Selasa, 25 September 2012

MENGENALKAN KONSEP BAIK & BURUK PADA BALITA




Usia balita adalah masa memasuki tahap berpikir Pra Operasional, yaitu ketika seorang anak dapat memahami simbol simbol, termasuk kata-kata. Anak ini dapat menggunakan kata kata untuk menceritakan, menginginkan sesuatu, atau menunjukkan rasa takut. Meskipun pola pikirnya masih berpusat pada dirinya sendiri dan sulit memahami kemauan orang lain namun, dia juga mengerti rasa bersalah. Seperti, “mama marah lantaran aku nakal…!”.

Menanamkan konsep baik buruk tidak serta merta langsung diterima dengan mudah oleh anak, tapi melalui beberapa ‘pengetahuan’ yang diperolehnya. Konsep baik buruk bagi anak akan efektif jika apa yang diketahui, dirasakan, dialami dan diyakini memberikan nilai positif baginya. Misalnya, jika ia berbuat kebaikan, langsung mendapat hadiah, pujian, pelukan dan sebagainya.

Contohnya, saat Balita anda membereskan mainannya sendiri yang baru saja ia gunakan, anda bisa mengatakan, “anak mama sudah pinter sekarang, mainannya  selalu dikembalikan pada tempatnya..”. Kalimat seperti inilah yang akan memperkuat perilaku positifnya.

Sebaliknya, jika perbuatan baik dirasakan sebagai sesuatu yang menakutkan, tidak menyenangkan, paksaan, akan cenderung menghasilkan pemberontakan, perlawanan dan penghindaran dari anak.

Sekalipun anak tidak secara langsung memahami aturan baik, buruk, boleh dan larangan. Namun anak dapat menyesuaikan diri dengan pembiasaan yang dilakukan di dalam keluarga.

Oleh karena itu, orang tua perlu mengenalkan konsep baik buruk melalui kata dan pembiasaan agar anak bisa memahami sesuatu dan merespon yang diharapkan. Pengulangan kata dan pembiasaan akan membantu anak mengerti tentang apa yang harus dilakukannya. Ia dapat bereaksi secara tepat untuk mengatasi perubahan atau tuntutan sekitarnya.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner