Minggu, 16 September 2012

MENGASAH KECERDASAN BAYI LEWAT PERMAINAN




Kecerdasan tidak selalu identik dengan faktor genetik atau keturunan. Kecerdasan bisa didapat dari berbagai hal. Mulai nutrisi (asupan gizi) yang sehat, bimbingan orang tua yang baik, juga berbagai macam permainan untuk anak.

Menjadi salah satu kebanggaan bagi orang tua apabila memiliki anak yang cerdas. Bagi yang tidak mendapatkannya, mereka sering kali menyerah, apalagi bila para orang tua merasa kecerdasan mereka biasa-biasa saja. Mereka berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang diturunkan secara genetik.

Mulai sekarang, ubah pemikiran anda. Kecerdasan bisa dibentuk sejak anak masih bayi. Dari hal yang paling sedrhana, bermain misalnya.

Kecerdasan apa yang bisa dikembangkan dengan permainan-permainan ? Ada setidaknya tujuh kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. Semua itu bisa diasah melalui permainan.

1. Kecerdasan Linguistik.

Kemampuan linguistik anak mulai bisa diajarkan pada usia tiga bulan. Mulailah dengan menirukan suara-suara yang keluar dari si bayi. Seringlah mengajaknya berkomunikasi walau dia belum bicara. Menginjak usia enam bulan, mulailah membacakan cerita untuk si kecil.

Selanjutnya, ajaklah anak bermain dengan permainan yang bersuara, seperti telepon-teleponan yang bisa mengeluarkan suara, sehingga anak tertarik mendengarkan dan memainkan. Pada usia tiga tahun, kecerdasan lingusitik bisa diasah dengan memberikan buku yang memiliki teks bagi anak yang sudah bisa membaca. Bacakan cerita pada anak yang lebih kecil, ajak anak menceritakan pengalamannya. Anda juga bisa mulai membiasakan si kecil menemukan simbol-simbol di sepanjang perjalanan yang anda lewati bersama.

2. Kecerdasan Logis Matematis.

Pada usia enam bulan, kemampuan logis matematis sudah bisa diajarkan. Caranya, berikan beberapa benda yang sama pada anak. Misalnya bola. Lalu sambil memberikan pada anak ajak mulai menghitung, “ satu…dua…”. Anak mulai dkenalkan pada konsep angka.

Lalu menginjak usia Sembilan bulan, ajari si kecil menyusun urutan balok. Di atas usia satu tahun, mulailah mengajaknya bermain puzzle sederhana (kurang dari 10 keping). Anda juga bisa mengajaknya bermain balok membentuk bangunan.

3. Kecerdasan Spasial dan Kinetik.

Mengasah kemampuan spasial dan kinetik bahkan bisa dilakukan sejak bayi. Perdengarkan sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Biarkan bayi mencari sumber suara. Semakin bertambah usia, semakin variatif juga metode permainannya.

Menginjak usia enam bulan, anda bisa mengajaknya bermain dengan benda bergerak. Berikan mainan yang bisa bergerak, seperti mobil-mobilan. Jalankan mobil tersebut, biarkan bayi anda bergerak mengikuti arah mobil.

Anda bisa memberikan wadah berisi biskuit kecil untuk anak yang lebih besar dan sudah tumbuh gigi. Biarkan anak untuk mencoba mengambil dan belajar memasukka ke mulut. Anak yang sudah diberikan makanan pendamping ASI dan sudah bisa mulai duduk, ada baiknya juga didudukkan di kursi makan bayi (high chair), sehingga bisa belajar duduk baik.

4. Keceradasan Musikal.

Kecerdasan yang satu ini juga bisa mulai diberikan sejak bayi lahir. Perdengarkan musik bagi bayi anda. Bunyi-bunyian yang memiliki ritme tetap, juga akan membantu anak untuk belajar memahami bunyi. Pada tahap selanjutnya, asah kemampuan musik si kecil dengan memperdengarkan musik atau lagu-lagu.

5. Kecerdasan Interpersonal.

Biasanya memasuki usia enam bulan, kemampuan interpersonal seorang anak sudah mulai tumbuh. Ajari si kecil melambaikan tangan, “gimme five”, dan bersalaman untuk merangsang anak menciptakan interaksi dengan orang lain. Ajaklah anak bermain di taman dekat rumah. Biarkan dia mulai mengenal orang lain di luar keluarga. Menginjak usia satu tahun, anda bisa mengajak si kecil bermain peran. Bermain dengan teman sebaya juga sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan interpersonal.

6. Kecerdasan Intrapersonal.

Kecerdasan ini bisa mulai dilatih pada anak mulai usia enam bulan dengan cara memanggil namanya. Biarkan dia memahami bahwa itu adalah namanya, dan tunggu sampai dia memberikan respons, misalnya dengan menoleh ke arah pemanggil. Kemudian, ajak si kecil menggambar untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan imajinasi. Dari gambar yang dia buat, si kecil bisa melihat harapan ataupun emosi yang saat itu sedang dominan padanya.

7. Kecerdasan Naturalis.

Cara mengasah kecerdasan ini juga bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan. Bawa anak ke halaman rumah, perkenalkan dengan biantang piaraan, perkenalkan dengan tanaman dan pohon-pohon. Lihat reaksinya. Seiring usia yang bertambah besar, ajak anak untuk memelihara binatang, tentu yang tidak berbahaya. Ajak juga si kecil bertanam atau merawat tanaman.

Semoga bermanfaat !

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner