Selasa, 20 Desember 2016

MENGHASILKAN ASI YANG BERKUALITAS.


Sudah bukan rahasia lagi kalau air susu ibu (ASI) perlu diberikan ibu kepada anaknya sejak lahir. Bayi perlu mendapatkan ASI sepenuhnya selama enam bulan, tanpa mendapatkan makanan lain. Setelah itu, barulah si kecil bisa menikmati makanan pendamping ASI (MPASI) setidaknya sampai usia dua tahun. Mengapa bayi perlu diberi ASI? ASI bukan hanya penting, melainkan ada manfaat besar yang terkandung di dalamnya. Manfaat dan keuntungan ini dapat dirasakan baik dari sisi ibu maupun bayinya.

Pada anak, selain tercukupi kebutuhan nutrisinya, anak pun akan tumbuh menjadi lebih cerdas. Manfaat jangka panjang pun juga bisa didapatkan, seperti mengurangi risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular saat dewasa. Sementara manfaat bagi ibu, pendarahan setelah melahirkan bisa lebih cepat usai. Bahkan, risiko penyakit kanker payudara juga menurun. Terlebih, proses menyusui akan menguatkan kedekatan emosional antara ibu dan bayi. Kehadiran ibu seperti ini sangat dibutuhkan sehingga mampu mengurangi risiko depresi pasca melahirkan.

Indonesia tergolong negara dengan angka kelahiran cukup tinggi, yakni lebih dari empat juta per tahun. Tetapi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2013 menyebutkan, hanya 42 persen ibu yang memberikan ASI eksklusif hingga enam bulan. Angka ini masih jauh dari target World Health Organization (WHO) sebesar 50 persen. Dari data tersebut, memang masih ada saja ibu yang lebih suka menggunakan susu formula dibandingkan ASI. Pemahaman keliru yang berkembang adalah menyusui bisa membuat bentuk payudara kurang menarik.

Kesalahpahaman tersebut tentu harus dihapuskan dengan memahami pentingnya pemberian ASI serta dukungan keluarga dan lingkungannya dalam memotivasi ibu menyusui. Masalah lain yang dihadapi ibu menyusui adalah pekerjaan. Ibu yang sibuk bekerja biasanya sering dilanda stres dari tuntutan pekerjaan, rekan kantor, klien, ataupun atasannya. Hal-hal pemicu stres ini perlu dilawan, termasuk untuk mengatur waktu kerja dan menyediakan pasokan ASI bagi anaknya dengan melaktasi di sela-sela waktu kerja. Ibu berkarier pun tetap bisa menampung ASI-nya ke dalam botol untuk persediaan bagi bayinya.

Ada beberapa tips agar anak mendapatkan ASI yang berkualitas. Pertama, ibu harus meyakinkan dirinya mampu memberikan ASI. Kalau sudah yakin, sinyal otak akan mendukungnya dengan memproduksi ASI yang berkualitas. Selain itu, dengan menjaga nutrisi yang baik agar bisa memperbanyak ASI, seperti sayuran hijau, telur, protein hewani, protein nabati (kacang-kacangan), buah, dan umbi-umbian. Sebagai tambahan, disarankan pula agar ibu menyusui perlu mengkonsumsi nasi merah, roti, dan kentang untuk pemenuhan karbohidrat. Perbanyak pula konsumsi air putih dibandingkan teh, kopi, dan air soda untuk kecukupan kebutuhan cairan dalam tubuh ibu. Terakhir, posisi menyusui harus lebih diragamkan. Upayakan kedua payudara sama-sama digunakan untuk laktasi. Kalau perlu, sambil tidur pun tidak masalah agar tidak ada penyumbatan ASI di salah satu sisi.




Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.

Sabtu, 05 November 2016

MERAWAT RAMBUT SI BUAH HATI



Perlu kita tahu, selubung akar rambut (folikel) sebenarnya sudah terbentuk sejak janin, yaitu pada usia sekitar 8 minggu. Kemudian terus berkembang hingga lahir. Nah, ada kalanya bayi terlahir dengan rambut yang tipis, ada juga yang lebat atau bahkan cenderung botak. Akan tetapi, rambut di masa baru lahir ini tidak permanen alias sementara. Dalam bahasa medis, rambut sementara ini disebut velus di mana cenderung sangat halus dan tipis. Lalu, rambut yang halus dan tipis ini dengan sendirinya bakal rontok, sejak lahir hingga beberapa minggu kemudian atau setidaknya sebelum si kecil berumur satu tahun. Selanjutnya, berganti dengan rambut permanen/tetap.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur rambut, yaitu genetik, hormon, gizi, dan lingkungan. Secara genetik, peran ayah-ibu bahkan kakek-nenek tentu mempengaruhinya. Pun bila si kecil kurang gizi akan mempengaruhi rambut jadi tipis, kering, berwarna merah, bahkan gampang patah dan rontok. Dari segi hormon, bayi yang terlahir dengan rambut lebat kemungkinan karena pengaruh androgen. Tak kalah penting adalah pengaruh lingkungan. Misal, bila sering terpapar matahari atau polusi, tekstur rambutnya akan terpengaruh.

Ada suatu tradisi di masyarakat bahwa rambut bayi harus dipangkas hingga gundul licin dan plontos, misalnya pada usia si kecil 40 hari. Salah satu tujuannya konon supaya rambut yang kelak tumbuh jadi tebal. Padahal, dari kacamata medis, tak ada kaitan antara mencukur rambut dengan rambut tebal. Seperti sudah disebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur rambut. Jadi, bila secara genetik jenis rambut orangtuanya tipis maka rambut anaknya pun kemungkinan tipis meski dicukur berkali-kali.

Adapun beberapa manfaat mencukur rambut bayi adalah :


  • Kepala dan rambut lebih mudah dibersihkan. Bayi baru lahir membawa 'oleh-oleh' lemak serta 'kotoran' dari rahim ibu di seluruh tubuhnya, salah satunya di bagian rambut. Nah, dengan mencukur rambutnya, sisa-sisa lemak dapat ikut terbuang. Pun akan memudahkan untuk membersihkan kepala dan rambutnya bila kotor.
  • Membuat bayi merasa nyaman. Rambut yang lebat ditambah suhu udara yang panas membuat bayi kegerahan. Otomatis ia jadi rewel. Dengan mencukur rambutnya, diharapkan bayi merasa nyaman.
  • Mendeteksi masalah di kepala. Si kecil rewel boleh jadi ada masalah pada bagian tubuhnya, salah satunya di kepala. Mungkin terjadi iritasi, misalnya. Dengan mencukur rambut si kecil, memudahkan kita mendeteksi masalah yang terjadi terutama di bagian kepala. Pun, akan memudahkan upaya penanganannya
Anda kesulitan memotong rambut bayi ? Berikut kiatnya.
  1. Siapkan gunting yang ujungnya tumpul supaya tak melukai.
  2. Keramas terlebih dulu supaya kepala dan rambut bersih.
  3. Basahi rambut bayi secukupnya dengan kain kasa/kapas, tapi tak sampai basah kuyup agar rambut bayi lemas dan mudah digunting.
  4. Posisikan bayi di pangkuan agar merasa nyaman kala dicukur. Bisa juga kala ia tertidur sehingga tak begitu menyulitkan.
  5. Satu tangan pegang gunting, satu tangan lagi menjumput rambut. Bila si kecil aktif banyak bergerak, minta bantuan untuk memangku atau memotong rambutnya.
  6. Cukur perlahan dan hati-hati. Pastikan tak melukai kepalanya. Potong hingga pendek.
  7. Bila masih ada sisa rambut, gunakan alat cukur rambut yang baru. Regangkan lipatan kulit kepala dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu perlahan mencukurnya.
  8. Untuk menjaga kebersihan kepalanya, keramasi dengan sampo bayi secara teratur. Gosok perlahan dengan gerakan lembut ke seluruh kulit kepala lalu bilas sampai bersih.




Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.

Kamis, 22 September 2016

BAYI TUMBUH SEHAT BERKAT DUKUNGAN KELUARGA.


Air susu ibu atau ASI merupakan susu yang diproduksi oleh seorang ibu seusai melahirkan yang khusus dikonsumsi oleh bayinya. Cairan tersebut merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Bahkan, kandungan di dalamnya dapat meningkatkan sistem imun bayi agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Proses menyusui ASI dari ibu kepada bayi merupakan hal yang tak ternilai harganya. Selain dapat membantu menjaga kesehatan bayi dan mencukupi kebutuhan gizinya, menyusui dengan ASI terbukti mampu meningkatkan hubungan batin antara ibu dan anak.

Untuk itu setiap ibu harus berusaha memberikan ASI eksklusif secara langsung untuk anaknya. Kontak fisik ibu dan bayi saat menyusui terbukti dapat membawa perubahan pada metilasi DNA, modifikasi histon, dan mRNA pada gen mamalia yang kelak akan diturunkan ke genarasi berikutnya. Dengan kata lain, saat menyusui terjadi skin to skin dengan bayi. Nantinya mereka akan mewarisi gen dari orang tuanya. Meliputi kecerdasan, pola penyakit, bahkan sifat orang tua mereka.

ASI yang diberikan sendiri berfungsi sebagai nutrisi penting bagi tumbuh kembang bayi. Karena, ASI mengandung mikrobiom (sel-sel hidup) yang bersifat proteksi atau melindungi tubuh dari berbagai risiko gangguan kesehatan. Proses skin to skin juga memiliki manfaat hebat lain yang tentunya berdampak positif baik bagi ibu dan bayi, antara lain bayi merasa diberikan kasih sayang penuh oleh ibunya, meningkatkan rasa percaya diri antar keduanya, membina ikatan batin, serta berfungsi untuk mengendalikan emosi. Itulah sebabnya proses menyusui merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya.

Ibu yang memberikan ASI kepada bayinya juga tanpa disadari telah menyelamatkan masa depan anak bangsa dari kebodohan, kesakitan, kemiskinan, dan perilaku menyimpang yang merugikan. Sehingga, para ibu dihimbau sebisa mungkin harus memberikan ASI untuk buah hatinya agar beragam manfaat dapat juga dirasakan. Menyusui yang baik disarankan berdurasi sekitar 30 menit atau sekiranya saat bayi terlihat sudah kenyang. Berikan ASI minimal enam bulan agar bayi memiliki ketahanan tubuh yang kuat serta memiliki tingkat kecerdasan yang baik. Bagi ibu yang sedang menyusui disarankan juga harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang agar ASI yang dihasilkan deras dan berkualitas baik.

Agar proses menyusui dan ASI yang dihasilkan cukup, dukungan dari anggota keluarga juga tak kalah penting dilakukan. Sebab, tak dimungkiri bahwa menyusui bukanlah proses yang mudah bagi para ibu, terutama bagi yang jumlah ASI-nya kurang banyak. Sebab, masalah terkait proses menyusui yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah akibat kekhawatiran para ibu akan jumlah ASI-nya yang tidak cukup dan puting yang sakit. Banyak ibu yang terlanjur khawatir dan tanpa sadar sudah memberikan mindset negatif di dalam dirinya. Padahal, berpikir positif selama masa menyusui sangatlah penting dalam menentukan jumlah ASI dan kualitas yang dihasilkan. Hal ini juga seharusnya dapat diantisipasi dengan konseling untuk mencari informasi yang relevan dari dokter atau praktisi ASI.

Dukungan keluarga, bisa diawali dari suami untuk memberikan dukungan positif serta selalu menghadirkan perasaan senang dan tenang agar ibu tidak stres. Karena, kunci utama sukses menyusui adalah meyakinkan ibu untuk bisa memberikan ASI yang cukup bagi bayinya serta selalu menjaga emosi ibu demi kualitas ASI yang terjaga. Dengan dukungan penuh dari suami ataupun anggota keluarga lain, dapat menstimulasi ibu untuk optimistis dalam memberikan ASI untuk buah hatinya. Sehingga, kekhawatiran dan pikiran negatif mereka perlahan dapat ditekan.



Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.


Senin, 05 September 2016

ASI UNTUK ANAK INDONESIA YANG GEMILANG



ASI bagi bayi merupakan makanan utama (pokok). Seorang bayi tidak membutuhkan susu formula dan makanan pendamping hingga ia berumur enam bulan. Bahkan, menggenapkan pemberian ASI hingga dua tahun adalah kebutuhan bayi dan akan memberikan dampak sangat positif bagi perkembangannya. Namun, sering kali masih banyak pihak yang belum memahami pentingnya ASI bagi bayi. Ironisnya, mereka dengan sengaja mendorong anak untuk segera minum susu formula dengan berbagai alasan. Misalnya, saat ASI belum keluar dan atau produksi ASI rendah.

Pada dasarnya, seorang ibu telah mendapat anugerah dari Tuhan untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi, karena minimnya informasi dan ketidakteguhan diri untuk memberikan yang terbaik, seringkali orangtua terutama ibu dengan berat hati menyerahkan anaknya untuk minum susu formula. Salah satu yang perlu mendapat catatan penting dalam proses kelahiran adalah sejak awal seorang ibu perlu diyakinkan bahwa pemberian ASI eksklusif adalah wajib hukumnya. Selain sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan, pemberian ASI eksklusif berarti mendukung Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No 22 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

Pasal 2 PP tersebut menyatakan, pengaturan pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya, memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat terhadap pemberian ASI eksklusif.

Konsep tentang ASI eksklusif perlu menjadi prinsip pasangan suami istri. Dukungan suami di sini sangat penting. Suami berperan penting memberikan rasa nyaman dan dukungan kepada istri saat ia cemas. Kecemasan inilah yang menjadikan ASI sulit keluar dan jika keluar hanya sedikit. Suami pun selayaknya mengingatkan istri untuk memperbaiki kesehatan, pola makan dan makanannya, dan istirahat yang cukup. Dukungan ini dapat dilakukan sebelum masa kelahiran (usia kehamilan) dan pasca melahirkan. Pemberian asupan gizi yang seimbang pada ibu akan memudahkan ASI keluar dan mencukupi kebutuhan anak. Dengan demikian, keluarga mempunyai peran penting, dalam proses pemberian ASI eksklusif.

Selain keluarga, rumah sakit selayaknya juga berkomitmen dalam upaya pemberian ASI eksklusif kepada semua pasiennya. Saat melahirkan cesar sekalipun, rumah sakit memberikan kesempatan dan mendorong ibu untu inisiasi menyusui dini (IMD). Komitmen rumah sakit ini perlu didukung oleh tenaga medis yang profesional. Dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit selayaknya menjadi juru bicara pentingnya ASI bagi anak. Paramedis juga selayaknya meninggalkan dan menanggalkan bisikan serta rayuan bisnis susu formula yang menggiurkan. Pasalnya, saat komitmen para stakeholder rumah sakit kuat, maka marketing susu formula juga akan mundur teratur. Namun, jika ada yang bermain dalam ‘bisnis’ ini maka kita sedang mendorong anak Indonesia jauh dari kasih sayang orangtua.

Rumah sakit dan tenaga kesehatan selayaknya tahu bahwa hingga 3x24 jam bayi masih membawa ASI dari kandungan. Jadi, bayi tidak membutuhkan susu formula. Tenaga kesehatan harus memberikan treatment kenyamanan dan edukasi bahwa ASI sangat penting bagi anak dan membangun kelekatan yang kuat antara ibu dan anak. Edukasi yang lain adalah terkait dilema tangisan pada bayi. Bayi belum bisa bicara, jadi tidak perlu khawatir jika bayi menangis. Menangis tidak selalu bermakna haus, tapi dapat berarti ketidaknyamanan.

Bagi ibu bekerja, memberikan ASI bukanlah halangan. ASI dapat terus diberikan dalam bentuk ASI perah. Sekali lagi, peran tenaga kesehatan sangat penting untuk mengedukasi dan mengajarkan proses pemberian ASI dalam bentuk ASI perah ini. Prinsipnya, semakin sering diperah akan semakin banyak ASI-nya. Produksi ASI adalah supply (stok), dan akan sama dengan dengan demand (kebutuhan). Bahkan, payudara yang sudah diperah dan kosong ketika disusukan langsung ke anak, produksi ASI tetap akan berlangsung. Kunci memberikan ASI adalah keyakinan kita bisa memberikannya, rileks, mengendalikan emosi, menjaga makanan dengan baik (air putih, buah, dan sayur) serta dukungan keluarga.

Saat keluarga sudah mendukung pemberian ASI eksklusif, maka seharusnya lingkungan keluarga juga pro-ASI. Tapi faktanya, masih banyak lingkungan kerja yang sekedar menyediakan tempat, tapi tidak memahami esensinya. Masih ada ibu yang memerah ASI di toilet. Masih banyak kantor yang sengaja tidak memberikan kesempatan untuk pegawai tetap bisa memberikan ASI kepada anaknya. Mereka memaksa pegawai masuk sesuai jam kantor dan tidak memberikan ruang khusus bagi ibu menyusui anaknya.

Ruang laktasi merupakan hak anak bangsa. Ruang laktasi menjadi cerminan bagaimana sebuah kantor atau instansi tidak sekadar berorientasi kerja (uang), tapi berkomitmen bagi tumbuh kembang generasi bangsa. Ruang laktasi yang nyaman dan bersih merupakan persembahan pimpinan perusahaan atau instansi menyiapkan anak Indonesia hebat. Saat kantor sudah berkomitmen pada tumbuh kembang anak, penyedia jasa layanan umum masyarakat, seperti transportasi, hotel, mal, dan lain-lain perlu mendukung dan mensukseskan ibu menyusui dan menyimpan ASI untuk anaknya. Dukungan inilah yang menjadikan bangsa ini bermartabat dan selalu bergandengan tangan untuk masa depan yang lebih baik.

Pada akhirnya, ASI adalah hak anak. Melalui ASI eksklusif, anak Indonesia dapat sehat, kuat, dan cerdas. Inilah generasi emas dan hebat yang kita akan lahirkan untuk Indonesia gemilang.


Catatan Rita Pranawati, Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indoensia (KPAI).


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms :085695138867

Jumat, 20 Mei 2016

SERIBU KEAJAIBAN ASI



Tak diragukan lagi, ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI Eksklusif dapat diberikan pada bayi usia 0-6 bulan, setelah itu dilengkapi dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga usia 2 tahun. Dalam jurnal The American Academy of Pediatrics 2012 disebutkan, menyusui bayi secara eksklusif menurunkan 63% risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 77% risiko radang telinga (otitis media), 42% risiko alergi (dermatitis atopik), 64% risiko infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis), 24% risiko kegemukan (obesitas), 30% risiko terkena penyakit gula (diabetes), dan 20% risiko terkena kanker (Leukimia).

ASI yang pertama diproduksi disebut kolostrum, berupa cairan kental berwarna kekuningan atau jernih yang diproduksi pada hari-hari pertama persalinan. Produksi kolostrum hanya sedikit sebab disesuaikan dengan kebutuhan jabang bayi yang ukuran lambungnya masih sebesar kelereng. Meski jumlahny sedikit, kolostrum memiliki banyak manfaat, seperti mengandung antibodi, sel darah putih pembangun sistem kekebalan, dan asam lemak rendah kolesterol berantai panjang.

Kolostrum juga mengandung vitamin K yang cukup untuk menghindari bayi dari pendarahan, serta mengandung faktor pertumbuhan dan lebih kaya vitamin, terutama vitamin A, daripada ASI matang. Kandungan protein antiinfektif pada kolostrum 3 kali lebih banyak daripada pada ASI matang. Kolostrum juga membantu mencegah infeksi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan sepsis dan kematian.

Tak hanya itu, kolostrum memiliki efek pencahar ringan yang membantu membersihkan usus bayi dari meconium (tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman). Efek pencahar tersebut dapat membantu membersihkan bilirubin dari usus sehingga dapat mencegah terjadinya bayi kuning (jaundice). Perkembangan usus bayi yang belum matang pun terbantu oleh kolostrum sehingga bayi terhindar dari infeksi, alergi, dan intoleransi terhadap makanan lain. Tak kalah penting, memberikan kolostrum pada awal menyusui akan membentuk bonding antara ibu dan bayinya.

Sementara bagi ibu, manfaat menyusui adalah dapat mengurangi risiko pendarahan pasca melahirkan dan anemia, mengurangi risiko kanker payudara, mengurangi risiko kanker indung telur dan kanker rahim, mengurangi risiko osteoporosis, serta berat badan berlebih. Ibu menyusui juga sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, terutama suami. Sebuah penelitian pada 115 ibu yang memiliki pengetahuan tentang ASI pada Journal Clinical Pediatrics 1994 menyebutkan bahwa keberhasilan menyusui terdapat pada 98,1% kelompok yang suaminya mengetahui tentang ASI.

Selain beragam manfaat tadi, banyak pasangan menerapkan manfaat menyusui sebagai alat kontrasepsi alami. Namun, ternyata tidak menjamin dengan menyusui ibu bisa 100% terhindar dari kehamilan berikutnya. Toh, tak sedikit kehamilan yang terjadi saat ibu masih aktif menyusui. Sundulan, istilahnya. Ternyata ada faktor-faktor yang harus diperhatikan bila ibu menggunakan ASI sebagai alat kontrasepsi, terutama faktor frekuensi ibu memberikan ASI. Ibu yang menjadikan menyusui sebagai alat kontrasepsi harus aktif menyusui setidaknya selama satu jam dalam satu hari. Misalnya, sekali menyusui 10 menit, artinya paling tidak sehari 6 kali menyusui.

Dengan rutin dan sering menyusui bayi, maka otak kecil ibu memproduksi lebih banyak hormon prolaktin yang mampu menekan masa subur (ovulasi) dan membuat ibu menyusui menjadi tidak subur. Sementara, seiring pertumbuhan usia anak dan aktivitas ibu, frekuensi menyusui biasanya akan berkurang.

Lantas bagaimana metode kontrasepsi untuk para ibu yang masih menyusui, namun tidak lagi memberikan ASI eksklusif sehingga frekuensi menyusuinya tak lagi sering ? Metode kontrasepsi jangka panjang bisa menjadi pilihan yang tepat dan aman. Dengan demikian, ibu bisa merasa lebih tenang merencanakan kehamilan berikutnya, buah hati pun bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.



Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms :085695138867

Selasa, 05 April 2016

INFO KESEHATAN : KEPUTIHAN PUN BISA TERJADI PADA BAYI




Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut ada yang keluarnya normal, ada juga yang tidak normal. Bila yang normal, biasanya keluarnya hanya saat menjelang datang bulan atau setelah haid. Tapi pada saat haid selesai, maka keputihan pun akan berhenti keluar. Sedangkan keputihan yang tidak normal biasanya disertai gejala. Keluarnya pun bisa kapan saja bahkan terus-terusan. Selain itu, keluarnya pun disertai keluhan seperti bau, gatal, berwarna hijau, kuning, atau pun bergumpal seperti kapas atau tisu yang terkena air.

Namun, keputihan yang dialami anak dan bayi akan berbeda penyebabnya. Biasanya keputihan pada anak dan bayi disebabkan karena kondisi vagina yang lembap atau alergi. Lalu, kekebalan tubuh pada anak kecil dan bayi belum sempurna. Bayi gampang sekali terkena jamur candida. Infeksi candida bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari keputihan, hingga rasa gatal dan terbakar pada vagina yang biasa disebut dengan vaginitis.

Belum lagi banyak sekali aktivitas yang dilakukan anak-anak, namun mereka belum konsentrasi pada bagian kewanitaan. Misalnya, karena aktivitas yang tinggi, olahraga dan lari-lari di sekolah, kadang memakai celana sampai dua buah sehingga keringat pun menumpuk. Setelah berkeringat banyak pun malas mengganti celana dalam. Ditambah lagi kalau sudah mulai menggunakan panty liner. Nah, kondisi yang lembap itulah menjadi tempat yang paling enak untuk jamur hidup dan berkembang.

Akibatnya, anak-anak pun bisa mengalami keputihan. Bentuk keputihan pada anak kecil pun bisa sama seperti yang terjadi pada orang dewasa, yaitu bentuknya bergumpal. Pada bayi sebetulnya masih jarang ditemukan, karena orangtua masih sering menggantikan celana atau popoknya. Namun, jika popok bayi lembap dan jarang diganti, jamur juga dapat tumbuh subur di sana.

Jika anak-anak anda mengalami keputihan, jangan sampai didiamkan terlalu lama. Infeksi lama yang sama sekali tidak diobati bisa berpengaruh negatif. Efek sampingnya akan berbahaya. Infeksi yang terjadi hanya di liang vagina akan naik ke atas dan mengenai organ reproduksinya. Nantinya akan bisa merusak struktur anatominya, seperti akan sulit memiliki anak karena dapat terjadi perlekatan, dan mempengaruhi rongga panggulnya. Namun, anda juga jangan langsung panik. Lihat dulu bentuknya seperti apa ? Apakah cairan biasa, bening, atau berwarna ? Biasanya yang akan membuat orangtua kaget adalah karena keputihannya bukan dalam bentuk cair lagi, tapi sudah mulai menggumpal.

Selain itu, hati-hati juga dalam memakai obat yang beredar umum, jangan asal memakai obat sembarangan atau mengikuti saran orang lain. Kebanyakan anak lebih sering terkena jamur tapi tidak menutup kemungkinan bisa terkena bakteri dan parasit. Biasanya yang sering terjadi adalah orangtua memberikan bedak di bagian vagina setelah mandi atau buang air kecil. Padahal, tidak diketahui sejauh mana kebersihan bedak yang dipakai. Ibaratnya, sama saja memasukkan kotoran ke dalam vagina.

Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kelembapan. Karena kondisi yang lembap adalah media paling disukai jamur. Kalau habis buang air kecil kondisi vagina harus langsung kering. Jangan sampai bayi memakai popok seharian tanpa diganti. Pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan obat yang sesuai penyebabnya. Jangan sampai salah memberi obat. Misalnya, dikasih obat anti jamur ternyata penyebabnya alergi. Akibatnya, jamur makin berkembang. Oleh karena itu, harus ada analisis dulu dari dokter apa penyebab keputihannya.

Selain obat anti jamur atau bakteri, tak masalah juga memakai sabun untuk membersihkan vagina. Untuk remaja dan dewasa, sabun yang digunakan untuk area kewanitaan yang pH-nya sesuai dengan pH vagina, bukan sabun muka, sabun mandi, atau sabun bayi. Untuk keputihan pada bayi sebaiknya dibasuh dengan air bersih. Pengobatan dan pencegahan dilakukan dengan melakukan pengobatan di bagian luar saja. Tidak sampai masuk ke bagian dalam vagina. Bisa jadi dibutuhkan obat minum dari dokter untuk mendapatkan efek yang lebih menyeluruh.

Yang juga sering terjadi adalah pengobatan dengan cara tradisional, misalnya menggunakan rebusan daun sirih. Memang daun sirih dipercaya memiliki cairan antiseptik dan antibakteri. Namun, air rebusan daun sirih yang digunakan harus benar-benar bersih dan tidak digunakan setiap hari. Pasalnya, penggunaan cairan antiseptik dan antibakter setiap hari, justru akan membunuh bakteri normal vagina yang seharusnya dapat melawan bakteri atau kuman jahat yang masuk.

Sangat disarankan para ibu untuk memberikan edukasi pada anak betapa pentingnya menjaga kebersihan organ wanita sejak usia dini. Jangan sampai sudah terjadi keputihan berlangsung lama dan tidak diobati. Akibatnya, sudah sampai ke infeksi lebih lanjut. Edukasi kebersihan sangat penting. Tak perlu memakai wangi-wangian atau bedak di bagian vagina. Lebih baik dibasuh pakai air biasa. Kalau pun memakai sabun kewanitaan, pakailah yang pH-nya sesuai. Tapi jangan pula dipakai setiap hari, cukup seminggu dua kali saja. Apabila ada gejala keluar cairan yang tidak normal, langsung ke dokter, jangan mencoba mengobati sendiri. 



Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms :085695138867

Senin, 22 Februari 2016

7 PERLENGKAPAN MENYUSUI UNTUK IBU BEKERJA


Bagi Anda yang sedang hamil, menyiapkan perlengkapan untuk mendukung ibu menyusui juga perlu dilakukan. Apa saja? Tujuh peralatan ini tentunya tidak wajib semuanya Anda miliki. Anda sendiri yang menentukan apa saja dari tujuh peralatan di bawah ini yang Anda butuhkan :

1. Pemompa ASI

Bagi Anda ibu bekerja, pemompa ASI pastinya sangat dibutuhkan. Pilih pemompa yang paling membuat ibu merasa nyaman dan tidak sakit. Pemompa ini ada dua pilihan, elektrik dan manual. 

2. Apron/Nursing Cover

Sejak beberapa tahun belakangan ini, apron menyusui semakin tren di kalangan ibu-ibu. Anda pun bisa menggunakannya saat akan memerah ASI di kantor atau dimanapun Anda berada.

3. Freezer

Freezer ini sangat penting untuk Anda yang memiliki stok ASI berlimpah. Ketimbang freezer di dalam lemari es, freezer khusus bisa menampung lebih banyak ASI Perah (ASIP) dan lebih tahan lama dinginnya. Sekarang ini Anda pun tidak perlu membelinya, ada beberapa orang yang menyewakan freezer tersebut.

4. Botol atau Plastik ASI

Setelah dipompa atau diperah, ASI sebaiknya disimpan di botol kaca yang tertutup rapat sebelum disimpan di freezer. Selain botol kaca, ibu juga bisa menggunakan plastik ASIP (ASI Perah).

5. Cooler Bag

Tas ini penting untuk membawa ASI yang sudah diperah saat ibu pulang dari kantor ke rumah. Pilih cooler bag yang bisa memuat semua perlengkapan ibu, seperti pemompa dan botolnya, botol tempat ASIP serta ice pack.

6. Ice Pack atau Gel Pack


Benda ini berguna agar ASIP lebih awet dinginnya. Langsung taruh ice pack atau gel pack begitu ibu tiba di kantor. Saat ibu pulang, taruh ice pack di dalam cooler bag bersama ASIP (ASI Perah).

7. Breast Pad


Breast pad dibutuhkan untuk menyerap ASI ibu yang berlebihan dan bisa kerap keluar secara tiba-tiba. Dengan menggunakan breast pad ini, baju kantor ibu bisa terhindar dari basah. Breast pad biasanya dilengkapi bantalan yang dapat menyerap ASI dan digunakan sekali pakai.

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms :085695138867

Kamis, 18 Februari 2016

TENTANG KOMUNITAS ASI



Pentingnya ASI bagi buah hati kini semakin disadari oleh para orangtua. Berbagai komunitas yang berkaitan dengan ASI pun bermunculan, dari yang sekedar sharing soal pengalaman memberikan ASI pertama si kecil sampai komunitas konselor menyusui. Berikut cerita 2 komunitas ASI :
KOMUNITAS TAMBAH ASI TAMBAH CINTA (TATC)

Bagi Wynanda Wiboro, pengalaman memberikan ASI kepada putrid pertamanya ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Nanda, panggilan akrabnya, harus berjuang keras untuk bisa memberikan ASI. Ia pun merasa membutuhkan wadah yang bisa memberikan dukungan positif. Berbekal pengalaman pribadi inilah, sejak 20 April 2012, ibu dua anak ini memutuskan untuk menggagas komunitas di dunia jejaring dengan nama Tambah ASI Tambah Cinta (TATC). Tak disangka kini anggota yang masuk dalam grup jejaringnya sudah mencapai 58 ribu lebih.

Komunitas TATC yang aktif di dunia maya ini memang mendapatkan respons positif dari para ibu menyusui (busui). Menurut Nanda, selain sebagai wadah yang pas untuk saling menyemangati para busui, TATC juga membebaskan anggotanya untuk bisa berbagi dan berkeluh kesah agar meringankan beban mereka. Tidak masalah biarpun mereka ingin curhat masalah yang lain, karena bisa meringankan beban busui, maka positifnya adalah ASI mereka pun bisa lancar.

Nanda memang tidak mempridiksi bahwa komunitas yang digagasnya bakal tumbuh dan tersebar di berbagai daerah. Sama dengan para busui yang lain, ia sekedar butuh tempat berbagi dengan cara yang positif. Jadi, apabila ternyata komunitasnya ini berjalan semakin besar, ia pun berharap ini tetap menjadi tempat yang bermanfaat untuk semua busui. Soal kegiatan TATC, Nanda yang sejak awal menjadi admin mengaku melakukan kegiatan secara spontan dan tentatif. Apalagi dulu ia juga masih sibuk bekerja, maka hanya bisa aktif di dunia maya. Meskipun sempat diadakan Family Gathering TATC 2012, tapi karena kemudian ia melahirkan lagi di tahun 2014 dan harus mengurus kesehatan putri keduanya, maka agenda off air memang kurang diutamakan. Namun, pada saat menyambut World Breastfeeding Week di bulan Agustus, ia berusaha untuk membuat agenda pertemuan.

Walau tidak memiliki banyak kegiatan off air, Nanda mengungkapkan kegiatan TATC memang aktif dalam dunia jejaring. Mereka memiliki program MABES (Mari Belajar Bersama), materi edukasi mengenai ASI yang secara bergantian diberikan. Berjalannya waktu, materi pun sudah mulai umum terutama masalah kesehatan si kecil. Saat ini Nanda sudah dibantu oleh enam anggota di TATC yang memberikan materi secara rutin. Soal regulasi, Nanda juga menjelaskan bahwa komunitas TATC sama seperti komunitas lainnya memiliki kesepakatan. Peraturannya sederhana saja, yakni tidak ada yang berpromosi mengenai susu formula dan selalu menekankan bahwa komunitas ini hanya sebagai tempat berbagi bukan menggantikan konsultasi dengan dokter. Dalam komunitas ini ada konsultan laktasi yang bisa langsung ditanya untuk berbagai informasi. Dan juga dalam setiap sesi sharing, anggota harus mengutamakan informasi EBM (Evidence-Based Medicine) atau EBP (Evidence-Based Practiced), jadi bukan berdasarkan testimoni apabila membicarakan mengenai kesehatan.

Seiring waktu, banyak tantangan dan pengalaman yang menurut Nanda menjadi bahan evaluasi. Dengan semakin banyaknya anggota, timeline trafiknya pun semakin tinggi. Semakin banyak yang kritis karena memang sudah lebih banyak yang memiliki kesadaran untuk memberi ASI.

IKATAN KONSELOR MENYUSUI INDONESIA (IKMI)




Selain komunitas busui, ada pula perkumpulan para konselor ASI. Tugas konselor adalah memberikan konseling menyusui, misalnya bagaimana agar ASI lancar dan keluar, memberikan informasi yang tepat tentang menyusui, memberikan dukungan pada busui, dan sebagainya. Tak sembarang orang bisa menjadi konselor menyusui, karena dibutuhkan komitmen, pengetahuan, dan keterampilan untuk melakukan konseling menyusui. Salah satu perkumpulan para konselor yang ada di Indonesia adalah Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI). Berdiri sejak 2011 lalu, IKMI dimaksudkan sebagai wadah bagi para konselor ASI untuk meningkatkan kompetensinya. Karena ilmu dalam konseling ASI ini terus bertambah.

Permintaan akan konselor menyusui pun kini makin meningkat. Sebab, tantangan untuk menyusui juga makin bervariasi. Dan yang tahu betul detail masalah menyusui adalah konselor menyusui. Sedangkan petugas kesehatan yang ada di daerah, yang juga menjadi konselor menyusui, biasanya tidak fokus mengurus soal ASI saja. Saat ini, jumlah konselor IKMI sendiri sudah lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan profesi, baik kalangan medis seperti dokter maupun nonmedis, termasuk sarjana dari berbagai bidang, termasuk komunikasi, sastra, kesehatan, hokum, dan sebagainya. Untuk menjadi konselor menyusui, syaratnya adalah mengikuti pelatihan selama 40 jam dengan modul dari WHO-UNICEF tentang konseling dan manajemen laktasi.

Tak hanya itu, calon konselor juga harus memberikan konseling untuk busui. Jadi harus aktif mempraktikkan ilmunya. Untuk melatih kompetensi para konselor, IKMI juga mengadakan seminar-seminar bagi mereka. Misalnya, bagaimana melatih menyusui bagi ibu-ibu yang terindikasi HIV AIDS, bagaimana konseling tentang MPASI, dan sebagainya. Beragam pengalaman pernah dirasakan para konselor selama menangani klien. Misalnya, beberapa kali membantu ibu yang mengadopsi bayi agar bisa menyusui bayi tersebut, meski tidak melahirkan. Karena itulah, kalau ibu yang mengadopsi saja bisa menyusui, maka seharusnya yang melahirkan langsung juga bisa. Selain itu konselor juga membantu memberikan relaksasi, misalnya saat terjadi bencana.

Tantangan yang dihadapi IKMI saat ini adalah sulitnya menjangkau ibu-ibu di daerah untuk dilatih menjadi konselor menyusui. Di Indonesia sendiri, jumlah konselor menyusui baru sekitar 3000-4000 orang. Oleh karena itu sosialisasi ke daerah-daerah rajin dilakukan IKMI, di antaranya dengan mengisi acara-acara di sana, misalnya bertepatan dengan World Breastfeeding Week di bulan Agustus. Selain itu, IKMI juga berencana mewujudkan keinginan agar konselor menyusui diakui sebagai sebuah profesi, agar ada perlindungan untuk para konselor.  




 
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms :085695138867

fixedbanner