Dibanding kulit orang
dewasa, kulit bayi masih memiliki perbedaan yang jelas. Pada bayi, karena
kulitnya masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan, fungsinya belum
berlangsung dengan baik, sehingga rentan terhadap berbagai gangguan dari
lingkungan. Fungsi kulit bayi yang masih dalam perkembangan ini, dan belum
sempurnanya berbagai fungsi komponen-komponen penting pada kulit, membuat si
kecil mudah sekali terserang organisme seperti virus, bakteri, dan jamur.
Misalnya saja, proses penyerapan dan pengeluaran
keringat belum berjalan semestinya. Akibatnya, sering dijumpai bayi yang
berkeringat berlebihan. Keringat yang keluar belum diserap oleh kulit dengan
sempurna, sehingga terjadi kelembaban berlebih pada bagian tubuh bayi. Fungsi
keratinisasi yang belum sempurna juga mengakibatkan proses pembentukan kulit
baru belum berlangsung secara teratur.
Belum sempurnanya fungsi kulit ini, membuat bayi
mudah terserang infeksi mikroorganisme. Salah satunya, infeksi bakteri
Stafilokokkus aureus, yang menyebabkan bisul. Bisul seringkali dimulai dari
peradangan folikel (akar rambut) dan jaringan sekitarnya. Karena itu, pada bayi
dan batita, bisul kerap timbul di kulit kepala. Sebab memang pembentukan
folikel rambut di daerah ini belum sempurna dan keringat pun sering keluar
dalam jumlah banyak. Namun bisul juga dapat timbul di bagian kulit mana saja,
termasuk ketiak, leher, lipat paha, atau pantat.
Penyebab
Bisul, bisa disebabkan
oleh tiga faktor, diantaranya faktor dari dalam tubuh anak sendiri, faktor
lingkungan, dan faktor kebersihan tubuh. Faktor dari dalam tubuh anak misalnya
alergi. Jika anak punya bakat alergi, maka hal yang menyebabkan terjadinya
alergi harus dihindari agar tidak timbul bisul. Sebenarnya, tak ada hubungan
langsung antara bisul dengan alergi. Tetapi biasanya anak yang alergi lebih
sering mengalami bisulan. Pasalnya, bila anak sedang mengalami alergi dengan
keluhan gatal, anak terangsang untuk menggaruk. Akibat garukan, dapat terjadi
kerusakan kulit/luka yang akhirnya dimasuki kuman lalu muncul bisul.
Faktor lingkungan seperti tempat tidur dan
lokasi bermain anak harus dijaga kebersihan dan diupayakan agar tidak terlalu
lembab. Teman-temam bermain anak juga harus diawasi. Jangan sampai anak
melakukan kontak fisik dengan anak yang bisulan. Karena bakteri penyebab bisul
bisa menempel pada kulit anak yang masih rentan, kontak kulit bisa membuat anak
tertular bisul temannya.
Sedangkan kebersihan tubuh anak misalnya akibat
pemilihan pakaian yang ketat atau terbuat dari bahan yang kurang menyerap
keringat. Ini akan menghambat proses sirkulasi pada kulit anak, menyebabkan
kulit lembab, dan memudahkan berkembangbiaknya kuman. Bedak juga memicu
terjadinya bisul. Banyak ibu beranggapan, bedak dapat mengatasi biang keringat
yang kerap timbul pada kulit anak. Padahal bedak justru merupakan media yang
baik untuk timbulnya bisul, karena bedak menghambat keluarnya keringat.
Bisul bisa terjadi pada siapa saja, bayi,
anak-anak maupun dewasa, terutama bila ada faktor pemicu. Beberapa faktor
pemicu adalah kurangnya daerah tropis yang memudahkan keringat muncul sehingga
kulit menjadi lembab dan lebih mudah terinfeksi kuman, serta daya tahan tubuh
bayi yang tak baik sehingga mudah terserang penyakit.
Bayi yang lebih beresiko
terkena bisul diantaranya adalah bayi yang :
- Kurang terjaga kebersihan
Faktor kebersihan
memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan kurang bersih,
infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul mudah dijumpai.
Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam bermain, apalagi bila
terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah main, anak tidak dicuci
tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak dijaga, akan mempermudah
terjadinya bisul.
Pada dasarnya bisul muncul karena adanya kuman.
Orang tua yang tidak menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan
baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau
mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana
faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat,
walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga
kebersihkan badan san bayi, dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
Secara geografis
Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga dengan mudah
bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya
bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
- Kawasan penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan.
- Faktor gizi
Namun jangan pula
dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi timbulnya
infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga akan
mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya kurang
dibandingkan orang dewasa.
- Sistem imuniti badan yang lemah seperti pembawa HIV,Menurunnya daya
tahan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi,
gangguan darah seperti anemia, mengidap penyakit keganasan seperti kanker,
atau penyakit lain seperti diabetes dan sebagainya. Biasanya faktor pemicu
itu tak muncul sendirian, melainkan ada beberapa sekaligus. Misalnya
karena selalu berkeringat kemudian muncul biang keringat. Karena gatal,
lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan gizinya pun rendah,
akhirnya jadi bisul. Begitu seterusnya.
Jenis Bisul
Bisul biasanya diawali dengan kulit kemerahan,
membengkak, dan ada benjolan yang terasa sakit di bawah permukaan kulit. Ketika
infeksi berlanjut, terbentuk kantung nanah dalam kulit, yang berisi bakteri,
sel kulit mati, dan sel darah putih. Puncak bisul -yang sering disebut mata
bisul- muncul di tengah-tengah bisul. Dari mata bisul inilah biasanya nanah
akan pecah.
Berdasarkan jumlah mata
bisul yang ada, bisul dibedakan menjadi:
1. Furunkel atau bisul
kecil yang hanya memiliki satu mata. Letak bisul bisa di beberapa tempat tapi
jarang-jarang. Jika furunkel satu mata ini jumlahnya banyak dan letaknya
menyebar di sejumlah anggota tubuh, disebut furunkulosis.
Pada bayi dan balita, jenis bisul yang terjadi
biasanya furunkulosis. Ini biasanya diawali oleh biang keringat yang berlanjut
menjadi bisul. Karena bisul dan biang keringat seringkali menimbulkan gatal,
anak akan menggaruk bisul tersebut. Garukan tangan pada tempat yang berbeda
akan menularkan kuman ke bagian tubuh lain sehingga di bagian tubuh itu timbul
bisul pula. Bisul ini menimbulkan rasa nyeri dan berdenyut-denyut. Itu sebabnya
bisul yang parah kadang mengakibatkan demam pada anak, karena anak tubuh anak
berusaha melawan kuman yang terdapat pada bisul.
2. Karbunkel, yaitu
apabila beberapa bisul yang berdekatan menyatu dan mengakibatkan terbentuknya
beberapa mata bisul, disebut.
Tanda-tanda dan Gejala Bisul
Gejala untuk bisul ini hampir menyamai penyakit
kulit yang lain seperti:
- Nanah di bahagian tengah bisul
- Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
- Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
- Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
Biasanya muncul bintil
atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat
disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila
bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan darah
yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar,
besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul
pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi
lokasi sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul
itu disebut autoinokulasi.
Pecahnya bisul yang besar kadang bisa
mengakibatkan parut luka pada kulit. Tapi pada bayi atau batita, bekas luka
bisul yang parah sekalipun jarang sekali meninggalkan bekas yang jelas. Selain
itu, kulit bayi masih dalam perkembangan. Luka bisul akan meninggalkan bekas
jika terjadi pada anak usia belasan tahun atau orang dewasa.
Penatalaksanaan Bisul
Pertolongan pertama yang
dapat dilakukan apabila sudah terlihat akan terjadi bisul, adalah segera
kompres dengan air panas (hangat), yang dapat meningkatkan sirkulasi darah ke
tempat tersebut.
Lama waktu pecahnya bisul tergantung pada
perawatan selama proses ‘pematangan’ bisul. Jika bisul tidak terlalu parah dan
selalu dijaga kebersihannya, maka dalam waktu tiga hari, nanah yang terdapat
dalam bisul sudah bisa dikeluarkan atau bisulnya pecah dengan sendirinya. Tapi,
bila bisulnya parah bahkan membetuk furunkulosis atau karbunkel, nanah bisul
baru bisa dikeluarkan atau pecah setelah seminggu atau lebih.
Sebagian besar bisul akan sembuh dengan
sendirinya tanpa pengobatan. Pada bayi, perawatan bisul harus menggunakan
produk-produk khusus bayi, seperti sabun bayi. Sabun bayi punya pH yang lebih
rendah. Ini ditujukan agar kulit bayi tidak mudah kering. Kulit yang kering
lebih akan menghambat keluarnya keringat dan memudahkan infeksi bakteri.
Pemecahan bisul secara paksa tanpa menunggu
bisul matang justru akan mengakibatkan trauma pada kulit. Apabila selama proses
pematangan bisul ini, anak dibiarkan memegang bisulnya, infeksi pun makin parah
dan bisa memicu timbulnya bisul baru. Bahkan, infeksi pada bisul akan disertai
jamur yang menimbulkan rasa gatal yang justru mendorong anak untuk terus
menggaruk bisulnya. Jika kondisi tersebut terjadi, bisul akan semakin parah dan
penanganan serta penyembuhannya pun semakin lama.
Perawatan bisul bisa dilakukan di rumah, namun
harus dilakukan dengan bahan dan alat yang higienis. Bisul yang kecil dapat
diatasi dengan kompres hangat yang ditempelkan selama 20-30 menit, 3-4 kali
sehari. Ini akan membantu bisul pecah dengan sendirinya. Jangan memeras nanah
supaya keluar dari bisul karena infeksi bisa menyebar ke jaringan kulit
sekitarnya! Setelah bisul pecah, tutupi dengan perban yang bersih untuk
melindungi kulit dan menyerap nanah yang masih keluar. Bersihkan area sekitar
bisul dengan sabun antibakteri. Orang yang membantu membersihkan bisul juga
mesti membasuh tangan dengan sabun antibakteri untuk mencegah penularan infeksi
ke anggota keluarga yang lain.
Periksakan anak ke dokter
dokter bila gejala bisul tidak berkurang atau tambah berat, atau bila timbul
demam. Bisul yang besar kadang perlu ditangani dengan antibiotik. Umumnya,
dokter akan mengeluarkan nanah dengan sayatan kecil. Ini akan meredakan sakit,
mempercepat penyembuhan, dan mencegah timbulnya parut (Jawa: sedet).
Apabila bisul terjadi berulang-ulang, maka harus
dicari faktor yang mendasarinya, yaitu apakah ada penyakit kencing manis,
penyakit ginjal berat, penyakit berat, menurunnya daya tahan tubuh pada orang
tersebut atau orang yang telah berusia lanjut.
Bawa ke Dokter jika Bisul Itu..
- Berlokasi di wajah, anus, lipat paha, atau tulang belakang
- Menyebabkan demam atau rasa sakit yang berat
- Mengganggu gerakan anggota tubuh
- Menyebabkan pembengkakan, garis merah, atau perubahan warna di bagian
kulit di dekatnya
- Anak mengalami bisul yang tidak mereda setelah penanganan selama
seminggu
- Dialami anak yang diabetes. Periksakan anak segera, bahkan ketika baru
mengalami bisul yang kecil, karena anak lebih rentan mengalami infeksi
lanjutan
- Dialami penderita beberapa kali, dalam waktu yang pendek. Dokter akan
mengecek apakah ada penyakit lain yang mempengaruhi kemampuan tubuh anak
dalam melawan infeksi.
Rawatan khusus untuk
bisul ini akan ditentukan oleh doktor berdasarkan umur bayi tersebut juga
bergantung kepada toleransi tubuh bayi terhadap obat yang diberikan.
Perawatan termasuk :
- Anti-biotik yang sesuai
- Pemberian obat-obatan antibiotik secara oral atau suntikan berdasarkan
kebutuhannya
- Melakukan pembedahan kecil untuk mengeluarkan nanah
Jika infeksi ini bisa
dikeluarkan semuanya, antibiotik tak diperlukan. Jika infeksi itu dalam, dokter
akan menutup luka itu dengan perban steril untuk menjaga agar sayatan itu tetap
terbuka dan nanahnya tetap keluar. Pasien akan perlu kembali ke dokter beberapa
kali untuk diganti perbannya dan untuk memastikan apakah nanahnya sudah keluar
semua.
Proses pengobatan bisul pun berbeda. Artinya,
disesuaikan tempat tubuh bisul tersebut. Bisul di wajah harus diobati secara
khusus. Karena, wajah merupakan bagian tubuh sensitif. Jadi harus menggunakan
obat-obat khusus yang tidak merusak jaringan kulit dan tidak menggunakan obat
keras.
Cara mencegah bisul
Agar bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
- Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera
dikeringkan
- Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan
handuk basah
- Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya
jika terlalu banyak keringat yang keluar
- Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
- Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi
tidak lembab
- Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak
menyerap keringat
- Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
- Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
- Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
- Pahami penanganannya
Satu benjolan kecil atau
bekas gigitan nyamuk sebaiknya jangan digaruk, karena bisa menyebabkan luka dan
memudahkan kuman masuk. Makanya, kalau sudah muncul benjolan kecil sebaiknya
perhatikan kebersihan lebih saksama supaya tidak terpapar kuman. Calon bisul
atau bisul kecil di daerah permukaan (superficial) bisa sembuh dengan
sendirinya jika kebersihannya terjaga dan tidak tercemar bakteri. Selain itu,
bisul juga jangan digaruk supaya di situ tidak terjadi peradangan.
Bisul-bisul jenis furunkel dan karbunkel yang
memang mudah pecah biasanya akan pecah sendiri akibat gesekan dengan benda
lain. Misalnya bisul yang muncul di lipatan lengan, lipatan paha, kaki dan
sebagainya akan mudah pecah tergesek baju maupun anggota badan lainnya.
Bila bisul terus membesar atau timbul radang dan
badan mulai terasa tidak nyaman, sebaiknya segeralah bawa anak ke dokter. Oleh
dokter ia akan diberikan krim antibiotik atau bila perlu tambahan antibiotic
oral, tergantung pada kondisi bisulnya. Antibiotik itu bertujuan untuk
mengendalikan dan mematikan bakteri sehingga bisulnya akan kempes dan kering.
Dokter pun akan memberikan kompres yang berfungsi untuk mendinginkan,
meredakan, dan mengurangi kuman di daerah sekitar bisul.
Kebiasaan sebagian masyarakat yang berusaha
memecahkan bisul dengan paksa, sangat tidak disarankan. Sebaiknya bisul jangan
dipencet-pencet karena bisa memperparah keadaan. Obat-obat bisul yang banyak
beredar di pasaran pun sebaiknya hanya digunakan untuk bisul-bisul ringan yang
muncul di permukaan saja. Tapi kalau letaknya terlalu dalam tentunya obat-obat
tradisional tersebut sudah tidak efektif lagi.
Bila orang tua menemukan tanda-tanda infeksi
atau lainnya pada kulit bayinya, segera berkonsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
Walaupun belum pernah tercatat
kematian yang diakibatkan bisul, tapi ada baiknya hal ini diwaspadai. Tahukah
Anda, bakteri/kuman yang terdapat pada bisul bila dibiarkan saja dapat masuk ke
aliran darah.
Akibatnya bisa terjadi infeksi pada
tulang di sekitar bisul, bahkan kuman tersebut bisa jadi terbawa sampai jantung
dan otak. Akan tetapi, lanjut Susi, kasus semacam ini termasuk jarang dijumpai.
Parah atau tidaknya bisul tergantung
pada ganas atau tidaknya bakteri yang masuk. Bila bakteri penyebab bisul tergolong
ganas, tentu kondisinya lebih serius. Yang harus diwaspadai adalah bisul yang
muncul di wajah, tepatnya di daerah sinus. Bila sampai terjadi infeksi di
daerah itu akibatnya bisa fatal.
Peran Bidan
Sebagai seorang bidan, sesuai dengan
kewajiban untuk menolong sesama namun dengan keterbatasan wewenangnya dapat
membantu pasien yang mengalami masalah bisulan. Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya bidan dapat membantu bayi baru lahir maupun bayi yang mengalami
bisul dengan mengompres daerah bisul dengan air hangat selama 20-30 menit, 3-4
kali sehari, untuk meningkatkan sirkulasi darah ke tempat tersebut namun harus
dilakukan dengan bahan dan alat yang higienis. Bidan juga dapat
menginformasikan kepada klien bahwa bisul yang diderita oleh anaknya (bayi baru
lahir atau bayi) merupakan gangguan kulit yang tidak terlalu berbahaya dimana
sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan namun
dengan mempertahankan kebersihan.
Kurir ASI Jakarta by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867