Usia
balita adalah masa memasuki tahap berpikir Pra Operasional, yaitu ketika
seorang anak dapat memahami simbol simbol, termasuk
kata-kata. Anak ini dapat menggunakan kata kata untuk menceritakan, menginginkan
sesuatu, atau menunjukkan rasa takut. Meskipun pola pikirnya masih berpusat
pada dirinya sendiri dan sulit memahami kemauan orang lain namun, dia juga
mengerti rasa bersalah. Seperti, “mama marah lantaran aku nakal…!”.
Menanamkan
konsep baik buruk tidak serta merta langsung diterima dengan mudah oleh anak, tapi
melalui beberapa ‘pengetahuan’ yang diperolehnya. Konsep baik buruk bagi anak
akan efektif jika apa yang diketahui, dirasakan, dialami dan diyakini
memberikan nilai positif baginya. Misalnya, jika ia berbuat kebaikan, langsung
mendapat hadiah, pujian, pelukan dan sebagainya.
Contohnya,
saat Balita anda membereskan mainannya sendiri yang baru saja ia gunakan, anda
bisa mengatakan, “anak mama sudah pinter sekarang, mainannya selalu dikembalikan pada tempatnya..”. Kalimat
seperti inilah yang akan memperkuat perilaku positifnya.
Sebaliknya,
jika perbuatan baik dirasakan sebagai sesuatu yang menakutkan, tidak
menyenangkan, paksaan, akan cenderung menghasilkan pemberontakan, perlawanan
dan penghindaran dari anak.
Sekalipun
anak tidak secara langsung memahami aturan baik, buruk, boleh dan larangan. Namun
anak dapat menyesuaikan diri dengan pembiasaan yang dilakukan di dalam
keluarga.
Oleh
karena itu, orang tua perlu mengenalkan konsep baik buruk melalui kata dan
pembiasaan agar anak bisa memahami sesuatu dan merespon yang diharapkan. Pengulangan
kata dan pembiasaan akan membantu anak mengerti tentang apa yang harus
dilakukannya. Ia dapat bereaksi secara tepat untuk mengatasi perubahan atau
tuntutan sekitarnya.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk
wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar