Bulan
puasa adalah bulan yang penuh berkah, bulan terbaik dimana berkah dan rahmat
senantiasa tercurah dari Yang Maha Kuasa. Di bulan puasa ini seluruh umat muslim
di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Menahan segala bentuk
makan, minum, dan hawa nafsu dari mulai imsyak hingga waktunya berbuka di
petang hari. Namun ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak
berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui.
Kepada mereka, diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan keharusan
menggantinya di hari lain baik disertai membayar fidyah maupun tidak. Namun,
jika wanita hamil ingin "memaksakan" untuk berpuasa dengan alasan
kuat selama melakukan puasa atau malah malas untuk mengganti puasa di
bulan-bulan berikutnya, apakah cukup aman baik bagi dirinya maupun janin
yang dikandungnya?
Jawabanya
adalah tergantung dari kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Selama kondisi
kesehatan wanita hamil dan janin yang dikandungnya setelah dilakukan
pemeriksaan dinyatakan sehat, maka wanita hamil diperbolehkan untuk berpuasa
dengan syarat ibu hamil tetap mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi
dirinya maupun janin yang dikandungnya. Pemenuhan nutrisi ini harus sama dengan
kondisi ketika tidak berpuasa, hanya yang berbeda pemenuhan nutrisi ini
dipindah waktunya, tentunya dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa serta
antara waktu berbuka puasa dan sahur.
Kandungan
nutrisi dan gizi yang seimbang sekitar 2.500 kalori dalam sehari, dengan
komposisi 50% karbohidrat (sekitar 308 gram), 30% protein (sekitar 103 gram),
dan 10-20% lemak (sekitar 75 gram). Pemenuhan nutrisi bisa dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur,
lauk pauk, buah, dan susu setiap kali bersantap buka dan sahur. Anda juga bisa
menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu hamil selama berpuasa. Di samping itu, ada beberapa zat penting
yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya asam folat, zat besi dan kalsium.
Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, zat besi didapatkan dari sayuran,
sementara sumber kalsium bisa didapatkan dari susu dan ikan
Namun, ada beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika mengalami gangguan sebagai berikut:
Kencing manis atau diabetes (DM)
Wanita
hamil dengan kencing manis tidak disarankan untuk berpuasa.
Alasannya adalah selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil
juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam
darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil
Penyakit darah tinggi atau hipertensi
Baik
sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi atau hipertensi dalam kehamilan. Ini penting untuk pengaturan
obat dan pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus
dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.
Mengalami Perdarahan
Ini
jelas kontra indikasi atau tidak diperbolehkan berpuasa. Kalau tetap dipaksakan
berpuasa bisa mengkhawatirkan keadaan janin di dalam kandungan.
Dehidrasi atau kekurangan cairan
Banyak
penyebabnya seperti muntah terus selama hamil (hiperemesis gravidarum),wanita
hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah terus, nafsu makan tidak
ada (anorexia).
Gangguan sistem pencernaan
Gangguan
sistem pencernaan yang paling jamak adalah sakit lambung atau maag. Ibu hamil dengan
gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang
penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya
peningkatan asam lambung dan bisa berbahaya untuk bayi.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar