Banyak Ibu
menyusui masih ragu untuk menjalankan ibadah puasa. Mereka khawatir puasa akan
mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI). Sebab selama lebih dari 12 Jam tidak
ada asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut. Pertanyaannya apakah
puasa memang mempengaruhi produksi ASI ? Hasil penelitian menunjukkan, berpuasa
sama sekali tidak mempengaruhi kadar nutrisi dan jumlah produksi ASI. Namun
demikian disarankan agar ibu menyusui tetap makan dan minum cukup di malam hari
demi menjaga kualitas ASI.
Untuk menjaga kadar nutrisi selama berpuasa, Ibu menyusui tetap harus makan tiga kali sekari, yakni saat sahur, berbuka, dan menjelang tidur. Makan sahur sangat penting. Karena pada saat sahur kita akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktifitas selama seharian. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus pula bagi si buah hati.
Untuk menjaga kadar nutrisi selama berpuasa, Ibu menyusui tetap harus makan tiga kali sekari, yakni saat sahur, berbuka, dan menjelang tidur. Makan sahur sangat penting. Karena pada saat sahur kita akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktifitas selama seharian. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus pula bagi si buah hati.
Saat
berpuasa tubuh ibu melakukan mekanisme kompensasi. Mekanisme ini adalah
cadangan zat-zat gizi diambil dari simpanan tubuh untuk diberikan kepada bayi. Cadangan
zat gizi tersebut berupa lemak, energi, protein, vitamin, dan mineral. Karena
itu, ibu menyusui harus mengkonsumsi makanan yang cukup dan bergizi saat
berpuasa. Sebaiknya ibu menyusui
menghindari makanan seperti kue panggang, snack, dan crackers karena bisa
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Hal yang
lebih penting untuk diperhatikan adalah, jika ibu menyusui memutuskan untuk
berpuasa, maka harus mempertimbangkan kondisi kesehatannya. Kalau mulai
merasakan pusing atau ada perubahan pada volume ASI-nya, maka boleh membatalkan
puasanya. Jadi jangan sampai memaksakan diri.
Namun para ahli laktasi menyarankan, Ibu yang memiliki bayi berusia di bawah enam bulan untuk tidak berpuasa. Hal ini karena ASI merupakan satu-satunya smber nutrisi bayi. Sementara bagi ibu yang memiliki bayi berusia enam bulan ke atas dan sudah mulai makan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dipersilakan berpuasa.
Namun para ahli laktasi menyarankan, Ibu yang memiliki bayi berusia di bawah enam bulan untuk tidak berpuasa. Hal ini karena ASI merupakan satu-satunya smber nutrisi bayi. Sementara bagi ibu yang memiliki bayi berusia enam bulan ke atas dan sudah mulai makan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dipersilakan berpuasa.
Ibu menyusui
juga harus tetap memperhatikan asupan gizinya saat makan. Komposisi makanan
terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10 hingga 20 persen
lemak. Untuk mencegah dehidrasi, minum air putih sebanyak-banyaknya. Dan disarankan
minumlah minuman yang hangat, karena akan memperlancar produksi ASI. Selain itu
perbanyak makan sayur dan buah saat sahur dan berbuka, untuk memenuhi kebutuhan
seng, magnesium, dan kalium. Ibu menyusui juga membutuhkan tambahan kalori
sebanyak 500 kalori diambil dari makanan dan 200 kalori diambil dari cadangan
lemak dalam tubuhnya.
Beberapa
penelitian membuktikan Ibu menyusui dan berpuasa memiliki keseimbangan kimia
yang sama dalam darahnya dibandingkan ibu yang berpuasa tetapi tidak menyusui. Ketika
berbuka puasa, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi yang diambil saat mekanisme
kompensasi. Karena itu, ibu tidak akan kekurangan zat gizi untuk memenuhi
aktifitas serta mempertahankan kesehatan tubuhnya. Komposisi ASI baru akan berkurang pada ibu
yang menderita kekurangan gizi akut. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi
cadangan zat gizi yang dapat memasok kebutuhan produksi ASI secara lengkap.
Kurir
ASI Jakarta by amura courier
: solusi
cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar