Relaktasi, itulah proses yang harus dilalui jika ibu sudah memberikan bayinya susu formula namun ingin menyusui lagi. Untuk menjalani proses tersebut tentu tidak mudah. Apalagi jika ternyata bayi sudah begitu menyukai susu formula.
Namun bukan berarti proses tersebut tidak dapat dilalui. Segala perjuangan ibu untuk bisa menyusui lagi pada akhirnya juga akan sangat bermanfaat untuk bayi. Berikut ini tipsnya :
1. Sadari kalau proses yang akan dijalani butuh waktu
dan dedikasi. Awalnya, proses tersebut bisa sangat menyita waktu, mengingat ibu
harus memompa, menyusui dan juga memberikan bayi susu formula. Butuh waktu
beberapa minggu hingga akhirnya ASI ibu bisa memenuhi kebutuhan bayi. Malah
waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama jika ibu punya masalah payudara
membengkak.
2. Stimulasi payudara. Semakin sering susu formula
diganti dengan ASI, semakin banyak produksi ASI ibu. Umumnya ibu perlu memompa
atau menyusui bayi langsung dari payudara setidaknya delapan kali dalam 24 jam.
Ibu juga bisa melakukannya lebih sering lagi, yang tentunya akan lebih baik
untuk bayi dan produksi ASI.
Kalau ibu memompa ASI, usahakan jangan dijadwalkan.
Pompa ASI setiap ibu memiliki waktu senggang. Awalnya mungkin ibu hanya mendapatkan
hasil yang sedikit, jangan kecewa dulu. Memompa bisa jadi cara untuk memberi
payudara sinyal waktunya memproduksi ASI.
3. Bantu bayi lalui masa transisi. Bayi yang diberi
susu formula terlalu terbiasa minum dengan botol. Si bayi pun butuh waktu untuk
belajar menyusui lagi. Berita baiknya, bayi terlahir untuk bisa menyusui. Ibu
terkadang bisa terkejut melihat betapa cepatnya bayi kembali bisa menyusui
langsung dari payudara.
Namun untuk ibu yang bayinya bingung puting karena
terbiasa dengan botol, tentu butuh waktu. Jangan menyerah untuk terus berusaha
memberikan payudara ibu. Sering lakukan juga skin to skin contact.
4. Perhatikan bagaimana bayi menyusu. Begitu bayi bisa
menyusui langsung dari payudara, sangat penting untuk mengetahui apakah memang
dia sudah mendapatkan ASI dengan maksimal atau belum. Cek apakah posisi ibu dan
bayi sudah benar.
5. Perhatikan bagaimana dan seberapa sering bayi buang
air besar. Bayi berusia kurang dari enam bulan yang diberi susu formula, pupnya
berwarna agak liat dan bergumpal-gumpal. Saat pup bayi bisa merasakan sakit
seperti orang sembelit. Sementara bayi ASI, pupnya lembek dan seperti biji.
Frekuensi pup juga lebih sering. Dengan memperhatikan bagaimana pup bayi, ibu
bisa tahu apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI atau belum.
6. Kesuksesan dihitung mingguan bukan harian. Proses
relaktasi, seperti sudah dikatakan di atas, butuh waktu. Satu hari, bayi bisa
saja menyusui terus, tanpa minum susu formula sama sekali. Namun keesokan
harinya dia bisa rewel saat disusui dan memilih susu formula. Jika hal itu
terjadi, ibu jangan sedih, karena memang normal.
Usahakan jangan bandingkan bagaimana pola bayi
menyusui secara harian. Bandingkan secara mingguan. Dengan cara itu ibu bisa
melihat bagaimana kemajuan yang telah dicapai.
7. Cobalah lebih fleksibel. Ibu tidak boleh mudah
menyerah saat menjalani proses relaktasi ini. Jika satu cara tidak berhasil,
ibu harus mencoba pendekatan lainnya agar bayi mau menyusui lagi. Misalnya jika
bayi tidak mau menyusu dengan posisi duduk, lakukan dengan tiduran atau
berjalan-jalan sambil digendong.
Bayi menolak menyusui langsung dari payudara dan
botol? Ibu bisa mencoba memberinya dengan sendok atau feeder cup yang kini
banyak dijual.
8. Cari teman yang bisa mendukung. Dukungan sangat
penting untuk ibu yang sedang menjalani proses relaktasi ini. Cobalah bergabung
dengan kelompok ibu menyusui yang tersebar di internet. Ibu juga bisa minta
dukungan teman yang sudah lebih dulu sukses menjalani proses tersebut. Konselor
laktasi juga bisa membantu ibu melalui proses ini.
Kurir
ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk
wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar