Saat cuti 3 bulan bagi ibu yang baru memiliki bayi selesai, banyak ibu yang mulai menggunakan susu formula. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan. Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya.
Bagaimana caranya agar sukes menyusui ASI Eksklusif meskipun cuti melahirkan sudah selesai?
ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih (bonding) yang kuat.
Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja. Setiap wanita yang menjadi ibu harus belajar seluk beluk (pengetahuan) ASI agar sukses menyusui ASI eksklusif, terus sampai si Kecil berumur 2 tahun.
Berikan dan tabunglah ASI sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI dipompa dan ditaruh di kulkas untuk dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi.
Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas/ botol yang bersih. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik ASI polietylen, atau botol kaca.
Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi (hasil perahan yang sedikit dapat digabung asal suhunya sama). Jangan lupa labeli dengan stiker tanggal waktu pemerasan ASI.
ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja.
ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja.
Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.
Berapa lama ASI dapat disimpan?
Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C ASI dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari.
Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan.
Tips sukses menyusui pasca selesai cuti melahirkan:
Kuatkan tekad dan bulatkan niat, penting karena seringkali di tengah jalan, ibu-ibu banyak yang menyerah karena seribu satu alasan yang akhirnya membuat ibu-ibu ini menyerah
Melihat suasana kantor bisa menyiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya kantor kita tidak memiliki kulkas maka kita harus menyiasatinya dengan menyediakan termos yang bisa diisi es untuk menyimpan ASI. Mencari ruangan atau tempat yang bisa dipakai untuk lokasi memerah atau memompa asi.
Jika tidak bisa memerah ASI, sebaiknya membeli pompa pemerah. Hati-hati juga dengan memilih pompa, karena tidak semua pompa dapat bekerja maksimal.
Siapkan termos atau tas khusus untuk membawa ASI ketika perjalanan pulang dari kantor menuju rumah.
Pada saat cuti melahirkan hampir usai, ajarkan bayi untuk bisa menyusu dari medium lain selain payudara, misalnya sendok atau sloki.
Ajarkan kepada pengasuh bayi di rumah cara memberikan ASI dan berikan jadwal yang tetap kapan saja bayi harus diberi minum, agar stok ASI bisa dikontrol jumlahnya. Jika perlu, berikan daftar tertulis jadwal adwal bayi beserta nomor telepon penting sehingga pengasuh juga bisa menelepon jika ada yang ditanyakan.
Menyiapkan plastik khusus untuk menyimpan ASI atau beberapa botol-botol (minimum 10 botol) untuk stok cadangan ASI di rumah.
Usahakan sesering mungkin memerah atau memompa ASI selama di kantor. Atur jadwal yang pasti sehingga tidak menyulitkan juga bagi rekan-rekan kerja untuk koordinasi.
Jika di kantor ada beberapa ibu menyusui dan sama-sama menitipkan ASI di kulkas kantor, beri label pada botol, supaya tidak tertukar.
Jika memungkinkan, cari teman seperjuangan yang bisa saling mendukung dan mengingatkan untuk tetap semangat, misalnya bergabung dengan komunitas ibu menyusui yang dapat saling menyemangati dan memberi support, contohnya AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), dengan mailing listnya: asiforbaby@yahoogroups.com
Terkadang ada saat dimana demand ASI pada bayi sangat tinggi (banyak minum), sehingga stok ASI di rumah menipis dan terjadilah “kejar-tayang”, dimana hasil memerah di kantor pada hari itu sudah akan dibutuhkan oleh si Kecil di rumah. Atau ibu ketinggalan pompa ASI maupun spare-partnya sehingga tidak bisa memerah di kantor padahal payudara sudah penuh sehingga terasa sakit.
Untunglah sekarang sudah ada jasa kurir yang dapat memecahkan masalah tersebut. Anda dapat menelpon kami AMURA COURIER di 021.40986092 atau SMS : 085695138867. Kami siap untuk membawakan ASIP (asi perah) yang ibu perah di kantor untuk diberikan kepada bayi di rumah, atau mengambilkan pompa ASI dan spare-parts yang ketinggalan.
Layanan ini bernama Layanan pesan antar ASI Eksklusif, dari Ibu kepada anaknya yang sedang membutuhkan ASI segera (ketika si Ibu sedang bekerja / bepergian). Sukses bagi ibu untuk menyusui, anak lebih sehat, cerdas dan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar