Selasa, 07 Mei 2013

ATASI KELUHAN RINGAN SELAMA HAMIL




T
ak semua keluhan yang dirasakan ibu hamil perlu dicemaskan. Asal tahu trik-triknya, ibu hamil bisa kok menjadi "dokter" bagi dirinya sendiri.  Lazimnya proses kehamilan akan dijalani sebagai momen yang paling membahagiakan pasangan suami istri. Padahal, sepanjang kehamilan besar kemungkinan ada saja keluhan yang muncul. Mengatasinya juga tak harus selalu dengan obat.

Apa saja keluhan tersebut?

BATUK :
sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan dahak/lendir yang membawa bibit penyakit.
Mengatasinya: Ketahui dulu penyebab batuk ini, apakah karena alergi atau akibat masuknya bibit penyakit. Kalau karena alergi, cukup hindari faktor pencetusnya seperti suhu udara yang kelewat dingin atau kondisi lingkungan yang berdebu/terpolusi. Sebaliknya, kalau akibat virus atau bakteri, boleh saja mengonsumsi obat. Pilihan paling aman adalah obat batuk hitam murni tanpa tambahan apa-apa.
Akan lebih baik jika 1-3 hari sebelum minum obat, ibu hamil meningkatkan daya tahan tubuhnya lebih dulu dengan mengonsumsi suplemen vitamin C, menyantap makanan bergizi, cukup istirahat. Jika dirasa perlu, silakan saja mengonsumsi obat-obatan tradisional yang sudah terbukti tidak berbahaya, seperti perasan jeruk nipis atau air rebusan asam jawa. Jika dalam waktu 1-3 hari tak kunjung sembuh, sebaiknya segera ke dokter. Terlebih pada kehamilan muda atau trimester 1 dan 2.

PUSING :
Kondisi ini kerap dialami ibu hamil. Yang perlu diketahui, penyebabnya bisa karena tekanan darah tinggi maupun tekanan darah rendah, anemia, ataupun pengaruh hormonal.
Mengatasinya: Penanganan yang tepat tentu harus dengan mengetahui lebih dulu penyebabnya. Bila akibat pengaruh hormonal, penanganannya cukup dengan tidur dan menghindari stres. Sementara bila karena anemia dan hipertensi, mau tidak mau harus diatasi dulu faktor penyebabnya. Sedangkan jika karena tekanan darah rendah, kurangi aktivitas dan hemat pengeluaran energi. Juga hindari gerakan mendadak seperti dari posisi duduk atau jongkok langsung ke posisi berdiri. Kalaupun merasa perlu menelan obat antisakit kepala lantaran tak kuat lagi menahannya, pilihlah yang paling aman. Salah satunya parasetamol yang masih bisa ditoleransi untuk dikonsumsi ibu hamil sekalipun tanpa resep dokter.

FLU
: Keluhan yang satu ini umumnya pernah dialami ibu hamil. Soalnya, flu kerap menyerang saat kondisi yang bersangkutan lemah. Kondisi itulah yang dialami ibu hamil, terlebih jika sepanjang kehamilannya melalui musim pancaroba.
Mengatasinya: Cara penanganan yang paling tepat adalah cukup istirahat, tingkatkan asupan gizi, serta perbanyak minum air putih. Sedangkan obat-obatan yang direkomendasikan adalah parasetamol dan vitamin C. Akan tetapi kalau sudah terjadi infeksi yang ditandai dengan demam, mau tidak mau harus minum antibiotik. Tentu saja hanya dokter yang berhak meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.

DIARE :
Sebenarnya diare termasuk penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Tentu saja dengan catatan selama yang bersangkutan tidak kekurangan cairan tubuh. Jadi, selama ibu hamil rajin mengonsumsi oralit setiap kali setelah BAB dan makan cukup dibarengi banyak minum, maka sekalipun bolak-balik BAB, tanpa diobati pun akan baik-baik saja.
Mengatasinya : Minum obat antidiare boleh-boleh saja, tapi harus yang murni mengandung carbo absorben atau bersifat menyerap racun, sehingga aman untuk dikonsumsi. Intinya, selama cairan yang diminum bersifat isotonis dengan cairan tubuh, obat-obatan tradisional yang diyakini bisa menyembuhkan diare pun boleh saja diminum. Akan tetapi kalau ibu sudah kekurangan cairan dengan ciri-ciri kondisi fisik lemas, apalagi sampai terlihat pucat dan tidak mau makan dan minum apa-apa, "Tidak ada kata 'tunggu'. Secepat mungkin bawa ke rumah sakit terdekat untuk diinfus."

KEMBUNG :
Seperti halnya sembelit, keluhan ini pun muncul gara-gara gerakan peristaltik usus yang terganggu. Bisa juga akibat adanya peningkatan cairan asam lambung.
Mengatasinya: Ibu hamil harus melakukan small frequency diet. Maksudnya, ibu hamil harus makan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sering. Tujuannya agar asam lambung tidak mendapat kesempatan sama sekali untuk naik. Kembung yang sudah sampai mengganggu dan membuat ibu hamil tersiksa harus segera dikonsultasikan ke dokter kandungan guna mendapatkan obat antikembung yang aman bagi ibu hamil.

SARIAWAN :
Penyebab gangguan ini biasanya adalah jamur.
Mengatasinya: Boleh saja gunakan obat kumur antiseptik. Hanya saja jangan sampai tertelan sedikit pun. Langkah paling aman adalah mengonsumsi madu dan perbanyak makan buah-buahan seperti jambu kelutuk dan jeruk yang tinggi kandungan vitamin C-nya. Kendati bisa sembuh sendiri, keluhan ini sebaiknya segera ditangani. Bila tidak segera, akan menurunkan nafsu makan yang berikutnya akan memperburuk kondisi ibu dan janin secara keseluruhan.

MUNTAH :
Keluhan ini umumnya dipengaruhi hormon-hormon kehamilan.
Mengatasinya : Kalau muntahnya masih terbilang normal, semisal tidak setiap hari atau cuma sekali dalam sehari, tentu tidak perlu ditangani dengan obat-obatan. Lain hal kalau muntahnya dalam jumlah banyak dan sering, semisal 5 kali dalam sehari dan itu terjadi setiap hari sehingga mengganggu aktivitas ibu. Yang seperti ini tentu saja perlu penanganan serius karena bila tidak ibu bisa kekurangan cairan.

PEGAL-PEGAL :
Penyebabnya bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena ketegangan otot. Sepanjang kehamilan, boleh dibilang ibu membawa beban berlebih. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga gampang merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktivitas apa pun jadi terasa serbasalah. Penyebab lainnya, yaitu ibu hamil kurang banyak bergerak atau olahraga.
Mengatasinya : Amat disarankan untuk senantiasa menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktivitas ringan. Ibu hamil pun sebaiknya menjaga sikap tubuh. Oleh dokter biasanya keluhan diatasi dengan memberikan suplemen kalsium dosis tinggi 500 mg. Ibu juga diwajibkan mengonsumi susu dan makanan yang kaya kalsium. Menggunakan koyo? Boleh-boleh saja.

SAKIT GIGI
: Keluhan ini juga bisa diakibatkan minimnya asupan kalsium. Yang lebih sering karena lalainya yang bersangkutan merawat kesehatan giginya.
Mengatasinya : Ibu hendaknya rajin gosok gigi secara benar menggunakan sikat lembut dan pasta gigi yang baik, setiap habis makan dan sebelum tidur. Selanjutnya, sakit gigi mau tidak mau harus dikonsultasikan ke dokter gigi.
Kalau memang perlu ditambal, mintalah bahan tambalan yang relatif paling aman bagi kehamilan. Bila memang ada gigi yang harus dicabut, lebih baik lakukan saja ketimbang gigi tersebut dipertahankan tapi malah mendatangkan infeksi. Hanya saja perawatan gigi selama kehamilan memang dikhawatirkan menimbulkan kontraksi. Tak jarang dokter gigi menunda penanganan seperti pencabutan gigi hingga setelah persalinan.

GATAL-GATAL
: Keluhan ini pun lazimnya disebabkan pengaruh faktor hormonal.
Mengatasinya : Cukup dengan menggunakan obat luar. Sedapat mungkin hindari obat-obatan oral atau yang diminum. Obat-obatan jenis ini umumnya tidak baik bagi tumbuh kembang janin.

KERAM/NYERI DI BUKU TULANG
: Biasanya disebabkan kekurangan kalsium, atau karena terhimpitnya saraf-saraf luar di daerah buku tulang dan sendi akibat pembesaran tubuh.
Mengatasinya : Keluhan ini akan hilang dengan sendirinya setelah ibu melewati masa nifas. Saat itu tubuh ibu sudah kembali ke kondisi sebelumnya. Agar kram tidak sampai mengganggu, atasi dengan mengonsumsi kalsium dan cukup istirahat. Tentu saja ibu hamil sendiri diminta untuk bersedia menerima kondisi tadi. Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram.

SEMBELIT :
Keluhan ini disebabkan hormon-hormon kehamilan yang mempengaruhi gerakan peristaltik usus si ibu hamil. Kalau biasanya gerakannya ritmis, pengaruh hormon kehamilan akan membuat gerak peristaltik usus menjadi lemah/melambat.
Mengatasinya : Banyak-banyaklah minum dengan porsi melebihi sebelum hamil. Perbanyak pula konsumsi makanan berserat berupa sayur mayur dan buah-buahan segar. Untuk sementara jangan lupa hindari makanan yang bersifat memadatkan feses semisal pisang.

KAKI BENGKAK
: Penyebabnya bisa karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Menurut Bambang, konsumsi garam dan kaki bengkak sama sekali tidak ada hubungannya. Ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti sebelum hamil.
Mengatasinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlama-lama.

NYERI DI SEPUTAR PERUT :
Rasa nyeri umumnya muncul akibat pengaruh kontraksi.
Mengatasinya : Istirahatlah yang cukup tapi jangan berlebihan sampai tak bergerak sama sekali. Saat nyeri terjadi, kondisikan tubuh sedemikian relaks. Cobalah berbaring dengan posisi miring yang Anda anggap paling nyaman.

SAKIT MATA
Mengatasinya : Tidak banyak yang bisa ibu lakukan sendiri. Segeralah berobat ke dokter mata. Hindari penggunaan obat-obatan bebas karena dikhawatirkan justru meningkatkan gangguan pada ibu ataupun kehamilannya.


 Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner