Jumat, 28 Juni 2013

AYU DEWI TETAP PUASA MESKI MASIH MENYUSUI





Memasuki bulan suci Ramadhan, Ayu Dewi merasa sangat deg-degan. Sebagai seroang ibu yang masih harus memberikan ASI bagi putranya, presenter kocak itu mengaku bingung bagaimana mensiasati asupan gizinya di bulan puasa nanti.
"Deg-degan nih, bingung, karena kalau masih menyusui harus banyak asupan," ungkap Ayu Dewi.

Meski demikian, Ayu tak mau menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk tidak menjalani kewajibannya sebagai seorang muslim. Ia mengaku yakin, bahwa Tuhan tidaklah mepersulit manusia dengan semua kewajiban yang diberikannya.

"Jadi, intinya saya harus mikirin bagaimana makan sahurnya. Itu yang penting. Maunya sih latihan puasa dari sekarang," pungkasnya.

Ayu Dewi menikah dengan Regi Datau, seorang pengusaha yang juga teman SMP--nya pada tanggal 16 Juni 2012. Pada Senin (11/3/2013) lalu ia melahirkan buah cinta pertamanya yang kemudian diberi nama Aqilah Dewi.

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Kamis, 27 Juni 2013

ASUPAN ENERGI IBU MENYUSUI TERABAIKAN




Asupan energi selama menyusui masih terabaikan oleh mayoritas ibu. Dibandingkan saat hamil, konsumsi energi ibu menyusui lebih rendah. Akibatnya, cadangan lemak ibu menyusui rendah. Hal itu berpengaruh terhadap produksi air susu ibu.

Hal tersebut disampaikan Sandra Fikawati, pengajar Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) saat mempertahankan disertasi ”Pengaruh Vegetarian dan Nonvegetarian terhadap Status Gizi Ibu, Durasi ASI Predominan, dan Pertumbuhan Bayi: Studi Kohort di 5 Kota” dalam sidang terbuka promosi doktor, Selasa (25/6), di Kampus UI Depok.

Fikawati meneliti ibu melahirkan vegetarian dan nonvegetarian di lima kota, Jakarta, Surabaya, Pontianak, Palembang, dan Pekanbaru, selama tiga tahun sejak 2009. Jumlah responden penelitian ada 42 pasang ibu-bayi vegetarian dan 43 pasang ibu-bayi nonvegetarian. Responden vegetarian yang diteliti ialah lakto-ovo vegetarian.

Fikawati memaparkan, konsumsi gizi makro ibu menyusui vegetarian dan nonvegetarian lebih rendah dibandingkan saat hamil. Konsumsi energi ibu menyusui vegetarian sebesar 1.850 kkal dan ibu nonvegetarian 2.100 kkal. Berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kecukupan gizi ibu menyusui adalah 2.500 kkal.

”Ketika hamil, umumnya porsi makan ibu lebih banyak dari biasa karena mereka berpikir asupan itu untuk memenuhi kebutuhan ibu bersangkutan dan janinnya. Setelah melahirkan, saat menyusui asupan gizi ibu turun, lebih rendah dibanding saat hamil,” Fikawati menuturkan.

Konsumsi protein ibu vegetarian lebih rendah dibandingkan dengan ibu nonvegetarian, tetapi jumlahnya memenuhi rekomendasi kecukupan protein. Konsumsi karbohidrat juga cukup. Kekurangan terjadi pada asupan lemak. Akibatnya, produksi air susu ibu (ASI) kurang.

Fikawati menyatakan, baik ibu vegetarian maupun nonvegetarian bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Perilaku hidup sehat ditambah keinginan kuat memberikan ASI akan menjadi faktor berpengaruh terhadap cakupan ASI eksklusif ibu vegetarian.

Suplementasi gizi

Fikawati merekomendasikan Kementerian Kesehatan untuk mendorong program peningkatan gizi ibu menyusui melalui suplementasi gizi, konseling, informasi, dan edukasi. Di pedesaan, suplemen tambahan seyogianya dijual murah atau gratis.

Promotor disertasi Fikawati, Prof Kusharisupeni, menuturkan, disertasi Fikawati yang mendapat yudisium cum laude memberikan jawaban terhadap perilaku ibu menyusui yang berhenti menyusui karena merasa ASI-nya kurang. Padahal, ternyata asupan energi ibu tersebut yang masih di bawah jumlah yang direkomendasikan sehingga memengaruhi produksi ASI.

Sumber : KOMPAS cetak

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Selasa, 25 Juni 2013

IBU MENYUSUI BOLEH TERAPKAN POLA MAKAN VEGETARIAN




Ibu menyusui tetap dapat melakukan pola makan vegetarian. Meski dikhawatirkan ibu dan/atau anak tidak mendapat asupan gizi yang cukup, berdasarkan penelitian, ibu vegetarian tetap dapat memberikan ASI eksklusif 6 bulan. Hanya saja, pola makan vegetarian itu harus dibarengi dengan konsumsi energi yang cukup agar berat tubuh ibu tidak menurun drastis saat menyusui.

Untuk semua ibu vegetarian dan non vegetarian, saat menyusui intinya adalah konsumsi energinya harus lebih banyak. Mengonsumsi makanan misalnya, harus tiga kali sehari dan ditambah dengan susu, juga konsumsi serat, sayur-sayuran, perlu diperbanyak. Jangan sampai malah merasa bahwa bayinya sudah lahir, lalu makan seadanya saja. Cukup banyak ditemui ibu menyusui tidak mengonsumsi gizi sebanyak saat hamil. Hal itu terjadi baik pada ibu vegetarian maupun non vegetarian.

Ibu vegetarian sendiri berisiko memiliki berat badan rendah. Risikonya, saat bayi lahir ibu tak memiliki cadangan lemak yang cukup untuk menyusui. Ternyata ibu-ibu itu saat menyusui justru menghentikan konsumsi suplemennya, juga susunya. Mereka tahunya pada saat hamil itu harus banyak makan karena ada bayi. Setelah melahirkan, dihentikan. Selama ini belum pernah ada yang mengukur konsumsi gizi ibu hamil dengan ibu menyusui. Jadi tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya konsumsi mereka pada saat menyusui itu turun.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

TIPS MENYUSUI BAYI KUNING




Dalam beberapa kasus kelahiran, bayi sering kali mengalami penyakit kuning atau jaundice. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan bilirubin (pigmen kuning di kulit yang terbentuk dari pemecahan sel dari sel darah merah) di jaringan kulit. Sekitar 60 persen bayi yang baru lahir akan mengalami masalah ini. Namun, hanya 10 persen yang berpotensi berisiko patologis (berbahaya dan menyebabkan kerusakan otak.

Untuk mengatasi penyakit ini, bayi harus ditangani dengan serius. Meski begitu, Anda bisa tetap menyusuinya. Justru ASI harus tetap diberikan untuk membantu meningkatkan ketahanan tubuh mereka. Hanya saja, bila kadar bilirubin bayi melebihi 20 mg/dL, tak ada pilihan lain untuk menghentikan sementara ASI selama 24-48 jam.

Ada beberapa tips yang harus diperhatikan saat menyusui bayi kuning :

1.
Lakukan kontak kulit sesering mungkin. Suhu tubuh ibu akan menghangatkannya (suhu tubuh ibu akan naik saat menyusui), tapi tidak terlalu hangat hingga membuatnya tertidur.

2.
Pastikan posisi dan pelekatan bayi dengan puting susu sudah tepat. Pastikan juga bayi minum ASI dengan efektif.

3.
Sebelum bayi menyusu, perah sedikit payudara dengan tangan agar kolostrum (susu pertama yang diproduksi setelah ibu melahirkan, mengandung immunoglobulin dan antimikrobakteria) membasahi puting. Lalu tempelkan puting pada bibir atas bayi untuk memancingnya membuka mulut. Ajak si kecil bicara dan tepuk pelan telapak kakinya bila bayi mulai tertidur. Anda bisa memberi ASI perah tambahan setelah Anda selesai menyusuinya.

4.
Anda bisa melakukan metode switch nursing (menyusui bolak-balik secara bergantian). Jika bayi tertidur saat menyusu pada payudara kiri, pindahkan bayi ke payudara kanan dan sebaliknya. Sendawakan atau gosok punggungnya sebelum berganti payudara.

5.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan metode double nursing (menyusui dua kali). Ketika bayi selesai menyusu pada kedua payudara, gendong bayi selama 10-20 menit dan sendawakan. Kemudian susui lagi bayi pada kedua payudara.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Senin, 24 Juni 2013

IBU MENYUSUI TIDAK PERLU PANTANG MAKANAN




Selama masa menyusui eksklusif, banyak ibu yang menghindari makanan tertentu karena khawatir akan efeknya terhadap bayi. Hal ini mungkin dapat menyiksa, karena sebagian ibu "terpaksa" puasa menyantap makanan favoritnya, misalnya saja makanan yang bercita rasa pedas. Mereka takut bila nekat memakannya, bayi akan jadi rewel atau mengalami diare. Pemikirannya, bukankah apa yang kita makan nantinya akan diolah menjadi ASI dan dikonsumsi bayi ?

Ternyata, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Belum ada bukti ilmiah yang mendukung asumsi bahwa makanan atau minuman tertentu bisa membuat bayi jadi rewel atau sakit. Salah satu alasan wanita berhenti menyusui adalah karena mereka pikir mereka harus mengikuti aturan makan yang sangat ketat. Namun, sebenarnya para ibu menyusui tidak butuh menu khusus.

Yang perlu Anda ketahui adalah beberapa aturan penting berikut ini :

Selektif saat konsumsi ikan.

Meski baik untuk kesehatan, para ibu menyusui harus tahu jenis ikan yang sebaiknya dihindari, yaitu ikan hiu, swordfish (todak), makarel, dan tilefish. Sebab, jenis ikan ini tinggi kandungan merkurinya. Namun, mengingat ikan adalah pangan yang tinggi Omega-3, sebaiknya tidak disingkirkan selama menyusui. Anda bisa makan ikan yang kandungan merkurinya lebih rendah, seperti ikan salmon, sardin, ikan kembung, dan ikan air tawar.


Masih boleh minum kopi
.

Sebagian besar ibu menyusui masih boleh minum minuman mengandung kafein, seperti kopi atau the, namun dibatasi hingga dua atau tiga cangkir minuman berkafein seharinya. Penting pula, perhatikan juga reaksi bayi Anda setelah Anda minum kopi atau teh. Bila dia terlihat mudah rewel dan sulit tidur, mungkin itu karena bayi Anda sensitif terhadap kafein. Hal ini akan berkurang sejalan dengan pertambahan usianya.

Makan pedas ?

Silakan saja. Mungkin Anda pernah dengar bayi akan sering buang angin dan rewel setelah ibunya mengonsumsi makanan yang mengandung jeruk, bawang putih, cokelat, atau bumbu yang sifatnya pedas. Ternyata, perilaku ini belum tentu berhubungan dengan asupan makanan. Bahkan ketika seorang bayi bereaksi terhadap makanan yang dikonsumsi ibunya, jenis makanan itu akan berbeda pada setiap bayi.

Jadi, bila bayi teman Anda langsung diare karena ibunya makan yang pedas-pedas, bukan berarti bayi Anda akan menunjukkan reaksi yang sama. Lebih baik beri perhatian penuh terhadap apa yang Anda makan, dan apakah anak akan memberi reaksi negatif atau baik-baik saja.

Bila ternyata bayi mengidap alergi terhadap jenis makanan tertentu, tanda-tanda yang muncul adalah ruam di kulit atau ada darah dalam kotorannya. Ini biasanya terjadi saat berusia dua hingga enam minggu, tapi mungkin juga terjadi lebih dini. Jika Anda khawatir bayi mengalami alergi, segera berkonsultasi dengan dokter anak.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
fixedbanner