Minggu, 16 Februari 2014

PIJAT RELAKSASI BAGI BAYI




Spa bayi plus pemijatan tengah digandrungi para ibu di wilayah kota urban. Pijat sebagai bentuk terapi tertua diyakini sangat bermanfaat untuk obat relaksasi bagi ibu dan bayinya. Anak yang sering dipijat kelak memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak mudah stres ketika berada di lingkungan apa pun. Dan anak yang tidak mudah stress lebih sulit sakit karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik.

Pijatan, merupakan salah satu jenis stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang bayi. Pijatan dapat menunjukkan rasa kasih sayang yang membuat bayi menjadi lebih percaya diri. Agar tumbuh kembang si kecil berjalan optimal memang dibutuhkan tiga hal utama, yaitu nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi. Ketiganya harus diberikan secara 100 persen, tidak ada yang lebih dominan atau lebih kurang. Stimulasi dapat diberikan dalam bentuk kata-kata ataupun sentuhan, termasuk memijat.

Meski caranya simpel, memijat bayi harus dilakukan secara hati-hati lantaran tubuhnya yang amsih belum skeuat orang dewasa. Prinsip memijat bayi, yakni tidak melakukannya terlalu keras dan menghindari bagian kepala serta hanya memakai gerakan tertentu di bagian usus sesuai dengan anatomi usus besar.

Cara memijat bayi dibagi berdasarkan kelompok usia. Untuk bayi berusia nol hingga satu bulan, gerakan lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat bayi lepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut. Untuk bayi berusia satu hingga tiga bulan, gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat.

Untuk bayi berusia tiga bulan hingga anak berusia tiga tahun, seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang semakin meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit saja. Pijatan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung. Meski kuno, pijat bayi tetap banyak manfaat dan sebaiknya dilakuka secara rutin setidaknya sebulan sekali.

Sejumlah ahli menyatakan, pemijatan sebaiknya dilakukan setelah bayi melewati usia tiga bulan ketika fisiknya tidak lagi terlalu lemah untuk dipijat. Sedangkan, ahli lain menyarankan pemijatan dilakukan mulai usia bayi beberapa minggu dengan alasan pijatan dapat membantu bayi melewati masa transisi dari dalam rahim ke dunia luar.

Bayi pun perlu dipijat, terutama saat ia rewel yang menandakan ada rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Beberapa orang tua bahkan akan segera membawa si kecil ke dukun pijat bila anaknya jatuh dari tempat tidur, tampak gelisah saat tidur, tidak mau makan, bahkan batuk dan pilek. Bagi orang tua yang belum terbiasa memijat, ada baiknya berkonsultasi ke dokter anak atau tenaga ahli terlatih, misalnya bidan.

Hasil suatu penelitian menyatakan, pijat bayi berperan penting meningkatkan ketenangan, pencernaan, dan berat badan si kecil. Studi di Amerika menunjukkan, pijatan lembut pada tubuh bayi prematur tiga kali sehari selama dua minggu dapat meningkatkan berat badannya 47 persen lebih tinggi dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak dipijat. Bayi-bayi yang dipijat juga terlihat lebih responsif.

Selain itu sistem imun juga akan meningkat. Ketidak nyamanan, seperti sakit perut, pilek, dapat segera hilang. Pijat bayi juga dapat membuat pencernaan bayi, sirkulasi darah, serta kekuatan otot menjadi lebih baik. Nyeri perut, gusi, dan rahang selama proses pertumbuhan gigi juga akan berkurang. Tentu saja ini sangat menenangkan bayi. 

Terapi sentuhan pada pemijatan juga akan menurunkan kadar hormon stres kortisol dan sebaliknya meningkatkan kadar serotonin dan dopamin yang berperan dalam menciptakan rasa nyaman. Pijatan juga diketahui dapat memperbaiki kualitas tidur bayi dengan cara menenangkan sistem saraf. Pasalnya, pijat memiliki efek pada sistem limbik di otak, tempat tersimpan emosi-emosi positif. Sentuhan yang rutin dilakukan itu akan menguatkan perasaan positif pada bayi. Ini pun akan memberikan rasa aman bagi bayi sehingga akan memiliki daya tahan hidup yang lebih baik.

Ada waktu-waktu tertentu bayi sebaiknya tidak dipijat, misalnya bila bayi sedang mengalami demam, muncul ruam-ruam pada kulit tubuhnya, atau sedang mengalami masalah pada persendian. Bayi atau anak yang baru saja diimunisasi juga tidak boleh dipijat.

Bagi orang tua, proses memijat akan membuat anda lebih bisa memahami si kecil sehingga mampu memberikan respons cepat terhadap apa saja yang diperlukan anak. Sebuah studi menyatakan, pijat bayi membuat orang tua lebih percaya diri atas kemampuan asuh mereka. Pijat juga membantu ibu lebih cepat pulih dari depresi setelah melahirkan.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner