Sekali Anda mengenali jeda itu, Anda bisa mengesampingkan semua omong kosong yang disampaikan kepada para ibu yang menyusui. Seperti: Susui bayi 20 menit pada masing-masing payudara. Bayi yang melakukan hisapan seperti ini (dengan jeda) selama 20 menit terus-menerus mungkin akan terlalu kenyang untuk menyusu lagi pada payudara yang lain. Bayi yang sekedar mengempeng (tidak minum) selama 20 jam tetap akan lapar setelah lepas dari payudara.



Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Senin, 16 Desember 2013

TETAP HANGAT SETELAH TIDAK LAGI MENYUSUI




Air Susu Ibu (ASI) tak diragukan lagi sebagai makanan terbaik bayi. Badan kesehatan dunia pun menganjurkan pemberian ASI bersama makanan pendamping ASI hingga anak berusia dua tahun. Ketika saat menyapih tiba, sejumlah ibu pun gamang. Mereka khawatir kedekatan dengan anak akan berkurang karena tak lagi menyusui.

Proses menyapih merupakan bagian penting dalam kehidupan ibu dan anak. Meski, menyapih terkadang berat dilakukan. Karena itu, disarankan penyapihan dilakukan dengan cinta dan kasih sayang.

Sebelum menyapih, komunikasikan terlebih dahulu kepada anak. Katakan pada anak, nanti di usia dua tahun “kamu sudah tidak menyusu ibu lagi”. Katakan saja dengan jelas, tidak perlu membohongi anak dengan alasan puting sakit atau puting berdarah.

Komunikasi itu pun tak hanya dilakukan sekali, tapi perlu berulang-ulang. Selain itu, ajak suami untuk bekerja sama. Setelah proses menyapih berjalan, walaupun anak sudah tidak menyusu ibu lagi, sebaiknya anak sering dipeluk. Orang tua perlu membiasakan untuk mendekap anak. Selain dipeluk, sebaiknya anak juga perlu banyak dibelai dan ditimang-timang.

Selain itu, untuk membangun kelekatan orang tua dan anak, bisa pula dengan melakukan kegiatan bersama dengan anak. Misalnya, makan bersama atau bermain bersama. Sehingga, anak merasa orang tuanya tetap ada untuknya.

Hal penting lainnya adalah ibu harus konsisten dengan keputusannya menyapih. Ketika anak ingin menyusu, katakan betapa ibu juga ingin menyusui, tapi anak sudah besar dan tidak menyusu lagi. Lalu untuk mengalihkan perhatiannya, ibu bisa mengajak anak bercerita. Ceritakan saja pengalaman ibu hari itu. Bisa pula membacakan buku untuk anak-anak.

Pengalaman setiap ibu dalam menyusui berbeda. Termasuk, waktu menyapih anaknya. Tak lagi menyusui anak, tidak selalu mengurangi kelekatan antara ibu dan anak. Semua bergantung pada cara ibu bersikap. Kelekatan tetap bisa ada jika sang ibu mampu membangunnya. Kelekatan tersebut, termasuk bagi ibu yang tak bisa memberikan ASI langsung.

Saat anak sedang menyusui dari botol, ibu bisa menggendong atau memangku anaknya. Sambil memeluk, berikan botol susu tersebut ke anak. Jantung ibu dan anak akan ada koneksi, meskipun bukan ASI langsung.

Sambil menyusui dengan botol, ibu juga bisa mengajak anaknya berbicara. Katakan, betapa anak sudah bertambah besar. Sebaiknya dilakukan sembari membelai, mengusap, dan menatap mata anak langsung. Mengeloni anak tidur juga bisa menjadi sarana membangun kelekatan setelah anak tak lagi menyusui.

Setelah tak lagi menyusui, anak memang butuh merasa nyaman dengan cara lain. Karena itu, disarankan ibu untuk rajin memeluk dan membelai anak. Pelukan, sentuhan, dan belaian merupakan nutrisi nomor satu untuk setiap orang. Pelukan juga penting dilakukan sampai akhir hayat.

Bagi ibu bekerja, jangan lupakan faktor komunikasi dengan anak. Manfaatkan telepon untuk membina kehangatan. Hubungi rumah dan minta bicara dengan anak meski anak belum memahami ucapan ibunya di ujung telepon. Bicaralah dengan anak, katakan bahwa ibu masih bekerja, tapi sebentar lagi akan pulang.

Komunikasi seperti itu akan membantu membuat anak merasa ibu atau orang tuanya hadir. Meski tidak secara fisik, tapi secara emosional anak tahu ibunya memperhatikannya.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Kamis, 12 Desember 2013

MENYUSUI LEBIH DARI 2 TAHUN ? INDAH SEKALI RASANYA




Pertanyaan yang sering dilontarkan para ibu menyusui adalah “kapan saat yang tepat si anak mulai disapih ?” Banyak ibu yang anaknya sudah lebih dari 2 tahun, tapi belum rela untuk menyapih. Bagi mereka, kenapa harus berhenti kalau menyusui itu pengalaman yang sangat menyenangkan bagi ibu dan anak. Dan ternyata memang terdapat keunggulan bila masih bisa menyusui di atas 2 tahun (extended breastfeeding). Berikut penjelasannya :

Alasan pertama: Anak dapat lebih mandiri.

Banyak yang berpendapat bahwa lebih lama menyusui akan menyebabkan anak lebih manja. Pendapat tersebut tentu saja tidak tepat. Anak yang menyapih dirinya sendiri (biasanya pada umur 2 sampai 4 tahun) akan jauh lebih mandiri. Mengapa? Karena ia mendapatkan rasa keamanan dan kenyamanan dari ibunya (ketika menyusu) sampai akhirnya ia berhenti sendiri. Pada saat ia memutuskan untuk berhenti menyusu, ia tahu kalau ia telah melangkah lebih maju. Hal ini pulalah yang menyebabkannya lebih mandiri, karena ia telah dapat mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya, yaitu berhenti menyusu dan memulai fase baru menjadi mandiri.

Alasan kedua: Anak lebih jarang sakit.

Beberapa referensi tentang hal ini, diantaranya adalah :
  • The American Academy of Family Physicians menyatakan bahwa anak yang disapih sebelum umur 2 tahun berisiko lebih besar untuk terkena penyakit.
  • Gulick (1986) menyatakan bahwa anak yang menyusu diantara umur 16-30 bulan lebih jarang sakit dan jikalau terkena penyakit, durasi sakitnya pun lebih pendek.
  • Goldman 1983, Goldman & Goldblum 1983, Institute of Medicine 1991) “Zat Antibodi banyak terdapat di dalam ASI pada saat menyusu”. Faktanya faktor imunitas meningkat pada tahun kedua dan pada saat menyapih.
  • WHO menyatakan, “sedikit penambahan pada tingkat menyusui dapat mengurangi tingkat kematian anak dibawah lima tahun sebesar sepuluh persen. Menyusui berperan penting dan terkadang diremehkan pada penanganan dan pencegahan penyakit anak anak.”
Pada saat anak sakit pun, menyusui bisa menjadi peredanya. Dan sang Ibu pasti juga merasa tenang karena membantu penyembuhan sang anak.

Alasan ketiga: Mengurangi risiko alergi.

Banyak penilitian yang menyatakan untuk mencegah alergi dan asma adalah dengan menyusu selama enam bulan eksklusif dan setelah itu tetap melanjutkan menyusu secara jangka panjang.

Alasan keempat: anak menjadi lebih pintar.

Banyak penelitian yang sekarang menyatakan adanya hubungan antara perolehan kognitif (IQ dan peringkat di sekolah) dengan menyusu. Setelah diteliti, semakin tinggi perolehan koqnitif ternyata dibuktikan dengan lamanya jangka waktu menyusu si anak.

Alasan kelima: Anak lebih mudah bersosialisasi.

Anak yang memperoleh kemandirian sendiri tanpa paksaan (dalam arti menyapih sendiri) akan merasa lebih aman dan nyaman daripada anak yang kemandiriannya dipaksakan. Karena rasa aman dan nyaman tersebut, terbentuklah kepercayaan diri sehingga dalam lingkungan barupun anak akan lebih mudah bersosialisasi.

Alasan keenam: Banyak keuntungan untuk ibu.

Beberapa keuntungan untuk ibu yang menyusu anaknya lebih dari 2 tahun yaitu:
  • mengurangi risiko kanker rahim
  • mengurangi risiko kanker payudara
  • mengurangi risiko kanker uterus
  • mengurangi risiko kanker endometriosis
  • bagi beberapa wanita dapat menunda kesuburan (dengan catatan blm kembali haid)
  • melindungi dari resiko osteoporosis
  • mengurangi resiko Artritis reumatoid (penyakit yang menyerang persendian)
  • mengurangi kebutuhan insulin bagi wanita yang menderita diabetes
  • dapat menurunkan berat badan
Maka sudah bisa dipastikan bahwa menyusu lebih dari 2 tahun adalah sesuatu yang wajar dan banyak keuntungannya. Yang terpenting adalah hubungan antara ibu dan anak yang terbentuk karena menyusu (bonding) tetap terjaga.

Bagi banyak orang yang menyaksikannya sendiri, dapat mengatakan bahwa menyusu adalah sesuatu yang ajaib, spesial dan bukan hanya sekedar memberi asupan makanan. Anak yang sedang menyusu ibunya bisa tiba-tiba tertawa tanpa sebab sambil memandang ibunya. Ibunyapun juga bisa sambil berbicara dan bercanda.

Biarlah anak menyapih sendiri ketika ia siap dan dapat menentukan waktunya semdiri. Buat apa memaksa ?

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

fixedbanner