Saat si kecil sedang belajar jalan, penting untuk membantunya menciptakan kepercayaan diri. Motivasi ini di antaranya dengan memberikan kata-kata pujian setiap kali si kecil berhasil melakukannya. Terus beri semangat saat ia bolak-balik jatuh. Nah, jika anda merasa bingung atau kesulitan mengajari buah hati berjalan, jangan khawatir. Berikut sejumlah informasi yang dapat membantu anda dan si kecil.
-
Belajar merupakan tahap
perkembangan motorik tulang dan otot gerak leher, punggung, bahu, lengan,
pinggul, dan tungkai. Sebelum sampai di fase ini, pada usia anak 3-4 bulan ia
akan memiliki kemampuan berguling tengkurap, pada usia 6-7 bulan mulai duduk,
kemudian pada usia 8-9 bulan bisa merangkak dan berdiri. Proses berjalan
sendiri baru bisa dipelajari setelah anak stabil berdiri. Mulai dengan berjalan
berpegangan, kemudian bisa berjalan sendiri di usia sekitar 11-18 bulan.
-
Pada dasarnya kemampuan
berjalan bisa dikuasai seorang anak bila tahapan perkembangan sebelumnya sudah
dilalui. Namun, dengan stimulasi dan deteksi dini, proses berjalan akan
berlangsung lebih lancar. Misalnya, saat anak belajar duduk, tingkatkan kemampuan
otot kecilnya dengan memberi permainan yang membuat ototnya bergerak. Bantulah
saat anak mulai percaya melakukan langkah pertamanya. Begitu anak merasa
nyaman, langkah selanjutnya akan berjalan lancar. Jangan lupa selalu berikan
pujian di setiap langkahnya.
-
Apakah cepat atau lambatnya
anak berjalan berpengaruh pada kecerdasan? Sebetulnya itu tergantung dari
pemicu gangguan perkembangan berjalan yang dialami anak. Ada kondisi tertentu
yang terkait langsung dengan kecerdasan. Misalnya, anak dengan cereblal palsy akan menunjukkan
keterlambatan motorik dan kelemahan kemampuan koordinasi, termasuk aspek
kognisi atau kecerdasan.
-
Lalu, apakah anak harus melalui
fase merangkak sebelum bisa berjalan? Bahaya yang mungkin terjadi apabila anak
melewatkan fase merangkak memang terus diperdebatkan. Sebagian berpendapat,
dilewatinya fase merangkak tanda kurang sempurnanya koordinasi bilateral dan
akan merugikan perkembangan anak.
-
Sementara itu, ada pula yang
yakin bahwa proses merangkak tidak mempengaruhi tahap perkembangan berikutnya.
Dalam instrumen Denver Developmental
Screening Test (DDST), fase merangkak tidak termasuk salah satu tahapan
perkembangan yang wajib dikuasai anak. Pengamatan terhadap bayi yang melewatkan
fase merangkak ternyata memiliki korelasi dengan kebiasaan tidur telentang,
serta kurangnya kesempatan berlatih saat waktu bermain di lantai atau matras.
-
Masih ada orangtua yang kurang
percaya diri jika tidak membeli alat bantu untuk merangsang tumbuh kembang
bayi. Padahal, sesungguhnya stimulasi bisa diberikan tanpa alat bantu kecuali
pada kasus keterlambatan motorik pada anak.
-
Baby
walker ternyata potensial melukai bayi, karena
bayi bisa meluncur tanpa kendali di atasnya. Kemudahan yang diberikan tidak
sebanding dengan risiko. Semakin lama bayi diposisikan di baby walker atau bouncher,
perkembangan motoriknya pun melambat. Dalam artian, tak ada rekomendasi ilmiah
penggunaan walking asistant.
Pendampingan proses belajar secara konvensional dengan cara dititah masih sangat efektif dan
efisien, serta dapat mempererat bonding
dalam keluarga.
BELAJAR BERJALAN TANPA ALAS KAKI
Ketika bayi
sedang belajar berjalan, bebaskan kakinya dari sepatu atau kaus kaki. Biarkan
dia berjalan tertatih-tatih dengan bertelanjang kaki. Dengan demikian akan
membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasinya. Tundalah sementara waktu
untuk membelikan sepatu sampai bayi bisa berjalan-jalan di luar. Namun, ketika
mau membeli sepatu untuk bayi anda, belikan sepatu yang berkualitas. Pastikan
ada ruang untuk pertumbuhan kakinya. Selain sepatu, pastikan bayi memiliki
lingkungan yang aman saat belajar berjalan. Jagalah lantai rumah agar ia
belajar berjalan dengan mudah. Singkirkan mainannya dan jangan pernah
meninggalkannya sendirian. Selama bayi menunjukkan minat untuk belajar hal-hal
baru, anda tidak perlu khawatir.
Jika bayi anda termasuk lebih lama dari bayi lain saat belajar merangkak, kemungkinan dia membutuhkan beberapa bulan lagi untuk bejalan. Setiap bayi memiliki perkembangan keterampilan yang berbeda. Ada beberapa bayi yang bisa lebih cepat daripada yang lain. Jika anak sudah berusia 18 bulan dan belum bisa berjalan, konsultasikan kedokter anak. Konon, kecepatan bayi belajar sering diwariskan dari orangtuanya. Jika anda atau pasangan sewaktu kecil dulu belajar berjalannya lama, ada kemungkinan bayi anda pun mengalami kejadian sama.
Kurir ASI Jakarta by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar