Sabtu, 05 November 2016

MERAWAT RAMBUT SI BUAH HATI



Perlu kita tahu, selubung akar rambut (folikel) sebenarnya sudah terbentuk sejak janin, yaitu pada usia sekitar 8 minggu. Kemudian terus berkembang hingga lahir. Nah, ada kalanya bayi terlahir dengan rambut yang tipis, ada juga yang lebat atau bahkan cenderung botak. Akan tetapi, rambut di masa baru lahir ini tidak permanen alias sementara. Dalam bahasa medis, rambut sementara ini disebut velus di mana cenderung sangat halus dan tipis. Lalu, rambut yang halus dan tipis ini dengan sendirinya bakal rontok, sejak lahir hingga beberapa minggu kemudian atau setidaknya sebelum si kecil berumur satu tahun. Selanjutnya, berganti dengan rambut permanen/tetap.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur rambut, yaitu genetik, hormon, gizi, dan lingkungan. Secara genetik, peran ayah-ibu bahkan kakek-nenek tentu mempengaruhinya. Pun bila si kecil kurang gizi akan mempengaruhi rambut jadi tipis, kering, berwarna merah, bahkan gampang patah dan rontok. Dari segi hormon, bayi yang terlahir dengan rambut lebat kemungkinan karena pengaruh androgen. Tak kalah penting adalah pengaruh lingkungan. Misal, bila sering terpapar matahari atau polusi, tekstur rambutnya akan terpengaruh.

Ada suatu tradisi di masyarakat bahwa rambut bayi harus dipangkas hingga gundul licin dan plontos, misalnya pada usia si kecil 40 hari. Salah satu tujuannya konon supaya rambut yang kelak tumbuh jadi tebal. Padahal, dari kacamata medis, tak ada kaitan antara mencukur rambut dengan rambut tebal. Seperti sudah disebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur rambut. Jadi, bila secara genetik jenis rambut orangtuanya tipis maka rambut anaknya pun kemungkinan tipis meski dicukur berkali-kali.

Adapun beberapa manfaat mencukur rambut bayi adalah :


  • Kepala dan rambut lebih mudah dibersihkan. Bayi baru lahir membawa 'oleh-oleh' lemak serta 'kotoran' dari rahim ibu di seluruh tubuhnya, salah satunya di bagian rambut. Nah, dengan mencukur rambutnya, sisa-sisa lemak dapat ikut terbuang. Pun akan memudahkan untuk membersihkan kepala dan rambutnya bila kotor.
  • Membuat bayi merasa nyaman. Rambut yang lebat ditambah suhu udara yang panas membuat bayi kegerahan. Otomatis ia jadi rewel. Dengan mencukur rambutnya, diharapkan bayi merasa nyaman.
  • Mendeteksi masalah di kepala. Si kecil rewel boleh jadi ada masalah pada bagian tubuhnya, salah satunya di kepala. Mungkin terjadi iritasi, misalnya. Dengan mencukur rambut si kecil, memudahkan kita mendeteksi masalah yang terjadi terutama di bagian kepala. Pun, akan memudahkan upaya penanganannya
Anda kesulitan memotong rambut bayi ? Berikut kiatnya.
  1. Siapkan gunting yang ujungnya tumpul supaya tak melukai.
  2. Keramas terlebih dulu supaya kepala dan rambut bersih.
  3. Basahi rambut bayi secukupnya dengan kain kasa/kapas, tapi tak sampai basah kuyup agar rambut bayi lemas dan mudah digunting.
  4. Posisikan bayi di pangkuan agar merasa nyaman kala dicukur. Bisa juga kala ia tertidur sehingga tak begitu menyulitkan.
  5. Satu tangan pegang gunting, satu tangan lagi menjumput rambut. Bila si kecil aktif banyak bergerak, minta bantuan untuk memangku atau memotong rambutnya.
  6. Cukur perlahan dan hati-hati. Pastikan tak melukai kepalanya. Potong hingga pendek.
  7. Bila masih ada sisa rambut, gunakan alat cukur rambut yang baru. Regangkan lipatan kulit kepala dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu perlahan mencukurnya.
  8. Untuk menjaga kebersihan kepalanya, keramasi dengan sampo bayi secara teratur. Gosok perlahan dengan gerakan lembut ke seluruh kulit kepala lalu bilas sampai bersih.




Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.
fixedbanner