Senin, 27 Mei 2013

SIBLING RIVALRY, KETIKA SANG KAKAK MERASA CEMBURU PADA ADIK BARUNYA




Kehadiran seorang bayi atau adik baru memang dapat membuat anak yang lebih tua merasa ‘dikhianati’ oleh orang tua, sehingga mereka merasa marah. Ini wajar terjadi. Bayangkan, kalau sebelumnya si Kakak menerima semua curahan kasih sayang, waktu, dan perhatian dari orang tua, sekarang ia harus berbagi orang yang sangat penting baginya. Persaingan antar saudara (sibling rivalry) ini dapat muncul bahkan sebelum Sang Adik dilahirkan, dan berlanjut hingga anak-anak tumbuh besar.  Mereka bersaing dan saling berebut, mulai dari mainan hingga perhatian. Kehadiran adik yang menjadi saingan si kakak biasanya menimbulkan pergolakan emosional yang dapat muncul dan mengganggu pola yang sudah ada, seperti pola tidur atau makan.

Anak-anak memiliki ekspresi berbeda-beda menghadapi kehadiran adik baru. Ada yang jadi cepat marah dan ngambek, ada juga yang kehilangan kemandirian, misalnya tadinya sudah bisa pakai baju sendiri, begitu adiknya lahir jadi suka minta dipakaikan baju. Ada pula yang mengarahkan kemarahan dan kebenciannya pada sang adik. Terkadang, kehadiran adik baru juga dapat membuat si kakak mundur (regresi) ke tahap perkembangan sebelumnya, seperti kembali mengompol, atau takut tidur sendirian. Bahkan, mengalami kemunduran kemampuan bicaranya. Tadinya sudah cukup jelas berbicaram setelah adik lahir, kembali berbicara dengan ‘bahasa bayi’lagi.

Rasa cemburu, persaingan, dan kebencian biasanya paling tinggi dialami oelh kakak-adik dengan jarak usia yang pendek (kurang dari 3 tahun) dan jenis kelamin yang sama. Namun, usia dan kepribadian setiap anak dapat membawa dinamika yang berbeda-beda dalam hubungannya satu sama lain.

Anak yang lebih tua juga dapat merasa tersisihkan. Jangan sangka seorang anak remaja tidak dapat merasa tersaingi oleh kehadiran adik bayinya. Pada anak-anak dengan perbedaan usia yang cukup besar, sibling rivalry dapat terjadi karena adanya perbedaan aturan yang diterapkan orangtua pada anak. Si kakak misalnya, tidak terima ketika adiknya bisa tidur di kamar ayah-ibunya, bahkan seringkali di ranjang ayah-ibu, sementara ia harus tidur di kamarnya sendiri.

Ketika sudah lebih besar, ia mungkin melihat adiknya tidak dihukum kalau makan tidak habis, sedangkan ia dituntut untuk menghabiskan makan dan dihukum jika tidak habis. Di sisi lain, anak yang lebih kecil juga dapat merasa iri ketika kakak bisa tidur lebih malam atau bisa pergi dengan teman-temannya tanpa pengawasan orang tua. Kapan pun anak merasa orang tua tidak bersikap sama atau adil, mereka dapat merasa iri atau merasa bahwa orang tua pilih kasih.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemburuan antar saudara :

1. Sedari awal, jelaskan tentang aturan yang berbeda untuk anak sesuai usia dan kemampuan.
Ingat bahwa bersikap adil bukan berarti menyamakan perlakuan dan aturan kepada setiap anak. Jelaskan bahwa anak yang lebih tua memiliki hak yang lebih besar, tetapi juga kewajiban dan tanggung jawab yang lebih besar.

2. Persiapkan anak, bahkan sebelum sang adik lahir.
Beritahukan kepada anak bahwa adik baru mungkin membawa perubahan dan ada waktu-waktu di mana ayah dan ibu harus meluangkan waktu untuk adik bayi.

3. Luangkan waktu untuk si kakak.
Jangan sampai si kakak merasa orang tuanya tidak lagi peduli atau punya waktu untuknya. Atur waktu untuk bermain atau menemani si kakak secara khusus, tanpa kehadiran sang adik.

4. Libatkan kakak dalam proses mengurus adik tanpa dibebani tanggung jawab berlebihan.
Biarkan si kakak ikut membantu hal-hal kecil ketika ayah/ibu mengurus adik, misalnya mengambilkan popok. Jangan lupa berterima kasih dan memuji mereka untuk sekecil apapun pertolongan mereka. Namun, berapa pun perbedaan usia si kakak dengan si adik, jangan mengharapkan si kakak dapat bertanggung jawab menggantikan peran orang tua mengurus adik.

5. Atur waktu untuk bersenang-senang sebagai satu keluarga.
Ini akan mengajarkan anak untuk menghabiskan waktu bersama dalam suasana yang damai dan menyenangkan. Juga dapat mengurangi ketegangan yang terjadi antar anak, dan mereka pun belajar bahwa kehadiran saudaranya juga membawa kesenangan.

6. Bersikap netral dan tidak memihak.
Sekalipun perbedaan usia jauh, menuntut si kakak untuk senantiasa mengalah pada adik dapat menimbulkan rasa benci dalam diri si kakak. Bersikaplah senetral mungkin, jelaskan perkembangan adik sebagai bayi yang sedang bertumbuh.

7. Bersabar dan berikan waktu yang cukup bagi si kakak untuk beradaptasi.
Si kakak perlu beradaptasi dan belajar menerima. Perubahan perilaku atau emosi si kakak mungkin tidak berlaku secepat ekspektasi orang tua.

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner