Rabu, 23 Oktober 2013

DUKUNG ASI EKSKLUSIF, PERUSAHAAN BISA BERHEMAT




Perusahaan bisa menghemat pengeluaran dengan mendukung program ASI eksklusif pada karyawatinya. Hal ini dikarenakan pemberian ASI dapat menyehatkan anak sekaligus ibu yang menyusui. Maka secara umum perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menanggung karyawati serta anaknya pergi berobat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi di Amerika Serikat menunjukkan, setiap karyawati yang menyusui dapat menghemat pengeluaran perusahaannya hingga ratusan dollar. Penelitian tersebut melibatkan 343 karyawati selama dua tahun. Hasilnya untuk setiap karyawati, perusahaan menghemat 700 dollar AS untuk pembiayaan kesehatan, dan 174 dollar AS untuk kerugian absennya karwayati.

Selain itu, karena kesehatan karyawati dan anaknya baik, maka produktivitas ibu menyusui pun lebih baik dan menambah manfaat bagi perusahaan. Data dari UNICEF menunjukkan karyawati yang memberikan susu formula pada bayinya, tiga kali lebih sering tidak masuk karena harus mengurus anaknya yang sakit dibandingkan karyawati yang menyusui.

Sri Sukoco dari UNICEF memaparkan, jumlah karyawati yang cuti lantaran harus mengurus anaknya yang sakit, yaitu sebanyak 25 persen bagi ibu menyusui, dan 75 persen bagi ibu yang memberikan susu formula. "Perbedaan kualitas kesehatan keduanya cukup signifikan," ungkap Ninik, sapaannya, dalam edukasi laktasi karyawati BCA di Jakarta.

Di samping itu, lanjut Ninik, perusahaan yang mendukung ASI kemungkinan besar tidak akan kehilangan karyawan-karyawan andalannya seusai cuti melahirkan. Data dari UNICEF menunjukkan, sebanyak 94,2 persen karyawati kembali bekerja seusai cuti melahirkan apabila perusahaan tempatnya bekerja mendukung ASI. Sementara data nasional di AS hanya menunjukkan angka 56 persen.

Ninik menuturkan, syarat sebuah perusahaan mendukung ASI, yaitu dengan memberikan ruang menyusui yang memiliki tempat duduk yang nyaman, wastafel, lemari pendingin, dan pintu yang dapat dikunci.

Selain itu, lanjut Ninik, edukasi, jadwal kerja yang lebih fleksibel seperti diberikan waktu 2 kali 20 menit untuk pergi ke ruang menyusui di sela-sela jam kerja, serta dukungan dari atasan dan rekan kerja juga dibutuhkan oleh karyawati menyusui. Dengan memenuhi hal-hal tersebut, maka perusahaan sudah dapat dikatakan mendukung program ASI eksklusif.


Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

BIJAK MENGGUNAKAN LAYANAN DONOR ASI




Meningkatnya kesadaran pemberian ASI eksklusif memunculkan beberapa fenomena baru, salah satunya adalah donor ASI atau ibu yang tidak dapat memberikan ASI-nya secara langsung meminta bantuan ibu menyusui lain yang kelebihan stok ASI.


Menurut pakar laktasi dr. Utami Roesli, SpA, ASI memang pilihan yang jauh lebih baik dari susu formula. Namun lebih baik lagi jika ibu memberikan langsung kepada bayi.
"ASI-mu hanya untuk anakmu, bukan untuk anak kakakmu, atau anak orang lain," tegasnya dalam Edukasi Laktasi bersama UNICEF.

Utami mengatakan, ASI merupakan cairan hidup yang terdiri dari darah orang yang mengeluarkannya. Sehingga ASI bisa merupakan salah satu sarana menyalurkan penyakit, termasuk HIV.

Peraturan Pemerintah tentang donor ASI, lanjutnya, masih belum jelas mengatur pemeriksaan kesehatan pendonor ASI. Sehingga ada kemungkinan pendonor memiliki HIV yang bisa disalurkan ke bayi.

"Tidak seperti di beberapa negara lain, PP tentang donor ASI di Indonesia belum jelas. Seharusnya sebelum mendonor, pendonor melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu," paparnya.

Lantaran merupakan cairan hidup, ASI juga berisi gen. Memberikan cairan tersebut ke bayi orang lain berarti ada pencampuran gen di sana.

Menurut ilmu biologi, tidak boleh terjadi perkawinan dari dua orang yang mengandung gen yang sama. Artinya, bayi yang mendapat donor ASI tidak boleh melakukan perkawinan dengan anak pendonor kelak. Apabila terjadi perkawinan, besar kemungkinan keturunannya menderita cacat gen.

"Saya tidak menyarankan donor ASI. Apalagi mendapatnya dari mailing list atau media sosial. Karena belum jelas keadaan orang yang memberikan ASI," kata Utami.

Sebaliknya, Utami menyarankan agar ibu melakukan teknik laktasi yang baik agar ASI bisa lancar. "Bahkan dengan teknik tersebut, seorang nenek bisa lagi mengeluarkan ASI," ujarnya.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Senin, 21 Oktober 2013

DONOR ASI DAN SUSU FORMULA, MANA YANG LEBIH BAIK ?



Ketika ingin memberikan ASI kepada buah hati terkadang ada saja hambatannya, mulai dari sibuk kerja, ASI sangat sulit keluar hingga ibu yang sakit parah. Saat menghadapi situasi sulit seperti ini, ibu-ibu dihadapkan pada pilihan mencari donor ASI atau memberikan susu formula pada buah hati. Dari kedua pilihan itu, mana yang terbaik ?

"Jika ada pilihan susu formula atau donor ASI ya masih lebih baik donor ASI. Tapi akan jauh lebih baik kalau dengan memberikan ASI sendiri, kecuali kalau sakit parah atau meninggal. Kalau cuma ke kantor, atau sakit flu mending tidak usah," tutur dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, pada acara AIMI Breastfeeding Fair, di West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

dr Utami menjelaskan bahwa ASI membawa DNA dan RNA yang membawa sifat asli ibu tersebut. Selain itu yang perlu diketahui oleh para ibu adalah HIV terbanyak bukan di pekerja seks komersial tapi ibu rumah tangga. Oleh karena itu akan lebih baik jika susu yang diberikan kepada anak adalah susu dari ibu kandungnya sendiri, dan bukan dari donor atau susu formula.

Ia juga mengatakan bahwa komposisi tiap ASI ibu berbeda, karena ASI disesuaikan dengan kemampuan usus bayi untuk menyerapnya. Jika diberikan formula maka usus bayi harus berusaha keras untuk membuang zat yang tidak perlu dari susu formula tersebut.

"ASI-mu hanya untuk anakmu dan bukan orang lain," kata dr Utami.

Ia juga mengatakan bahwa ketika ASI pada satu bagian dada sudah mulai sering dihisap, maka akan lebih banyak lemak dan karbohidrat yang keluar dari ASI, itulah sebabnya terkadang meski sudah diberikan ASI anak tetap masih menangis. Karena mungkin yang dia rasa bukanlah lapar, namun haus.

Apabila dalam keadaan tertentu sangat memerlukan donor ASI, ada baiknya untuk melihat bagaimana kesehatan, perilaku, dan kepintaran wanita yang memberikan donor ASI. Karena menurut dr Utami, ASI tersebut akan membawa DNA dan sifat pendonor. Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan yang selektif.



Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867


Minggu, 20 Oktober 2013

BAYI MUNTAH SETELAH DIBERI ASI




Gumoh dan muntah sering kali terjadi hampir setiap pada bayi. Gumoh berbeda dengan muntah. Keduanya merupakan hal biasa (normal) dan tidak menandakan suatu hal yang serius yang terjadi pada bayi Anda. Hanya sebagian kecil kasus muntah bayi (muntah patologis) yang menjadi indikasi gangguan serius.

Samakah gumoh dan muntah pada bayi ?

Baik gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung. Bedanya gumoh terjadi seperti illustrasi air yang mengalir ke bawah, bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung.

Sekitar 70 % bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5 persen pada umur 18 bulan. Meskipun normal, Gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.

Penyebab Gumoh Bayi:

1. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.
Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.

2. posisi menyusui.
- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.
- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.

3. Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.
Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.

4. fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum sempurna.

5. Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.

Cara meminimalisir Gumoh atau muntah bayi :

1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.

3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.

4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit tapi sering.

5. Sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.

6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.

7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.

8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.

9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.
Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.

10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.

11. Hindari bayi tersedak.
bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.

Perlu OBSERVASI

Adalah sangat penting mengetahui bahwa muntah atau gumoh berlebihan pada bayi Anda yang mengarah pada hal patologis. Anda tak perlu khawatir jika :
·         Berat badan bertambah (dalam rentang normal)
·         bayi tampak senang
·         pertumbuhan dan perkembangan bayi normal
Sebaliknya, Anda perlu khawatir jika:
·         Penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan
·         Infeksi dada berulang
·         Muntah disertai darah
·         Bayi dehidrasi
·         Gangguan pernafasan misal henti nafas, biru atau nafas pendek

Tanda awal adanya masalah dengan pemberian ASI/susu pada bayiantara lain:

1. Bayi tidak tenang/selalu rewel/gelisah sepanjang waktu
2. Bayi tidak ingin menyusu /tidak nafsu
3. Bayi selalu menangis saat atau setelah menyusu
4. Bayi muntah /gumoh secara berlebihan yang berulang dan sering.


Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867



fixedbanner