Jumat, 18 Oktober 2013

MEMBUAT SENDIRI MAKANAN BAYI




Meski membuat makanan pendamping ASI itu mudah, pastikan bahan makanan, cara mengolah, dan kebersihannya senantiasa terjaga.

Tahukah anda, bayi baru mendapatkan makanan pendamping setelah berusia 6 bulan. Soal pilihan makanan, meski semua bahan makanan baik untuk bayi, tapi pilihlah bahan makanan alami, organik, segar, dan tidak memakai pengawet, non-MSG atau perasa kimia, dan tidak menggunakan bahan pewarna.

Makanan bayi di bawah 12 bulan juga tidak boleh ditambahkan gula dan garam. Cukup berikan rasa alami dari makanan tersebut. Pemberian makanan pendamping ASI juga terbagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Makanan saring halus, yaitu makanan yang dikukus atau direbus, kemudian dihaluskan dan disaring. Makanan ini dikonsumsi bayi berusia 6 sampai 8 bulan.

2. Makanan setengah halus diberikan untuk bayi berusia 8 bulan sampai 10 bulan. Biasanya, setelah dikukus atau direbus, makanan diparut atau dihancurkan menggunakan garpu.

3. Makanan tanpa saring yang diberikan untuk bayi berusia 12 bulan ke atas dan harus bisa dikunyah dengan mudah oleh bayi.

HINDARI DULU

Beberapa jenis makanan ternyata beresiko menimbulkan alergi dan berbahaya untuk saluran pencernaan bayi di bawah 12 bulan. Madu dapat menyebabkan alergi karena mengandung spora clostridium botulinum. Gejalanya, bayi akan kurang nafsu makan, sembelit, dan lesu.

Susu sapi juga sulit dicerna bayi. Pasalnya, konsentrasi tinggi dari protein dan mineral di susu sapi bisa saja menekan ginjal bayi dan menyebabkan iritasi pada lambung dan usus. Demikian pula kacang-kacangan dan gandum.

Jus buah dan stroberi mempunyai sifat dan rasa asam, sehingga dapat menyebabkan masalah pada perut dan system pencernaan bayi. Selain itu, putih telur juga sebaiknya dihindari. Bayi usia 7 sampai 10 bulan lebih baik diberi kuning telur.

Cokelat pun perlu juga dihindari karena mengandung kafein dan gula. Jangan pula memberi makanan yang digoreng kepada bayi, karena kandungan minyak yang berlebihan dapat menyebabkan alergi dan mengganggu usus bayi.

ALAT HARUS STERIL

Meski semua alat memasak di dapur dapat dipergunakan untuk mengolah makanan bayi, anda tetap harus memperhatikan kebersihannya. Semua peralatan harus disteril terlebih dahulu.

TEKNIK MENGOLAH

Mengukus dan merebus adalah teknik mengolah makanan yang baik untuk bayi. Selain nutrisi bahan makanan tidak banyak terbuang, tekstur makanan yang dihasilkan pun sangat baik untuk bayi.

Setelah dikukus atau direbus, bahan makanan dapat diproses kembali sesuai usia anak. Apakah diblender lalu disaring, dihaluskan dengan garpu saja, atau bayi sudah bisa langsung mengunyah makanan tanpa proses kembali.

Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner