Banyak sekali mitos tentang perawatan dan pengasuhan anak yang berkembang di masyarakat. Diyakini dapat menyembuhkan, mitos ini pun bertahan dan dikembangkan secara turun temurun. Berikut, beberapa mitos yang beredar terkait kondisi kesehatan anak :
1. “Anakku rewel beberapa hari ini. Perutnya juga tiba-tiba besar sekali
seperti kembung. Benarkah ini karena ia diganggu makhluk halus ?”
Sering kita lihat bayi atau anak yang rewel, menangis, dan sakit perut hingga kembung. Kemudian, disebutlah anak tersebuh diganggu oleh ‘makhluk halus’. Selanjutnya, alih-alih mengobati, anak malah diketemukan dengan ‘orang pintar’ yang membaca-bacainya mantra.
Padahal sebetulnya masih bisa dicari rasionalitasnya. Misalnya, bayi minum susu terlalu cepat, sehingga ada banyak gas yang ikut masuk dan udara tertelan (aerovagi). Akibatnya, perut bayi kembung. Karena belum bisa bicara, maka bayi hanya bisa rewel. Biasanya, gangguan ini akan reda setelah beberapa saat. Ada pula yang disebut nocturnal cough. Anak batuk, rewel, dan sesak pada dini hari. Ini berhubungan dengan sistem di dalam tubuh yang dikontrol oleh hormon. Terkadang, kadar hormon tersebut turun pada jam-jam tersebut. Akibatnya, muncul gejala pada anak-anak akibat turunnya hormon pengontrol tersebut.
2.
“Katanya, anak itu sebaiknya dibedong agar kakinya tidak bengkok.
Benarkah ?”
Boleh-boleh saja percaya. Sebenarnya dipakaikan bedong atau tidak, juga tidak apa-apa. Bayi-bayi di Eropa tidak pernah dibedong pun bisa tumbuh baik-baik saja. Kalau kaki bayi masih kelihatan bengkok, itu karena 2 buah tulang di kaki, yakni tulang kering dan tulang betis, yang belum sama panjang. Tapi dalam perkembangannya, kedua tulang tersebut lama-lama akan sama. Jadi, bukan karena dibedong yang membuat kaki tumbuh dengan lurus.
3.
“Haruskah saya membeli stroller?
Banyak yang bilang, stroller membuat
anak lebih cepat berjalan.”
Ini justru keliru. Pasalnya, dengan memakai stroller, anak akan berjalan atau berlari sambil jinjit. Yang akan dirangsang adalah otot betis, bukan otot paha atau otot pinggul. Stroller juga ternyata meningkatkan risiko cedera yang lebih fatal jika sampai terjatuh atau terguling, karena anak dalam keadaan terikat. Beberapa negara bahkan sudah melarang penggunaan stroller. Sehingga, untuk melatih anak berjalan, cara terbaik adalah dengan berdiri dan dipegangi.
4.
“Berapa lama sebaiknya bayi dijemur ? Sejak dulu, saya dan keluarga
terbiasa menjemur bayi setiap pagi.”
Beberapa tahun lalu, menjemur bayi sangat bermanfaat karena akan menghilangkan kuning dan baik bagi tulang. Tapi sekarang, dengan adanya efek rumah kaca, sinar yang datang dari matahari kadar ultravioletnya sudah berkurang, sementara kadar infrared malah meningkat. Sehingga, sinar infrared yang tidak mampu menembus kulit akan berada di permukaan kulit. Ini justru berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit kulit, bahkan kanker kulit. Maka sekarang, tidak terlau dianjurkan menjemur anak, terutama pada saat matahari mulai naik ke atas.
Kurir ASI Jakarta by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar