Rabu, 04 Desember 2013

PEMBERIAN ASI BISA MENGHEMAT PENGELUARAN PULUHAN JUTA




Dian Metha Ariyanti merupakan salah satu ibu yang sadar akan manfaat Air Susu Ibu (ASI). Selain penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak, Metha juga meyakini kandungan ASI tidak bisa menyamai susu formula manapun.

Putri Metha, Artaditha Gendis Premono pun tumbuh dengan kondisi tubuh yang relatif sehat. Meski, anaknya pernah juga terkena batuk dan pilek. Manfaat ASI lainnya adalah ikatan antara ibu dan anak yang jauh lebih erat. Anak akan mendapatkan makanan, keamanan, dan cinta dari ibunya. Hal ini akan membantu anak tumbuh kembang menjadi pribadi yang kuat dan percaya diri ke depannya.

Di luar semua manfaat ASI, Metha bersyukur pula bisa menghindari dompetnya dari keharusan membeli susu formula. Seperti seorang rekannya yang tak bisa memberikan ASI dan menghabiskan dana hingga Rp 2,3 juta per bulan untuk membeli 10 kaleng susu formula.

Dengan penghasilan yang pas-pasan, pengeluaran sebesar itu tentu saja sangat memberatkan. Belum lagi kalau setiap bulan juga ada pengeluaran untuk ongkos kerja, makan, kebutuhan rumah tangga seperti listrik, air, gas, juga untuk berlibur. Dan dengan memberikan ASI kepada buah hatinya, Metha pun tidak perlu mengeluarkan uang sebesar itu untuk membeli susu.

Metha pun bertekad untuk menyusui terus buah hatinya hingga saatnya menyapih. Baginya, memberikan ASI sama dengan bernapas lega. Karena, uang jutaan rupiah bisa dialihkannya untuk dana pendidikan dan demi tumbuh kembang anaknya. Juga bisa untuk jalan-jalan bersama keluarga saat akhir pekan. Ini juga bisa menjadi sarana mempererat hubungan dengan si buah hati, dan sekaligus relaksasi melepas penat setelah kerja kantoran.

Hubungan antara keuangan keluarga dan ASI ternyata memang sangat erat. Perencana keuangan dari ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, pernah membuat riset tentang keuangan keluarga dalam kaitannya dengan pemberian ASI. Risetnya dilakukan setelah Prita memiliki anak kedua. Ternyata antara anak pertama yang mendapat ASI hanya 10 bulan dibandingkan anak kedua yang disusui hingga dua tahun, Prita mendapatkan fakta bahwa ia telah menghemat lebih dari Rp 30 juta.

Uang sebanyak itu sebelumnya dialokasikan untuk membeli susu formula dan susu UHT untuk anak pertamanya. Penghematan bisa dilakukan karena anak kedua Prita baru merasakan susu formula dan UHT pada usia dua tahun. Riset yang dilakukan Prita masih mengacu pada harga susu formula dan UHT setelah ia melahirkan anak keduanya pada 2008. Sekarang, sudah pasti harga susu formula dan UHT sudah lebih mahal dari beberapa tahun lalu. Biaya yang bisa dihemat pun bisa jadi lebih dari Rp 30 juta.

Setelah menyadari manfaat pemberian ASI, hal berikutnya yang bisa dilakukan adalah menyisihkan dana yang telah dihemat untuk keperluan anak. Penyisihannya, misalnya bisa untuk dana pendidikan. Tingginya biaya pendidikan di Indonesia yang dikataka Prita bisa mencapai 15 persen per tahun, membuat orang tua perlu menyiapkan dananya sejak anak, bahkan masih dalam kandungan. Apalagi, uang pangkal masuk sekolah juga cukup besar.

Namun, Prita menegaskan, menabung biaya pendidikan hanya dari menghemat ASI tidak akan cukup. Orang tua tetap harus menyisihkan pendapatannya untuk dimasukkan dalam produk pasar modal. Menggunakan reksa dana sebagai instrument untuk mengumpulkan dana pendidikan sangat dianjurkan. Bila memungkinkan, Prita menyarankan memilik reksa dana yang memberi hasil rata-rata 20 persen per tahunnya.

MATEMATIKA ASI PRITA

Prita Hapsari Ghozie memaparkan sebagian hasil risetnya tentang ASI. Berikut cukilan mengenai penghematan yang bisa dilakukan Prita dengan membanding belanja susu formula dan UHT pada anak pertama dan kedua. Harap diingat, anak pertama hanya mendapat ASI hingga usia 10 bulan, sedangkan anak kedua menerima ASI sampai dua tahun dan baru mendapat susu formula serta UHT pada usia dua tahun.

1. Selama tiga tahun, total pengeluaran yang berhubungan dengan pemberian ASI, makanan pendamping ASI, serta alat pendukungnya sebesar Rp 42,2 juta untuk anak kedua. Dan, Rp 73,7 juta pada anak pertama.

2. Selama tiga tahun, total pengeluaran untuk susu formula adalah Rp 13,2 juta untuk anak kedua. Dan, Rp 43,2 juta untuk anak pertama.

3. Maka, selama 3 tahun, Prita mencatat dapat menyisihkan Rp 31,5 juta lebih banyak saat anak kedua menyusui lebih panjang daripada anak pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner