Minggu, 27 Januari 2013

MITOS SEPUTAR IBU MENYUSUI




Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang paling tepat untuk bayi. Selain bermanfaat bagi kesehatan ibu, seperti mengurangi risiko terkena kanker payudara dan indung telur, menyusui juga dapat mempererat hubungan batin antara ibu dan bayinya. Berat badan ibu selama kehamilan pun lebih cepat kembali ke berat semula karena lemak yang tertimbun akan digunakan untuk memproduksi ASI.

Dibandingkan dengan susu formula, manfaat ASI jah lebih banyak. Kolostrum ASI mengandung zat penangkal penyakit. Ini membuat bayi yang mendapatkan ASI eksklusif jarang menderita diare, infeksi saluran nafas bawah, atau infeksi telinga. Dalam ASI terkandung lemak dan asam lemak yang dibutuhkan untuk perkembangan otak. Itulah sebabnya bayi yang mendapat ASI eksklusif mempunyai perkembangan kognitif dan motorik lebih cepat. 

Susu sapi mengandung protein sapi yang dapat menimbulkan reaksi alergi, sedangkan protein ASI hasil produksi tubuh ibu tidak akan menimbulkan alergi pada bayi.  Susu formula lebih kental daripada ASI, kandungan garamnya lebih tinggi sehingga bayi akan lebih sering haus. Ini mengakibatkan bayi minum melebihi kebutuhan. Akibatnya, bayi menjadi kegemukan (obesitas). Kegemukan itu dapat berlanjut hingga dewasa yang membawa risiko berbagai penyakit, misalnya tekanan darah tinggi, kadar kolesterol meningkat, atau kencing manis.

Namun, di balik banyak manfaat ASI, kerap kali dijumpai cerita yang menyeramkan sehingga banyak ibu menyusui yang merasa khawatir. Ada beberapa kisah tentang ASI yang sebetulnya hanya mitos.

Seperti, pipi bayi menjadi eksim kalau terkena ASI yang jelas tidak benar. Beberapa bayi yang mempunyai kecenderungan alergi mungkin akan sensitive terhadap apa yang dimakan ibunya. Alergi dapat muncul sebagai ruam merah, seperti eksem di pipi. Ruam di pipi bayi bukan akibat kecipratan ASI, melainkan bentuk alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibunya dan masuk ke ASI. Jika initerjadi, ingat-ingatlah kembali makanan yang dikonsumsi sang ibu, kemudian hindarilah.

Mitos lain yang tidak benar menyebutkan, menyusui dapat menyebabkan payudara kendor. Seperti jaringan tubuh lainnya, elastisitas payudara akan menurun seiring bertambahnya usia. Saat perempuan hamil, tubuhnya menyimpan lemak, antara lain, di daerah perut, pinggul, dan payudara. Timbunan lemak itulah yang mengakibatkan beban ligiman bertambah berat sehingga menjadi agak melar. Untuk menyiasatinya, disarankan untuk selalu memakai BH yang sesuai agar dapat menyangga payuara selama kehamilan maupun menyusui.

Ada pula mitos yang menyebutkan,bayi meninggal akibat hidung tertutup payudara ibu saat menyusui. Sampai saat ini, cerita ini belum pernah dilacak darimana asalnya. Bayi yang sehat akan memberontak kalau hidungnya tertutup. Dan ibu tentu akan bereaksi jika bayi memberontak. Diduga, bayi yang diberitakan seperti itu ada kemungkinan menderita kelainan yang tidak disadari oleh keluarganya. Sehingga, ketika bayi meninggal saat menyusui, keluarga mengambil kesimpulan yang salah.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

1 komentar:

  1. Good info.. Nice Blog.. please visit my blog back.. TQ.. ;-)

    http://fatimahvitashop.wordpress.com
    http://umminiena.wordpress.com
    http://kebaikanvitamin.blogspot.com

    BalasHapus

fixedbanner