Senin, 08 April 2013

BABY WALKER, perlukah untuk melatih bayi berjalan ?



Saat bayi menginjak usia sembilan bulan, umumnya orang tua mulai mempersiapkan anaknya untuk belajar berjalan. Berbagai metode pun dijajal Ayah dan Ibu. Salah satunya dengan membelikan baby walker sebagai alat bantu bayi berjalan. Namun arus informasi yang semakin deras membuat sejumlah orang tua kebingungan. Kalau dulu melihat anak belajar berjalan dengan baby walker sangat lazim, kini banyak orangtua meninggalkan praktik tersebut. Informasi di dunia maya menyebut alat bantu ini sebaiknya tak digunakan. Sebab, anak bisa cedera akibat terjatuh atau terguling dari baby walker itu.
Namun, informasi dari dunia maya belum diyakini sepenuhnya oleh orangtua. Pertanyaan pun muncul. Benar tidak ya baby walker tak boleh lagi digunakan ? Apakah anak saya justru akan lama beradaptasi karena tidak dibelikan baby walker ? Bau walker sebenarnya boleh saja digunakan untuk anak yang sudah bisa duduk. Biasanya, anak usia tujuh atau delapan bulan sudah bisa didudukkan dalam baby walker.

Fungsi baby walker sebetulnya bukan sebagai alat untuk membantu anak belajar jalan, melainkan hanya sekedar alat untuk anak bermain. Karena itu, alat ini biasanya dilengkapi dengan mainan yang bisa mengeluarkan bunyi ataupun diputar. Sejatinya, anak yang belajar berjalan harus berdiri, seperti halnya apa yang ia lakukan nantinya. Tidak perlu memakai kursi beroda. Kalaupun ingin memakai kursi beroda, hanya sesekali saja.

Perlu diperhatikan pula, anak yang bermain di atas baby walker memerlukan pengawasan orang dewasa. Tanpa pengawasan, ada kemungkinan anak bisa menabrak, terjatuh, hingga terguling, yang menyebabkan cedera atau luka. Karena kemungkinan bisa menimbulkan cedera itulah, maka wajar bila kini banyak orangtua yang khawatir anaknya bermain di atas baby walker.

Kendati telah diawasi, bukan berarti anak bisa berlama-lama dengan baby walker. Anak juga memerlukan aktivitas yang variatif untuk melatih kemampuan motoriknya. Misalnya dengan bergerak tengkurap, berguling, mencoret-coret, duduk, berdiri dan jalan.

Mengenai rumor di dunia maya yang menyatakan bahwa anak yang menggunakan baby walker akan malas berjalan, sebetulnya sama sekali tidak berpengaruh. Karena sekali lagi, baby walker bukanlag alat untuk anak berlajar jalan. Penggunaannya yang terlalu sering bisa mempengaruhi cara berjalannya nanti, seperti berjinjit, dan membuat otot pahanya tidak kuat. Untuk itu bila ingin menggunakan baby walker, harus pandai mengatur dari segi posisi duduk anak maupun ketinggian duduknya. Intinya, jangan biarkan anak bermain di atas baby walker sendiri. Selain bisa berbahaya, anak juga kurang interaktif dalam bermain.


Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner