Senin, 03 September 2012

MENANGANI BAYI DIARE




Jika anda masih beranggapan diare pada bayi lebih berbahaya ketimbang pada anak-anak yang lebih besar, sebaiknya buang jauh-jauh. Pola pikir seperti itu dapat menyesatkan dan berakibat gawat.

Kehilangan cairan dalam jumlah besar jika tak segera diganti akan berakibat tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), dan berakibat fatal, baik pada bayi, anak-anak atau bahkan orang dewasa.

Lupakan anggapan jika bayi mencret dalam jumlah tak wajar, itu pertanda mejadi pintar ! Mitos ini keliru. Saat ini, diare masih menjadi penyebab kematian pada bayi dan balita. Terutama pada peralihan musim, dimana diare jamak berkembang.

Anak dikatakan menderita diare jika buang air besar lebih dari 5-6 kali sehari. Namun tak selamanya mencret dikatakan diare. Misalnya pada bayi yang berusia kurang dari sebulan, yang bisa buang air hingga lima sehari dan fesesnya lunak.

Bagaimana diare yang perlu diwaspadai ?
Jika volume feses dalam jumlah banyak, sangat encer seperti air beras, berbau busuk, berlendir atau berdarah dan warnanya berubah, segera bawa bayi atau balita anda ke dokter.

Apa tanda-tanda dehidrasi ?
Anak akan menunjukkan gejala kehausan, berat badan turun, elastisitas kulit berkurang, mata dan ubun-ubun cekung, selaput lender pada bibir, mulut dan kulit tampak kering. Kalau anak menderita diare, beri minum segelas air dicampur garam atau cairan oralit sehabis buang air besar.

Tips penanganan diare pada bayi dan anak :
1. Pada bayi jangan sembarangan mengganti susu formula, apalagi kalau hanya termakan bujukan iklan. Mengganti susu sembarangan bisa jadi pencetus diare pada anak.

2. Sebisa mungkin pertahankan ASI agar kekebalan tubuh bayi tetap optimal.

3. Jika masih diare, hindari makanan yang sukar dicerna, seperti serat, lemak dan vitamin. Sebagai gantinya beri bubur, daging atauikan halus, apel dan pisang. Boleh juga beri balita susu rendah lemak (susu formulasi khusus)

4. Beri minum sebanyak mungkin untuk mengindari dehidrasi, terutama larutan garam/oralit.

5. Anak diberi obat diare. Salah satu contoh obat diare yang dapat menetralisir kuman atau racun di dalam saluran pencernaan yaitu, kaolin dan pectin. Kaolin dan pectin ini bekerja pada usus besar untuk menyerap kuman atau racun yang terdapat di dalamnya.

7. Jika keadaan tak segera membaik, segera bawa ke dokter untuk pertolongan lebih lanjut. 



_______________________________________________________________
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner