Rabu, 20 Maret 2013

BERKENDARA SAAT HAMIL




Hamil bukan berarti harus membatasi segala aktivitas, termasuk berkendara. Entah sebagai penumpang atau pengemudi. Dengan catatan, tidak ada masalah dengan kehamilannya. Oleh karena itu, sangat penting pemeriksaan rutin bagi ibu hamil untuk senantiasa mengetahui kondisi kehamilan. Kalau memang kandungannya bermasalah tapi tetap memaksakan mengemudi, pasti akan sangat beresiko bagi janin.

Ibu hamil tetap harus waspada selama berkendara. Pasalnya, kehamilan kadang memunculkan mual, sakit kepala, muntah atau preeclampsia. Hal-hal seperti ini yang mungkin muncul ketika berkendara dan dapat membahayakan diri dan orang lain. Bayangkan, bila sampai terjadi ketika ibu hamil berkendara mengalami perdarahan ? Siapa yang mau menolong ?

Jadi, sampai kapan ibu hamil diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor ? sampai semampunya. Maksudnya, sampai ibu hamil masih merasa nyaman dalam mengemudikan kendaraan. Berdasarkan literature, ibu hamil masih bias berkendara sampai usia kehamilan 30 minggu. Kalau lebih dari 30 minggu tapi masih merasa nyaman dan dinyatakan sehat, tentu saja tidak menjadi masalah.

Bicara soal persiapan selama berkendara atau melakukan perjalanan, penting pula bagi ibu hamil untuk selalu membawa air minum, seperti air putih atau jus sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang. Selain untuk ibu hamil yang mengendarai kendaraan bermotor, hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang bepergian dengan moda transportasi apa pun.

Lantas, bagaimana dengan ibu hamil yang mengendarai sepeda motor ? Banyak ibu hamil yang takut naik sepeda motor karena getarannya lebih kuat dibandingkan mobil. Tapi, selama ibu dan kandungannya sehat, sebenarnya tidak jadi masalah.

Selain merunut pada penilaian dokter, ibu hamil juga harus jujur kepada diri sendiri. Jangan dipaksakan jika tidak memungkinkan mengendarai kendaraan. Misalnya, untuk ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang. Harusnya ketika hamil lagi, harus lebih berhati-hati agar jangan sampai mengalami keguguran lagi.

TIPS AMAN BERKENDARA SAAT HAMIL

Agar tidak mengurangi kenyamanan, keamanan, dan kesehatan, ibu hamil harus memperhatikan beberapa hal berikut selama dalam berkendara dan mengemudikan kendaraan bermotor :

1.  Bawa selalu air putih atau jus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan menghilangkan rasa mual ketika mengemudi.

2. Jika harus mengemudikan kendaraan, pastikan posisi duduk nyaman, kaki dapat menyentuh pedal dengan baik, dan perut tidak bersentuhan dengan setir mobil atau setang sepeda motor.

3. Ibu hamil yang dibonceng sepeda motor harus tetap duduk menghadap ke depan dengan tangan melingkar di pinggang pengemudi.

4. Sediakan kantong plastic jika terpaksa muntah di perjalanan.

5. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman agar tidak mengganggu konsentrasi dan manuver selama berkendara.

6. Tempel stiker di belakang mobil atau motor yang berisi pesan bahwa ibu hamil sedang mengemudi atau di dalam kendaraan. Hal ini akan membuat pengemudi lain, terutama yang berada di belakang, dapat lebih berhati-hati.

7. Penggunaan sabuk keamanan sudah terbukti aman bagi ibu hamil dan menghindari benturan jika terjadi kecelakaan atau ketika kendaraan mengerem mendadak. Jadi, jangan lupa kenakan sabuk pengaman di mobil.

8. Selalu gunakan peralatan keamanan berkendara seperti helm, jaket, sepatu bersol dan menutupi mata kaki, dan sarung tangan untuk sepeda motor.

9. Pastikan suspensi kendaraan masih berfungsi maksimal dan hindari penggunaan mobil tinggi atau besar seperti jip. Tujuannya, agar meningkatkan kenyamanan selama berkendara dan tidak mengganggu ketika harus naik dan turun dari kendaraan.

10. Berhenti di tempat aman jika anda mual atau pusing saat mengemudi agar tidak mengganggu lalu lintas atau membahayakan orang lain.

11. Memutar music atau menyiapkam makanan dan minuman ringan jika anda menjadi penumpang, akan membantu mengurangi stress dan menambah kenyamanan.

12. Jangan mengemudi atau berkendara terlalu lama atau berjarak jauh. Segera berhenti untuk istirahat ketika tulang belakang dan bagian belakang tubuh mulai terasa pegal. Lakukan peregangan sekitar 10 menit agar peredaran darah, terutama bagian kaki kembali lancar. Hal ini juga berguna untuk menghindari keram atau varises.

13. Ketika terjebak kemacetan, ibu hamil yang mengemudi kemungkinan mengalami keram kaki. Jika hal ini terjadi, akan lebih baik jika anda menepi di tempat aman untuk beristirahat sejenak atau memilih rute dan waktu yang tepat agar terhindar dari kemacetan.

14. Jaga kecepatan normal dengan gaya mengemudi yang wajar dan selalu patuhi peraturan lalu lintas.

15. Hindari jalan jelek atau berlubang untuk mengurangi efek guncangan pada Rahim yang mungkin dapat menimbulkan trauma pada kehamilan. Jika terpaksa melewati jalan tersebut, kurangi kecepatan untuk mengindari guncangan yang terlalu keras.

16. Lakukan pemeriksaan sesuai jadwal, untuk mengetahui kondisi kesehatan kandungan.

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner