Senin, 01 April 2013

MERAWAT BAYI SINDROMA DOWN


Melahirkan bayi dengan sindroma down pasti menimbulkan perasaan yang berbeda bagi sang orang tua. Shock, merasa bersalah, bahkan tidak percaya dengan apa yang dialami baru sebagian dari perasaan yang tercakup. Emosi yang muncul dan bercampur aduk itu manusiawi. Namun, jangan habiskan watu untuk melawan emosi atau situasi. Emosi tersebut harus ditumpahkan. Membiarkan diri anda untuk merasaka berbagai emosi dan berduka merupakan langkah penting dalam belajar untuk menerima bayi anda.
Untuk menghargai perasaan dan emosi sang Bunda, beri ia ruang untuk meluapkan emosinya dengan caranya sendiri. Setelah emosi mereda, segera cari informasi mengenai sindroma down. Masuk ke dalam komunitas yang berisi orang tua anak dengan sindroma down disarankan pula. Dengan begitu kita bisa berbagi, kita tidak akan merasa sendiri dan bisa mendapatkan informasi yang tepat untuk merawat bayi dengan sindroma down.

Kakak sang bayi di rumah pun tak boleh luput dari perhatian. Beri penjelasan dalam bahasa sederhana mengenai kondisi sang adik. Memang disarankan untuk tidak menyembunyikan kondisi tersebut. Dukungan suami istri paling dibutuhkan ketika berhadapan dengan sindroma down. Satu sama lain jangan saling menyalahkan. Karena sampai saat ini belum diketahui penyebab sindroma down. Kemudian mulailah menerima anak dengan baik. Cobalah untuk melewati perasaaan bersalah dan mulai memandangnya sebagai anugerah Tuhan.

MEMANDIKAN BAYI SINDROMA DOWN

Memandikan bayi sindroma down sebenarnya sama dengan memandikan bayi normal. Hanya yang perlu diperhatikan adalah kondisi otot, terutama bagian leher. Biasanya bayi sindroma down ototnya lemah, sehingga harus dipegang dengan baik. Diperlukan alat bantu seperti baby bath net (jarring dudukan bayi). Ini dapat mempermudah orang tua dalam memandikan bayi sindroma down.

Jika bayi sudah bisa duduk, tidak memerlukan alat bantuan tersebut. Mereka akan senang bermain air. Tambahkan mainan saat mandi. Awasi terus bayi saat mandi. Walaupun sudah bisa duduk, bisa saja ia terjatuh atau terpeleset.

Lakukan pula rangsangan atau stimulasi saat mandi. Usapan dan belaian tangan orang tua pada tubuh bayi saat memandikan akan membantu perkembangan sensori bayi dan membantu bayi lebih sadar dengan tubuhnya. Ajak anak bicara saat mandi atau nyanyikan lagu, ini bagus untuk menstimulasi pendengarannya.

MEMBERI ASI DAN MPASI

Sama seperti bayi normal yang baru lahir, bayi dengan sindroma down juga perlu asupan nutrisi. Air Susu Ibu (ASI) otomatis menjadi makanan terbaik. Namun tehnik menyusui bayi dengan sindroma down berbeda dengan menyusui bayi normal. Bayi sindroma down memiliki kekuatan otot mulut yang rendah dan sering kali mempunyai masalah menyusui.

Organ mulut mereka berbeda dengan bayi normal. Mulutnya kecil tapi lidahnya lebar. Ini yang membuat mereka sering mangap dan lidahnya menjulur. Jika anak normal bisa langsung latch on, kalau bayi sindroma down tidak.

Saat menyusui, bayi dengan sindroma down perlu disangga dagunya. Lakukan dengan lembut dan bersabarlah. Setelah enam bulan eksklusif memberikan ASI, anak sindroma down juga memerlukan makanan pendamping ASI ( MPASI)

Upaya mengenalkan makanan pada bayi sindroma down tidaklah mudah. Ini karena lemahnya kekuatan otot, bentuk langit-langit mulut bayi yang sempit ditambah dengan tenggorokan yang juga kecil, serta lidah lebar. Bagi bayi sindroma down, menelan merupakan hal yang sulit dilakukan. Mereka akan menolak karena sulitnya menelan. Bahkan, tak jarang mereka akan mengeluarkan kembali makanan itu dari mulutnya.

Pada prinsipnya cara memberi makan bayi sindroma down sama dengan bayi normal. Saat makan, bayi harus dalam kondisi duduk. Pastikan sandaran yang baik saat duduk, kakinya juga bisa ditempatkan dengan baik. Kepalanya tegak dan menghadap ke depan. Pastikan pula saat memberi makan, ibu dan bayi saling berhadapan.

Buat variasi makanan yang menarik. Bisa pure buah atau nasi tim. Bayi dengan sindroma down justru tidak bisa memakan makanan yang terlalu cair. Buat MPASI lebih kental. Gunakan sendok yang kecil dan pipih. Sesuaikan dengan mulut bayi. Disarankan pula biarkan bayi bermain dengan sendoknya. Bila ia memegang tangan ibunya, arahkan sendok dari piring ke mulutnya. Sehingga, terasa seperti ia yang menyendok makanan tersebut. Ini bisa melatik koordinasi tangan dan mulut.

Saat makan, tempatkan sendok di tengah lidah dan tunggu sampai dia menelan dari sendok. Hindari gesekan makanan dari sendok dan langit-langit mulut. Ini dapat membuat ia mendorong lidah ke depan lalu mendorong makanan keluar. Jika ini dilakukan cobalah menaruh makanan di beberapa sisi lidah.

Bayi dengan sindroma down akan menunjukkan kelelahan saat diberi makan. Jangan memaksa, karena akan membuat bayi menjadi frustasi dan akan menolak makan. Berikan makanan berulang kepadanya sekitar enam sampai delapan kali dari awal ia makan.     

Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner