Keguguran
merupakan penyebab kegagalan kehamilan yang paling umum. Sebanyak 10-25 persen
kehamilan ternyata berakhir dengan keguguran (miscarriage). Apa penyebabnya dan bagaimana penanganannya ? Apa
saja yang perlu diketahui perihal keguguran ?
1.
Keguguran atau miscarriage adalah
keluarnya janin dari rahim sebelum usia 20 minggu, atau berat janin kurang dari
500 gram.
2.
Ada beberapa macam keguguran. Diantaranya keguguran lengkap (complete), keguguran tidak lengkap (incomplete), keguguran yang sedang
berlangsung (incipiens), dan terancam
keguguran (imminens).
3.
Untuk menentukan apakah kegugurannya lengkap atau tidak lengkap, diperlukan
pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini juga menentukan apakah perlu dilakukan kuretage (penguretan).
4.
Keguguran lengkap terjadi ketika seluruh hasil konsepsi (janin) keluar. Keguguran
jenis ini tidak membutuhkan tindakan kuretage.
5.
Keguguran tidak lengkap adalah keguguran di mana tidak semua hasil konsepsi
(janin) dikeluarkan dan masih ada yang tersisa di dalam rahim. Keguguran jenis
ini membutuhkan tindakan kuretage
untuk membersihkan hasil konsepsi yang masih tersisa.
6.
Pada keguguran lengkap dan keguguran tidak lengkap, terjadi banyak perdarahan
dan muncul rasa mulas. Begitu juga pada keguguran yang sedang berlangsung.
7.
Sama halnya dengan keguguran tidak lengkap, tindakan kuretage diperlukan untuk keguguran yang sedang berlangsung (incipiens)
8.
Keguguran imminens adalah keguguran
di mana janin masih hidup, tetapi terjadi perdarahan.
9.
Pada keguguran imminens, perdarahan
memang hanya sedikit dan tidak terasa mulas.
10. Treatment untuk keguguran imminens adalah bedrest, diberikan obat-obat penguat kehamilan, dan obat-obat
antikontraksi. Keguguran imminens
bisa berakhir dengan kehamilan yang normal atau berkahir dengan keguguran.
11.
Ada beberapa penyebab keguguran, di antaranya janin yang tidak berkembang,
karena kelainan genetik atau infeksi virus, dan karena kelainan pengentalan
darah.
12.
Janin tidak berkembang juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, bisa juga
karena faktor infeksi, seperti TORCH (toksoplasmam
rubella, cytomegalovirus/CMV dan herpes
simplex).
13.
Ada juga keguguran di mana janin masih hidup, tapi ari-arinya terlepas,
sehingga akhirnya terjadi keguguran karena janin tidak mendapat suplai makanan.
Tapi, ada juga janin yang memang tidak berkembang sehingga mau tidak mau
dikeluarkan oleh tubuh.
14.
Ari-ari memang membutuhkan waktu agar bisa menempel secara maksimal di rahim.
Biasanya, ari-ari akan menempel secara maksimal pada usia 12 minggu kehamilan.
Kalau sebelum 12 minggu kehamilan sudah terjadi gangguan penempelan ari-ari di
rahim, maka ia akan terkelupas dan terjadi keguguran.
15.
Ari-ari bisa terlepas secara spontan karena pengelupasan, bisa juga karena
mekanik, misalnya terkena benturan.
16.
Secara umum, gejala keguguran yang kerap dirasakan wanita hamil adalah rasa
mulas yang sangat, meskipun ada juga yang tidak merasakannya, serta sakit di
punggung (back pain).
17.
Jika proses kuretage-nya dilakukan
secara benar oleh orang yang ahli, bersih, dan tidak terinfeksi, tidak akan
menimbulkan masalah dan setelah tiga bulan, mereka boleh hamil lagi.
18.
Kuretage yang beresiko adalah kuretage yang dilakukan di tempat yang
tidak steril oleh orang yang tidak ahli. Akibatnya bisa terjadi infeksi dan
perlekatan pada rahim, sehingga menyebabkan sulit punya anak.
19.
Biasanya, setelah keguguran, disarankan tidak hamil dulu selama tiga bulan
untuk melihat apakah ada kelainan-kelainan yang harus dikoreksi.
20.
Kelainan yang dimaksud adalah, misalnya, jika ada infeksi TORCH. Maka infeksi
TORCH-nya harus diobati terlebih dulu.
21.
Darah yag keluar seminggu hingga dua mingu setelah keguguran dan dilakukan kuretage masih wajar jika terjadi.
Pasalnya, kuretage tidak mengerok
semua sampai habis, hanya 80-90 persen yang dikeluarkan. Sisanya adalah darah
nifas.
22.
Namun jika perdarahan masih juga berlangsung sampai lebih dari dua minggu,
perlu kontrol lagi. Setelah kembali mengalami menstruasi, baru dianggap sudah
normal. Kalau belum menstruasi, bisa terjadi perlengketan.
23.
Jika anda mengalami keguguran berulang, harus segera dilakuka pemeriksaan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah dengan faktor-faktor yang
menyebabkan keguguran, seperti faktor genetik atau kekentalan darah.
24.
Untuk faktor genetik, pada perempuan memang tidak bisa dilihat, tapi untuk
laki-laki, bisa dilakukan analisis sperma.
25.
Jika memang ditemukan virus TORCH, maka harus diobati sampai tuntas. Begitu
juga kalau ada kekentalan darah, harus dilakukan treatment, entah dengan pemberian obat anti kekentalan darah, dan
sebagainya.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk
wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar