Ketika
mendengar kata bayi tabung, tidak semua orang dapat segera menerimanya sebagai
suatu hal yang positif. Padahal, bayi tabung adalah salah satu metode medis
untuk memudahkan pasangan agar mempunyai keturunan, dengan memilih sel-sel
terbaik dari orang tuanya.
Sosialisasi
dan pemahaman terhadap bayi tabung memang masih sangat rendah. Padahal, metode
ini sudah ada di Indonesia sejak 1987. Hal ini akibat dari banyaknya orang yang
belum tahu dan ragu pada metode ini. Sehingga, pengguna metode bayi tabung di
Indonesia masih kecil. Sebab lainnya adalah belum banyak orang di Indonesia
yang tahu banyak klinik yang membuka layanan ini. Padahal jumlahnya lebih dari
20 buah, baik swasta maupun milik pemerintah, dan tersebar di kota-kota besar
di Indonesia. Bayi tabung di Indonesia juga lebih murah, hanya sekitar Rp 60
juta dengan fasilitas dan kualitas yang sama dibandingkan luar negeri dengan
harga berkali-kali lipat lebih mahal.
Dari
jumlah keseluruhan pasangan suami istri (pasutri) d Indonesia, sekitar 15 persennya
tidak bisa mempunyai keturunan. Bayi tabung menjadi sebuah opsi jika pasangan
tersebut memang berkehendak memiliki keturunan walaupun keberhasilannya baru 39 persen. Dalam setahun, baru ada tiga ribu pasien yang melakukan metode bayi
tabung.
Metode
bayi tabung diperkenalkan bagi pasangan yang infertile. Sebabnya, bisa karena
sperma suami jelek atau saluran tuba sang istri tertutup. Dokter pun kemudian
akan memilih sel sperma dan sel telur terbaik dari pasangan tersebut, kemudian
akan dipertemukan untuk djadikan embrio melalui alat berupa tabung di
laboratorium.
Bagi
pasutri yang ingin menempuh layanan bayi tabung, perlu dilakukan pemeriksaan
kesuburan, hormone, sperma, virus, infeksi, dan check up medis lainnya terlebih dahulu. Jika salah satu pasangan
ada yang memiliki penyakit, seperti diabetes, jantung, atau hipertensi,
sebaiknya pulihkan terlebih dahulu kondisi kesehatannya.
Setelah
kondisi kesehatan pasutri dinyatakan sehat, akan diberikan obat stimulasi agar
sel sperma dan sel telur yang dihasilkan nantinya bisa berkualitas baik. Sel
sperma dan sel telur mereka bisa diambil, kemudian dimasukkan ke tabung khusus.
Selama tiga hari, kedua sel yang telah menjadi embrio, dimasukkan ke rahim sang
istri dengan menggunakan kateter dan tindakan medis. Maksimal ada tiga embrio
yang dimasukkan ke rahim.
Sisa
embrio yang tidak dikembalikan ke rahim tersebut akan disimpan dan bisa disuntikkan
lagi ke rahim istri bila ingin mempunyai keturunan lagi. Jika sudah memiliki
embrio di tabung, biayanya akan murah, hanya ratusan ribu saja.
Berhasil
atau tidaknya usaha memiliki keturunan ini, bisa terlihat dari satu atau dua
minggu setelah embrio dimasukkan ke rahim. Usia yang paling banyak terjadi
keberhasilan adalah di bawah 40 tahun. Karena jika sudah terlalu tua, akan sulit
mendapatkan sel yang terbaik dan fit.
Kurir ASI Jakarta
by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar