Sudah bukan rahasia lagi kalau air susu ibu (ASI) perlu diberikan ibu kepada anaknya sejak lahir. Bayi perlu mendapatkan ASI sepenuhnya selama enam bulan, tanpa mendapatkan makanan lain. Setelah itu, barulah si kecil bisa menikmati makanan pendamping ASI (MPASI) setidaknya sampai usia dua tahun. Mengapa bayi perlu diberi ASI? ASI bukan hanya penting, melainkan ada manfaat besar yang terkandung di dalamnya. Manfaat dan keuntungan ini dapat dirasakan baik dari sisi ibu maupun bayinya.
Pada anak, selain tercukupi kebutuhan nutrisinya, anak pun akan tumbuh menjadi lebih cerdas. Manfaat jangka panjang pun juga bisa didapatkan, seperti mengurangi risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular saat dewasa. Sementara manfaat bagi ibu, pendarahan setelah melahirkan bisa lebih cepat usai. Bahkan, risiko penyakit kanker payudara juga menurun. Terlebih, proses menyusui akan menguatkan kedekatan emosional antara ibu dan bayi. Kehadiran ibu seperti ini sangat dibutuhkan sehingga mampu mengurangi risiko depresi pasca melahirkan.
Indonesia tergolong negara dengan angka kelahiran cukup tinggi, yakni lebih dari empat juta per tahun. Tetapi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2013 menyebutkan, hanya 42 persen ibu yang memberikan ASI eksklusif hingga enam bulan. Angka ini masih jauh dari target World Health Organization (WHO) sebesar 50 persen. Dari data tersebut, memang masih ada saja ibu yang lebih suka menggunakan susu formula dibandingkan ASI. Pemahaman keliru yang berkembang adalah menyusui bisa membuat bentuk payudara kurang menarik.
Kesalahpahaman tersebut tentu harus dihapuskan dengan memahami pentingnya pemberian ASI serta dukungan keluarga dan lingkungannya dalam memotivasi ibu menyusui. Masalah lain yang dihadapi ibu menyusui adalah pekerjaan. Ibu yang sibuk bekerja biasanya sering dilanda stres dari tuntutan pekerjaan, rekan kantor, klien, ataupun atasannya. Hal-hal pemicu stres ini perlu dilawan, termasuk untuk mengatur waktu kerja dan menyediakan pasokan ASI bagi anaknya dengan melaktasi di sela-sela waktu kerja. Ibu berkarier pun tetap bisa menampung ASI-nya ke dalam botol untuk persediaan bagi bayinya.
Ada beberapa tips agar anak mendapatkan ASI yang berkualitas. Pertama, ibu harus meyakinkan dirinya mampu memberikan ASI. Kalau sudah yakin, sinyal otak akan mendukungnya dengan memproduksi ASI yang berkualitas. Selain itu, dengan menjaga nutrisi yang baik agar bisa memperbanyak ASI, seperti sayuran hijau, telur, protein hewani, protein nabati (kacang-kacangan), buah, dan umbi-umbian. Sebagai tambahan, disarankan pula agar ibu menyusui perlu mengkonsumsi nasi merah, roti, dan kentang untuk pemenuhan karbohidrat. Perbanyak pula konsumsi air putih dibandingkan teh, kopi, dan air soda untuk kecukupan kebutuhan cairan dalam tubuh ibu. Terakhir, posisi menyusui harus lebih diragamkan. Upayakan kedua payudara sama-sama digunakan untuk laktasi. Kalau perlu, sambil tidur pun tidak masalah agar tidak ada penyumbatan ASI di salah satu sisi.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.