Minggu, 07 Agustus 2011

Dukungan Ayah, Kunci Sukses ASI Eksklusif

Setiap ibu menyusui membutuhkan dukungan agar bisa berhasil memenuhi kebutuhan ASI eksklusif bayi hingga 6 bulan. Dukungan dari suami, bisa sangat berpengaruh pada keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Dukungan ini bisa meningkatkan jumlah produksi hormon oksitosin, yakni hormon yang berperan penting meningkatkan jumlah ASI dan mengurangi stres pada ibu menyusui.

Kebanyakan ibu menyusui sering merasa khawatir jumlah ASI-nya tak cukup untuk si bayi, sehingga menyebabkan ibu merasa stres yang mempengaruhi jumlah ASI. Saat ini peran ayah dibutuhkan. Seorang ayah harus membuat ibu merasa nyaman dan harus meyakinkan ibu bahwa ASI nya bisa lancer

Sebuah penelitian, bahkan pernah mengungkap bahwa tingkat keberhasilan pemberian ASI eksklusif bisa berhasil sukses manakala seorang ayah ikut mendorong ibu menyusui memberikan ASI pada bayi.


Seorang ayah yang mengerti dan memahami bagaimana manfaat ASI pasti akan selalu membantu ibu mengurus bayi, termasuk menggantikan popok, memandikan bayi dan memberikan pijatan pada bayi. Sementara ibu, berusaha fokus meningkatkan kualitas ASI-nya, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan melakukan pola hidup sehat.


Bahkan di luar negeri, ada cuti untuk ayah yang memiliki bayi. Mereka diberi kesempatan memberikan dukungan pemberian ASI pada sang istri. Cuti yang diberikan mulai dari 2 minggu hingga 1 bulan. Dukungan ini sangat penting dan bermanfaat untuk ibu.

Dukungan ayah pada ibu juga bisa memberikan efek positif yang bermanfaat untuk kelancaran ASI. Saat ibu merasa nyaman, seorang bayi pun akan merasa tenang dan nyaman. Dengan demikian bayi pun bisa mendapatkan kualitas ASI terbaik.


Perlu pula diketahui bahwa hisapan bayi memberikan rangsangan sensorial yang dibawa neuron ke otak untuk merangsang kelenjar hipofise yang memproduksi hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Hormon prolaktin bertugas memberi perintah agar sel-sel alveolus dalam payudara memproduksi ASI. Sementara hormon oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveolus dan duktus berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Hal ini dikenal dengan istilah let-down refleks.


Banyaknya ASI yang diproduksi dan dikeluarkan dari payudara, sesungguhnya diatur oleh isapan bayi. Makin sering bayi mengisap, makin sering ASI dikeluarkan, maka makin banyak ASI diproduksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner