Mengandung,
melahirkan dan menyusui merupakan tiga keistimewaan perempuan. Selagi
menjalaninya, banyak rasa yang bercampur aduk di dalam sanubari. Tak jarang,
rasa takut maupun khawatir terhadap proses melahirkan dan masa awal perawatan
bayi dominan berkecamuk.
Lantas
lahirlah sejumlah cara untuk meredakan rasa itu. Setiap tehnik tentu ada plus
dan minusnya. Mari kenali makna yang terkandung dibalik istilah popular terkait
persalinan dan perawatan bayi.
HYPNOBIRTH
Ada
banyak cara untuk meredakan rasa takut yang melanda ibu saat persalinan berlangsung.
Salah satunya, dengan bantuan hypnosis. Hypnobirth
merupakan tehnik relaksasi dengan cara menghipnosis diri sendiri melalui media
pernapasan. Cara itu sebenarnya sudah jamak dipraktikkan oleh para dokter
kandungan. Siapapun bisa belajar tehnik ini. Kalau tidak punya waktu ikut kelas
khusus, peminatnya dapat belajar dari buku atau tutorial di internet.
Dalam
kelas edukasi pra persalinan, ibu hamil akan diajari bernapas secara sadar.
Kesadaran ini akan membentuk kontrol diri yang dibutuhkan untuk mengimbangi
emosi yang sering muncul, baik di masa kehamilan hingga proses kelahiran.
Mereka akan dilatih untuk membayangkan hal-hal yang baik dan menyenangkan hati
saja. Jika sang ibu rileks, persalinan pun akan berjalan lebih mudah.
Untuk
itu dianjurkan agar tiap ibu hamil mempelajari tehnik tersebut. Terlepas dari
apapun proses melahirkan yang akhirnya dipilih, hypnobirth patut diterapkan. Praktikkan saja sejak kehamilan usia
24 minggu. Sekali menguasai hypnobirth,
sang ibu bisa menerapkan pada kehamilan berikutnya.
Banyak
keuntungan yang didapat dari penguasaan tehnik hypnosis untuk ibu hamil.
Pertama, rasa mual saat kehamilan dan rasa sakit saat melahirkan akan
berkurang. Ini berarti, praktisinya tidak perlu mengkonsumsi obat anti mual
atau anti nyeri secara berkala. Kedua, tehnik ini memangkas waktu yang
dibutuhkan untuk melahirkan. Untuk kelahiran anak pertama, waktunya lebih singkat
tiga jam. Pada kelahiran kedua, waktu yang berkurang sekitar satu jam. Tenaga si
ibu juga tidak cepat terkuras habis.
Siapa
sebetulnya yang memerlukan bantuan hypnosis ? Idealnya, ibu hamil harus mampu
memilah segala macam informasi yang masuk. Mereka mesti bisa mengendalikan diri
dengan mengedepankan pikiran positif. Dengan begitu, bentuk emosi yang muncul
juga positif. Jika diperlukan, barulah dilibatkan hypnosis untuk membantu
membuat perasaannya tetap nyaman dan tentram.
Latihan
berpikir positif juga ampuh mencegah depresi. Usai kehamilan, banyak ibu baru terserang
baby blues. Ibu yang menguasai hypnobirth hampir tidak ada yang kena
depresi. Penguasaan hypnobirth
membuat ibunda lebih siap melakukan persalinan normal. Kontrol diri yang baik
menumbuhkan rasa percaya diri dan asupan semangat yang begitu besar. Pikiran
yang sehat membuat otot menjadi rileks dan menjadikan melahirkan betul-betul
sebagai pengalaman yang membahagiakan.
WATER BIRTH
Water
birth
adalah melahirkan dengan berendam di dalam air hangat. Sebagian ibu hamil memilih
berendam saat menunggu jalan lahir terbuka sempurna dan keluar dari kolam
sesaat menjelang kelahiran bayinya. Sebagian lainnya lebih suka menjalani
keseluruhan prosesnya di dalam air.
Di
Indonesia water birth mulai populer tahun
2006. Cara ini memikat lantaran menguntungkan ibu sekaligus bayi. Begitu
bersentuhan dengan kulit ibu, air hangat memicu produksi hormon endorphin yang
menekan kadar stres. Sementara itu, begitu terlahir bayi akan merasakan
kehangatan yang kurang lebih sama dengan nyamannya rahim bunda.
Tidak
semua perempuan aman menjalani water
birth. Ibu hamil yang mengidap herpes, posisi bayinya sungsang, dan
bertekanan darah tinggi mendapat lampu merah untuk water birth. Di samping itu, hanya dokter dengan keterampilan
khusus yang boleh membantu kelahiran di dalam air. Jadi, jangan sembarangan
memilih dokter kandungan jika tertarik water
birth.
Selain
itu, dimohon pula bagi ibu hamil untuk tidak melakukan water birth sendirian atau dengan bantuan orang awam, bahkan bidan
sekalipun. Resikonya teramat besar. Bayi bisa tertelan air ketuban, tenggelam,
atau kehabisan nafas.
Andaikan
berminat besar untuk melahirkan dengan cara water
birth, ibu hamil harus mengikuti serangkaian latihan intensif. Tanpa
latihan, risiko persalinan di dalam kolam air ini akan meningkat. Otot-otot
yang tak terlatih bisa menghambat jalan lahir.
Untuk
kelahiran anak pertama, dokter akan mengarahkan ibu masuk ke air setelah
mengalami pembukaan ke delapan. Sedangkan, untuk kehamilan anak ke dua, ibu
sudah boleh masuk ketika mencapai bukaan ke tujuh. Saat kritis pada proses ini
adalah ketika bayi diangkat dari dalam air. Bayi akan berada di dalam kolam
selama sekitar 10 detik padahal dia belum memiliki kontrol napas yang sempurna.
Bernapas di dalam air dengan di udara bebas tentu berbeda. Dokter yang
berpengalaman mampu menentukan waktu yang tepat untuk mengangkat bayi keluar
dari air.
LOTUS BIRTH
Lotus
birth
sejatinya bukanlah metode persalinan. Lotus
birth merupakan perawatan tali pusat bayi. Berbeda dengan praktik
kedokteran arus utama, lotus birth
membiarkan tali pusat putus secara alami, tanpa bantuan alat pemotong.
Terminologi
lotus dipakai merujuk pada pengaruh
ajaran Hindu yang menjadi inspirasi lahirnya pendekatan tersebut. Menunggu
putusnya tali pusat secara alami sesuai dengan pemikiran ahimsa yang meniadakan
kekerasan dalam kehidupan. Tanpa proses pemotongan, tali pusat,-yang semula
bertugas membawa darah berisi nutrisi dan oksigen dari plasenta-, bisa putus
secara alami dalam waktu tiga sampai sepuluh hari.
Penanganan
tersebut hingga kini masih mengundang tanda tanya dalam dunia kedokteran arus
utama. Alasannya sederhana, tali pusat yang menggantung di tubuh bayi sudah
tidak berguna. Tali pusat akan langsung menyempit sekitar tiga menit pertama
usai kelahiran. Artinya, tidak ada darah ibu yang bisa dihantarkan dengan baik
kepada bayi. Tidak ada kontak ibu-anak yang sebelumnya terjadi melalui tali
pusat.
Ketika
menunggu tali pusat putus, bunda tentu akan kerepotan. Kemanapun ia melangkah bersama
bayinya, satu paket ari-ari harus ikut dibawa. Bau yang keluar dari ari-ari
juga tidak sdap untuk dihirup. Pelakon lotus
birth biasanya akan meletakkan minyak murni untuk menetralkan bau busuk tersebut.
Meski
belum terbukti manfaatnya, ada saja ibu hamil yang tertarik mempraktikkan lotus birth. Sebetulnya, selain lotus birth ada alternatif lain yang
lebih masuk akal, yaitu delayed cord
clamping. Yakni tali pusat bayi akan dijepit dahulu, baru kemudian dipotong
setelah tidak berdenyut lagi.
Penundaan
pemotongan hanya dilakukan sekitar satu hingga tiga menit pasca kelahiran.
Dengan begitu akan ada ekstra pasokan darah ke jantung dan otak bayi selama
sekian menit tersebut. Ekstra darah yang didapat akan menurunkan kejadian
anemia pada bayi. Buah hati juga akan terhindar dari penyakit kuning yang
biasanya terjadi di minggu-minggu awal kelahirannya. Ini jauh lebih masuk akal daripada lotus birth.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu
menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar