Kecerdasan
tidak selalu identik dengan faktor genetik atau keturunan. Kecerdasan bisa
didapat dari berbagai hal. Mulai nutrisi (asupan gizi) yang sehat, bimbingan
orang tua yang baik, juga berbagai macam permainan untuk anak.
Menjadi
salah satu kebanggaan bagi orang tua apabila memiliki anak yang cerdas. Bagi
yang tidak mendapatkannya, mereka sering kali menyerah, apalagi bila para orang
tua merasa kecerdasan mereka biasa-biasa saja. Mereka berpikir bahwa kecerdasan
adalah sesuatu yang diturunkan secara genetik.
Mulai
sekarang, ubah pemikiran anda. Kecerdasan bisa dibentuk sejak anak masih bayi.
Dari hal yang paling sedrhana, bermain misalnya.
Kecerdasan
apa yang bisa dikembangkan dengan permainan-permainan ? Ada setidaknya tujuh
kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. Semua itu bisa diasah melalui permainan.
1. Kecerdasan Linguistik.
Kemampuan
linguistik anak mulai bisa diajarkan pada usia tiga bulan. Mulailah dengan
menirukan suara-suara yang keluar dari si bayi. Seringlah mengajaknya
berkomunikasi walau dia belum bicara. Menginjak usia enam bulan, mulailah
membacakan cerita untuk si kecil.
Selanjutnya,
ajaklah anak bermain dengan permainan yang bersuara, seperti telepon-teleponan
yang bisa mengeluarkan suara, sehingga anak tertarik mendengarkan dan
memainkan. Pada usia tiga tahun, kecerdasan lingusitik bisa diasah dengan
memberikan buku yang memiliki teks bagi anak yang sudah bisa membaca. Bacakan
cerita pada anak yang lebih kecil, ajak anak menceritakan pengalamannya. Anda
juga bisa mulai membiasakan si kecil menemukan simbol-simbol di sepanjang perjalanan
yang anda lewati bersama.
2. Kecerdasan Logis Matematis.
Pada
usia enam bulan, kemampuan logis matematis sudah bisa diajarkan. Caranya,
berikan beberapa benda yang sama pada anak. Misalnya bola. Lalu sambil
memberikan pada anak ajak mulai menghitung, “ satu…dua…”. Anak mulai dkenalkan
pada konsep angka.
Lalu
menginjak usia Sembilan bulan, ajari si kecil menyusun urutan balok. Di atas usia
satu tahun, mulailah mengajaknya bermain puzzle sederhana (kurang dari 10
keping). Anda juga bisa mengajaknya bermain balok membentuk bangunan.
3. Kecerdasan Spasial dan Kinetik.
Mengasah
kemampuan spasial dan kinetik bahkan bisa dilakukan sejak bayi. Perdengarkan
sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Biarkan bayi mencari
sumber suara. Semakin bertambah usia, semakin variatif juga metode permainannya.
Menginjak
usia enam bulan, anda bisa mengajaknya bermain dengan benda bergerak. Berikan
mainan yang bisa bergerak, seperti mobil-mobilan. Jalankan mobil tersebut,
biarkan bayi anda bergerak mengikuti arah mobil.
Anda
bisa memberikan wadah berisi biskuit kecil untuk anak yang lebih besar dan
sudah tumbuh gigi. Biarkan anak untuk mencoba mengambil dan belajar memasukka
ke mulut. Anak yang sudah diberikan makanan pendamping ASI dan sudah bisa mulai
duduk, ada baiknya juga didudukkan di kursi makan bayi (high chair), sehingga bisa belajar duduk baik.
4. Keceradasan Musikal.
Kecerdasan
yang satu ini juga bisa mulai diberikan sejak bayi lahir. Perdengarkan musik bagi
bayi anda. Bunyi-bunyian yang memiliki ritme tetap, juga akan membantu anak
untuk belajar memahami bunyi. Pada tahap selanjutnya, asah kemampuan musik si
kecil dengan memperdengarkan musik atau lagu-lagu.
5. Kecerdasan Interpersonal.
Biasanya
memasuki usia enam bulan, kemampuan interpersonal seorang anak sudah mulai
tumbuh. Ajari si kecil melambaikan tangan, “gimme
five”, dan bersalaman untuk merangsang anak menciptakan interaksi dengan
orang lain. Ajaklah anak bermain di taman dekat rumah. Biarkan dia mulai
mengenal orang lain di luar keluarga. Menginjak usia satu tahun, anda bisa
mengajak si kecil bermain peran. Bermain dengan teman sebaya juga sangat
bermanfaat untuk mengasah kemampuan interpersonal.
6. Kecerdasan Intrapersonal.
Kecerdasan
ini bisa mulai dilatih pada anak mulai usia enam bulan dengan cara memanggil
namanya. Biarkan dia memahami bahwa itu adalah namanya, dan tunggu sampai dia
memberikan respons, misalnya dengan menoleh ke arah pemanggil. Kemudian, ajak
si kecil menggambar untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan imajinasi.
Dari gambar yang dia buat, si kecil bisa melihat harapan ataupun emosi yang
saat itu sedang dominan padanya.
7. Kecerdasan Naturalis.
Cara
mengasah kecerdasan ini juga bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan.
Bawa anak ke halaman rumah, perkenalkan dengan biantang piaraan, perkenalkan
dengan tanaman dan pohon-pohon. Lihat reaksinya. Seiring usia yang bertambah besar,
ajak anak untuk memelihara binatang, tentu yang tidak berbahaya. Ajak juga si
kecil bertanam atau merawat tanaman.
Semoga
bermanfaat !
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk
wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar