Mendengarkan dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh bunda atau ayah memang bukan hal favorit bagi balita terutama usia prasekolah. Di saat yang sama, anak-anak usia 3-5 tahun menjadi sangat independent yang artinya tidak menyukai interupsi. Mengacuhkan Anda, orangtuanya, adalah satu cara untuk menunjukkan ‘kekuasaannya.’
Namun memaklumi kebutuhan anak untuk mandiri bukan berarti mengijinkannya untuk tak mendengarkan Anda. Adalah sangat penting mengajarkan ia untuk mendengarkan, sebelum mengacuhkan Anda-dan orang lain-menjadi kebiasaan. Membangun ketrampilan sosial yang benar akan membantunya sukses di sekolah dan dalam pergaulan. Anda bisa mulai mendorong balita untuk mendengar dengan strategi ini:
·
Tunjukkan empati. Anak akan lebih mudah mengungkapkan masalahnya
pada orangua yang mau mendengarkan mereka.
·
Hindari pembicaraan jarak jauh. Berteriak dari depan rumah untuk berbicara
dengan anak yang sedang bermain di kamarnya tentu tidak akan ada hasilnya.
Dekati ia, sentuh bahunya, panggil namanya dan katakan keinginan Anda. Jangan
bicara sebelum balita melakukan kontak mata dengan Anda. Bila ia tak
menjawab, minta dengan nada ramah untuk menatap Anda.
·
Kalimat pendek saja. Mengomel panjang lebar
atau memberi petuah 200 kata sudah pasti membuat anak makin tak betah di dekat
Anda. Buat kalimat yang mudah dipahami dan langsung sasaran, dan jadikan hanya
dua atau tiga tahap dalam sekali perintah (“Pakai sepatumu, ambil tasmu, Ibu
tunggu di mobil, ya!”). minta ia mengulang istruksi Anda sehingga ia ingat apa
yang harus dikerjakan.
·
Turunkan volume. Teriakan membuat anak tak suka mendengarkan Anda
karena mereka fokus pada kemarahan Anda, bukan pada kata-kata Anda. Kata-kata
lembut, walu tetap tegas, akan lebih didengar karena mereka merasa
diperhatikan.
·
Gunakan bahasa tubuh. Perkuat permintaan Anda dengan menggunakan
gerakan, misalnya jari menunjuk ke arah kamar ketika Anda meminta balita tidur.
Bisa juga Anda ciptakan kode rahasia bersama balita sebagai petunjuk bila
Anda minta didengarkan, seperti mengerutkan hidung. Sudah pasti, humor lebih
baik daripada pendekatan yang terlalu galak.
·
Lengkapi konsekuensi. Katakan permintaan Anda hanya sekali atau dua kali,
dan tambahkan konsekuensinya. “Kalau kamu tidak membereskan bonekamu, kita
tidak akan pergi ke rumah Oma.” Atau ketika Anda bertanya ingin es krim atau
tidak dan ia tidak menjawab, singkirkan, dan jika kelak ia minta, jawab
dengan,”Wah, maaf. Es krimnya sudah habis.” Ini mengajarkan anak untuk
mendengarkan setiap kali Anda bicara.
·
Tidak memutus aktivitas. Terkadang orangtua perlu membiarkan balita asik
dengan kegiatannya sebelum memintanya untuk mendengarkan Anda. Terlalu sering
memutus kegiatannya hanya akan membuatnya makin cuek pada Anda. Bicaralag pada
saat ia sedang tidak terlalu intens pada suatu aktivitas. Beri ia waktu
beberapa saat sebelum ia harus menghentikan aktivitasnya dan melakukan hal
lain. Jangan lupa, setelah ia mendengarkan Anda, berilah pujian dan apresiasi.
Kurir ASI Jakarta by amura
courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui.
Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar