Kamis, 04 April 2013

Ayah pun Bisa Baby Blues!




Ibu baru (new mom) terkena baby blues syndrome
?  Terdengar sangat familiar ! Apalagi fakta menunjukkan hampir 50 persen ibu baru mengalaminya. Munculnya perasaan tidak mampu, sedih, tidak berarti, dan perasaan tidak karuan lainnya itu umumnya terjadi dalam 14 hari pertama pasca melahirkan dan cenderung memburuk berkisar hari ketiga atau keempat. Lalu bagaimana dengan ayah baru? Mungkinkah mereka juga mengalami baby blues?

Secara umum gangguan depresi memang lebih banyak dialami perempuan. Menurut statistik sampai dikatakan ada yang 3 : 1 ada yang 4 : 1. Meski demikian laki-laki bisa saja mengalami hal ini walaupun frekuensinya jauh lebih sedikit. Baby blues digolongkan sebagai depresi ringan. Meski ringan, namun bisa saja berkembang menjadi yang lebih berat yaitu depression postpartum. Jadi tidak bisa juga dianggap remeh.

Sementara itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Virginia Medical School, ditemukan bahwa 1 dari 10 ayah menderita depresi sebelum dan setelah kelahiran anak mereka - bahkan hingga anak mereka mencapai usia 12 minggu. Satu dari empat ayah merasa sedih dan stres.  Demikian temuan dari studi di Amerika dimana bukan hormonal – seperti yang dialami perempuan - yang menjadi penyebabnya namun gejala tersebut merupakan respon terhadap tekanan untuk menjadi seorang ayah.

Kenali Penyebab dan Gejalanya

Penyebab baby blues pada laki-laki bisa multifaktor. Mulai dari kondisi ekonomi, minimnya dukungan keluarga, maturitas, kesiapan untuk menjadi seorang ayah, kepribadian dasar, hingga genetik (diturunkan dari orangtua yang juga mudah depresi). Misalnya, kepribadian dasar dari si suami adalah tipe pencemas, obsesif kompulsif yaitu perfeksionis yang sangat berlebihan. Menjadi seorang ayah yang sempurna adalah obsesinya. Tuntutannya terlalu tinggi sedangkan manusia pasti memiliki batas kemampuan. Nah, jika sesuatu tidak sesuai seperti yang dia harapkan, ini menjadi konflik internal dalam dirinya.

Adapula penyebab karena faktor tekanan. T
ekanan tersebut meliputi biaya untuk anak-anak, perubahan dalam hubungan dengan pasangan, dan ketakutan tanggung jawab seorang ayah. Selain itu kurang tidur dan tugas tambahan dalam minggu-minggu awal kelahiran bayi juga menjadi pemicunya.
Seorang ayah yang menderita masalah depresi dapat mengganggu emosi, perilaku dan perkembangan anak. Gejalanya seperti cemas yang berulang, sedih, frustrasi, putus asa, tidak bisa menikmati kesenangan yang biasanya dia nikmati, mudah lelah, nafsu makan turun, sulit tidur, dan tidak bergairah.

Jika seorang suami siap, mengerti dan memahami proses persalinan, bagaimana merawat bayi, bagaimana kesehatan istri selama masa nifas, risiko untuk baby blues tentunya dapat dieliminir. Lalu bagaimana dengan kebutuhan biologis laki-laki ? Terkait dengan masa nifas, tentu aktivitas seksual menjadi terhambat. Apakah ini memengaruhi timbulnya depresi tersebut? Bagaimana seorang suami membangun sebuah komitmen bersama istri, tentunya ini lebih kuat daripada sekadar kebutuhan biologis. Kalau kaitannya dengan hubungan seksual mungkin ada pada beberapa orang tapi prosentasenya kecil. Ini bisa teralihkan dengan adanya aktivitas merawat anak bersama istri. Prioritas dalam hidup tidak semuanya melulu masalah kebutuhan seks. Tentunya seorang suami yang bijak akan mengerti tentang masa nifas dimana kembali normalnya organ-organ reproduksi istri. Suami harus mengerti betul akan hal ini dan sudah harus siap dari jauh hari.

Tips Usir Baby Blues untuk Ayah baru :

1. Siapkan mental bersama istri jauh sebelum si kecil lahir.
2. Selalu dukung istri, dampingi dari awal hingga proses kelahiran.
3. Ingat betapa pentingnya komitmen bersama, bahwa anak yang lahir ini adalah anak yang diinginkan sehingga menghadapi kelahiran buah hati dengan kesiapan penuh.
4. Pentingnya komunikasi efektif, dua arah. Terdapat kesetaraan dan timbal balik yang sehat. Jangan sampai ada pihak yang merasa superior dan inferior.
5. Pentingnya hubungan yang terjalin hangat dengan orangtua, mertua, sebagai dukungan orang terdekat.
6. Selesaikan segala bentuk tekanan yang muncul sejak awal. Jangan biarkan stres berlarut-larut. Kondisi di awal ini sangat menentukan.

Jika gejala mulai berlarut seperti tidak juga berhasil tidur nyenyak, dan tidak tahu harus berbuat apa, segeralah datang berkonsultasi ke ahlinya untuk mendapatkan intervensi dini sebelum berubah ke arah depresi yang lebih berat.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner