Jumat, 21 April 2017

MANFAAT ASI UNTUK MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK.


Begitu lahir, untuk pertama kalinya bayi mencoba menyusu pada ibunya. Di sinilah manfaat pertama menyusui dirasakan ibu dan bayinya, yaitu perasaan dan ikatan baik yang kuat (bonding) di antara keduanya. Sebuah penelitian menemukan bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dapat mencegah 22% kematian bayi baru lahir.

ASI SARAT MANFAAT.

Semua gizi yang dibutuhkan bayi ada di dalam ASI. ASI mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, dan DHA (docosahexaenoic acid)/ARA (arachidonic acid), vitamin, mineral, enzim, faktor pertumbuhan dan faktor antiparasit, antialergi, antivirus, dan antibodi. Beberapa penelitian menyebutkan, bayi yang diberi ASI terlindungi dari infeksi paru/pneumonia, infeksi telinga, infeksi saluran pencernaan/diare, dan infeksi sepsis/infeksi dalam pembuluh darah. Waktu menyusui yang lebih panjang juga dapat mengurangi risiko anak menderita asma dan risiko alergi. ASI juga mengurangi risiko diabetes dan risiko kegemukan/obesitas.

Selain berbagai penelitian tersebut, riset yang dilakukan di universitas Lund dan Gothenburg di Swedia juga menemukan bahwa ASI mengandung zat khusus yang disebut HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour cells) yang dapat membunuh 40 jenis sel kanker dan tetap menjaga sel yang sehat. Dalam hal kecerdasan anak, American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa menyusui berhubungan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak.

Selain manfaat secara fisik, ASI juga memberi manfaat psikologis. Bayi yang menyusu juga dapat terhindar dari gangguan mental pada usia anak dan remaja. Beberapa penelitian menyebutkan ada korelasi antara menyusui dengan  psikologis dan perilaku anak. Sebuah studi di Australia yang dipublikasikan di Journal Pediatric menyebutkan, menyusui 6 bulan dibandingkan menyusui lebih dari 6 bulan dapat mempengaruhi mental anak baik internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti perilaku dan mental bayi-bayi sejak lahir hingga mereka berusia 14 tahun. Penelitian ini kemudian merekomendasikan untuk menyusui lebih lama karena memberikan manfaat pada kesehatan mental anak dan remaja.

ASI MEMBANGUN BONDING ANTARA IBU DAN BAYI.

Menyusui bayi tidak sekedar memberikan gizi, melainkan juga merupakan bentuk kasih sayang ibu. Menyusui memuaskan kebutuhan gizi dan emosi bayi dengan lebih baik dibandingkan metode menyusui lainnya. Saat bayi menangis karena lapar dan mulai memperlihatkan refleks mengisap, proses menyusui secara langsung tidak hanya untuk mendapatkan makanan. Akan tetapi, bayi juga merasa tenang. Maka terkadang mulut bayi tetap menempel di payudara tanpa mengisap (comfort nursing)/mengempeng. Kegiatan mengempeng ini menunjukkan bahwa menyusui secara langsung adalah salah satu cara alami dalam menenangkan bayi.

Dengan menyusui secara langsung, bayi akan merasa dekat dengan ibunya. Sentuhan puting dan aerola (bagian hitam sekitar puting) memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Bayi yang kebutuhannya cepat terpenuhi (secara fisik maupun emosi), akan terbangun rasa aman dan percaya terhadap ibunya. Rasa aman dan percaya ini menjadi modal awal bayi untuk secara psikologis berkembang dengan sehat.

ASI MEMBANGUN KELEKATAN YANG AMAN ANTARA IBU DAN BAYI.

Bayi pada usia 0-2 tahun masih sangat mengandalkan pengaruh utamanya dalam memenuhi segala kebutuhannya. Karena itu, penting bagi ibu untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan sesuai dan cepat. Kebutuhan-kebutuhan seperti gizi yang seimbang, perasaan aman, perasaan dikasihi, dan berbagai stimulasi (seperti stimulasi mengasah kemampuan sensorik, motorik kognitif, sosial, emosional) diperlukan bayi untuk berkembang. Seiring waktu, ibu akan semakin terampil membaca petunjuk-petunjuk yang diperlihatkan bayi, seperti refleks mengenyot, mengisap, dan menangis ketika ia merasa lapar. Hal ini menunjukkan, proses menyusui juga menguatkan hubungan (bonding) ibu dengan bayi.

Bonding adalah ikatan emosional yang mendalam yang menghubungkan satu orang dengan yang lainnya. Teori Bowlby mengatakan, bayi sejak lahir sudah mulai membangun kelekatan atau attachment dengan ibu atau pengasuh utamanya. Kelekatan ini dapat dibangun dengan adanya sentuhan fisik, pemenuhan kebutuhan bayi yang cepat, dan emosi ibu yang konsisten. Ibu yang sensistif, konsisten, dan responsif dalam memenuhi kebutuhan sang bayi, akan membantu bayi membangun kelekatan yang aman (secure attachment) dengan ibu. Untuk membantu terbangunnya attachment saat sedang menyusui, ibu harus cepat tanggap memberi ASI ketika melihat bayi menampilkan tanda-tanda ingin menyusu, seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, menangis, dan rewel. Coba tatap dan perhatikan wajahnya, ajak bicara, dan berikan sentuhan fisik seperti tepukan atau belaian.

Bayi yang memiliki secure attachment juga akan mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, sosial, lingusitik, dan emosional yang lebih optimal. Hasilnya, anak akan tumbuh dengan perasaan dikasihi, perasaan aman, lebih berani mengeksplorasi dunia sekitarnya, lebih bahagia, lebih memiliki inisiatif, dan juga lebih percaya diri.

ASI MEMBANGUN KEMANDIRIAN DAN PERCAYA DIRI ANAK.

Masa bayi adalah masa menumbuhkan kepercayaan dirinya dengan orang-orang di sekitarnya (usia 0-1 tahun). Kondisi ini terutama didapatkan dari ibu dan orang-orang di sekitarnya. Dengan menyusui lebih lama apalagi hingga 2 tahun atau lebih, bayi akan tumbuh lebih mandiri dan percaya diri. Kepercayaan diri adalah perasaan di mana seseorang merasa nyaman untuk dirinya sendiri, percaya akan dirinya, merasa berharga, dikasihi, dan mengetahui bahwa dirinya mampu, secara tidak berlebihan atau over confident. Pada anak, kepercayaan diri tumbuh ketika ia mengetahui bahwa dirinya dikasihi dan dihargai.

Bayi 0-2 tahun sebenarnya belum betul-betul memperlihatkan aspek kepercayaan dirinya. Akan tetapi, orangtua dapat memulai menanamkan kepercayaan diri dengan cara merawat bayi, merespons kebutuhan dan tangisan bayi, dan menunjukkan kasih sayang. Setelah ia lebih besar, dengan adanya dukungan, bimbingan, dan kesempatan untuk memilih, barulah anak mulai mengetahui keberhagaan dirinya dan mulai mengembangkan rasa percaya diri yang positif.

Anak yang memiliki kepercayaan diri akan cenderung menyukai interaksi sosial. Mereka mampu merasa nyaman dalam situasi sosial (suka bermain dengan teman-temannya), tahu kekuatan dan kelemahannya serta mampu menerima hal tersebut, dan mencari solusi ketika menemukan masalah (dan bukannya menghindari masalah). Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri juga cenderung optimis dalam melihat dunianya. Jadi tidak diragukan lagi bahwa menyusui dapat memberikan begitu banyak manfaat baik secara fisik maupun psikologis pada anak. Sehingga direkomendasikan pemberian standar emas makanan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu IMD, menyusui eksklusif selama 6 bulan, memberikan tambahan MPASI (Makanan Pendamping ASI) ketika bayi berusia 6 bulan dan terus menyusui hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih.



Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner