Keberhasilan memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi
secara global masih rendah. Data UNICEF menyebutkan, dari 135 juta bayi
yang lahir setiap tahun di seluruh dunia, hampir 83 juta bayi tidak memperoleh
penyusuan yang optimal.
Salah satu alasan utama rendahnya angka tersebut
adalah kurangnya intervensi untuk menciptakan lingkungan kondusif untuk
menyusui. Intervensi meliputi perlindungan, informasi yang tidak bias dan
dukungan menyusui secara optimal. Sayangnya, alokasi dana yang dianggarkan
untuk melakukan intervensi tersebut cukup kurang.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia
Sutanto mengatakan, menyusui adalah salah satu intervensi gizi yang paling
kurang didanai. Sejauh ini, tidak ada komitmen politisi untuk menyediakan sumber
daya yang sepadan dengan pentingnya menyusui, maupun upaya untuk menciptakan
suatu lingkungan yang memungkinkan bagi ibu yang ingin menyusui untuk
melakukannya.
"Itulah mengapa investasi pada menyusui adalah
hal yang penting," pungkas Mia dalam peluncuran alat perencanaan finansial
menyusui oleh International Baby Food Action Network (IBFAN)-Asia di Jakarta,
Kamis (27/2/2014).
Investasi, lanjut Mia, adalah untuk menunjang
intervensi menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menyusui. Caranya yaitu
dengan memberikan tiga jenis aksi: perlindungan, promosi, dan dukungan
menyusui.
Agar investasi berjalan dengan secara efektif,
optimal, dan sehat, IBFAN-Asia sebagai bagian dari World Breastfeeding Costing
Initiative (WBCI) bersama Breastfeeding Promotion Network of India (BPNI)
menyediakan "alat perencanaan finansial" bagi setiap negara untuk
mendapatkan angka biayanya sendiri.
Wakil Ketua AIMI Nia Umar mengatakan, alat perencanaan
finansial tersebut bertujuan untuk membantu pemerintah dalam merencanakan dan
memprioritaskan langkah-langkah yang dapat membuat semua ibu menyusui dengan
optimal.
"Indonesia sudah memiliki peraturan pemerintah
yang mengatur ASI, seharusnya untuk menyukseskannya, investasi di bidang ini
juga perlu dilakukan," ujar Nia.
Namun Nia mengatakan, tidak hanya pemerintah yang bisa
menggunakan alat yang didapat di www.bpni.org/wbci.html tersebut. Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) juga mampu menggunakannya.
"Disesuaikan dengan lokasi dan kondisi daerah LSM
itu berada," pungkas Nia.
Kurir ASI Jakarta by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
TEMUKAN PRODUK MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK. KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar