Selama masa menyusui eksklusif, banyak
ibu yang menghindari makanan tertentu karena khawatir akan efeknya terhadap
bayi. Hal ini mungkin dapat menyiksa, karena sebagian ibu "terpaksa"
puasa menyantap makanan favoritnya, misalnya saja makanan yang bercita rasa
pedas. Mereka takut bila nekat memakannya, bayi akan jadi rewel atau mengalami
diare. Pemikirannya, bukankah apa yang kita makan nantinya akan diolah menjadi
ASI dan dikonsumsi bayi ?
Ternyata, anggapan ini tidak sepenuhnya
benar. Belum ada bukti ilmiah yang mendukung asumsi bahwa makanan atau minuman
tertentu bisa membuat bayi jadi rewel atau sakit. Salah satu alasan wanita
berhenti menyusui adalah karena mereka pikir mereka harus mengikuti aturan
makan yang sangat ketat. Namun, sebenarnya para ibu menyusui tidak butuh menu
khusus.
Yang perlu Anda ketahui adalah beberapa
aturan penting berikut ini :
Selektif saat konsumsi ikan.
Meski baik untuk kesehatan, para ibu
menyusui harus tahu jenis ikan yang sebaiknya dihindari, yaitu ikan hiu, swordfish
(todak), makarel, dan tilefish. Sebab, jenis ikan ini tinggi kandungan
merkurinya. Namun, mengingat ikan adalah pangan yang tinggi Omega-3, sebaiknya
tidak disingkirkan selama menyusui. Anda bisa makan ikan yang kandungan
merkurinya lebih rendah, seperti ikan salmon, sardin, ikan kembung, dan ikan
air tawar.
Masih boleh minum kopi.
Sebagian besar ibu menyusui masih boleh
minum minuman mengandung kafein, seperti kopi atau the, namun dibatasi hingga
dua atau tiga cangkir minuman berkafein seharinya. Penting pula, perhatikan
juga reaksi bayi Anda setelah Anda minum kopi atau teh. Bila dia terlihat mudah
rewel dan sulit tidur, mungkin itu karena bayi Anda sensitif terhadap kafein.
Hal ini akan berkurang sejalan dengan pertambahan usianya.
Makan pedas ?
Silakan saja. Mungkin Anda pernah
dengar bayi akan sering buang angin dan rewel setelah ibunya mengonsumsi
makanan yang mengandung jeruk, bawang putih, cokelat, atau bumbu yang sifatnya
pedas. Ternyata, perilaku ini belum tentu berhubungan dengan asupan makanan.
Bahkan ketika seorang bayi bereaksi terhadap makanan yang dikonsumsi ibunya,
jenis makanan itu akan berbeda pada setiap bayi.
Jadi, bila bayi teman Anda langsung
diare karena ibunya makan yang pedas-pedas, bukan berarti bayi Anda akan
menunjukkan reaksi yang sama. Lebih baik beri perhatian penuh terhadap apa yang
Anda makan, dan apakah anak akan memberi reaksi negatif atau baik-baik saja.
Bila ternyata bayi mengidap alergi
terhadap jenis makanan tertentu, tanda-tanda yang muncul adalah ruam di kulit
atau ada darah dalam kotorannya. Ini biasanya terjadi saat berusia dua hingga
enam minggu, tapi mungkin juga terjadi lebih dini. Jika Anda khawatir bayi
mengalami alergi, segera berkonsultasi dengan dokter anak.
Kurir ASI Jakarta by amura
courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867