Rabu, 05 April 2017

PENTINGNYA ASI DAN VAKSINASI UNTUK PERLINDUNGAN BUAH HATI.


Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO, diperkirakan setiap tahun 130 juta bayi dilahirkan di dunia dan 4 juta bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya. 75% kematian bayi tersebut terjadi di minggu pertama kehidupan bayi dan 25% kematian bayi terjadi dalam 24 jam kehidupan bayi. Kematian bayi berkontribusi 40% dari total kematian balita (anak di bawah 5 tahun) di seluruh dunia. 67% kematian bayi di dunia terjadi di 10 negara dan yang utama di Afrika dan Asia.

Tentu saja fakta tersebut sangat menyedihkan. Apa sajakah penyebab utama kematian bayi-bayi tersebut ?
3 penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia  yang pertama adalah karena menderita Infeksi (terutama sepsis, pneumonia, tetanus dan diare) – 36%. Penyebab kematian bayi yang kedua adalah kelahiran prematur – 28% dan yang ketiga adalah birth asphyxia (asphyxia artinya kekurangan oksigen. Birth asphyxia terjadi ketika otak bayi dan organ lainnya tidak mendapatkan cukup oksigen sebelum, selama atau setelah kelahiran)  -23% .

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menurunkan angka kesakitan dan kematian terutama pada bayi, sejak bayi tersebut dilahirkan ?
Apakah ASI saja cukup untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit  sehingga ada pihak-pihak yang mengeluarkan statement Imun Is ASI yang maksudnya ASI saja cukup , tidak perlu lagi Vaksinasi ? 

Imunisasi adalah suatu upaya & proses untuk menimbulkan kekebalan/imunitas terhadap penyakit.
Imunisasi ada 2 macam yaitu Imunisasi pasif dan Imunisasi aktif.

Imunisasi pasif didapatkan ketika seseorang diberikan antibodi yang berasal dari luar tubuh . Walau Imunisasi pasif dapat memberikan perlindungan / proteksi saat itu, tapi efek Imunisasi pasif ini hanya temporer  atau tidak berlangsung lama/dalam jangka waktu yang panjang.
Beberapa contoh Imunisasi pasif misalnya bayi yang mendapatkan antibodi dari Ibunya melalui plasenta. Ada pula penyuntikan Imunoglobulin (misalnya Anti Hepatitis B, Anti hepatitis A, rabies).

Contoh lain imunisasi pasif adalah ASI. Sejak dilaksanakannya IMD (Inisiasi Menyusu Dini), bayi mendapatkan ASI awal/kolostrum yang jumlahnya sedikit tapi luar biasa manfaatnya untuk bayi.  ASI tidak hanya memberikan nutrisi yang terbaik bagi bayi, tapi juga memberikan perlindungan pada bayi. Di dalam kolostrum/ASI awal yang keluar hari pertama hingga sekitar hari keempat pasca kelahiran, terdapat 100.000 hingga 5 juta lekosit /ml dan bertahap menurun sehingga ASI matang (pasca 2 minggu kelahiran) mengandung 1.000 – 5.000 lekosit/ml. Lekosit kita kenal sebagai sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. Selain itu ASI mengandung berbagai antibodi (M, A, D, G, E) di mana sIgA (Secretory Immunoglobulin A) yang jumlahnya paling banyak.

Dari berbagai penelitian, ASI dapat melindungi bayi dari beberapa penyakit seperti otitis media/infeksi telinga, penyakit pada saluran pernafasan (seperti batuk pilek/common cold), penyakit pada saluran pencernaan (seperti diare), dan ISK / infeksi saluran kemih.

Namun, kekebalan yang diberikan ASI itu hanya sementara, serta ASI tidak bisa merangsang tubuh bayi untuk membentuk antibodi sendiri. Selain itu perlindungan ASI tidak untuk semua penyakit, dengan kata lain, ASI tidak dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit berat dan spesifik. Contoh penyakit-penyakit spesifik/khusus yang tidak bisa dicegah hanya dengan memberikan ASI saja, antara lain : cacat karena polio, tetanus, pertussis / batuk rejan, rubella, hib, cacar air, selain itu ada juga penyakit campak, meningitis, TB / Tuberkulosis, dll.

Jenis Imunisasi yang kedua adalah Imunisasi aktif.
Imunisasi aktif didapatkan ketika tubuh mendapatkan paparan dari organisme suatu penyakit sehingga sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk penyakit tersebut. Paparan terhadap organisme suatu penyakit dapat terjadi melalui infeksi penyakit sebenarnya (hasilnya natural immunity) atau melalui dimasukannya organisme penyakit yang sudah dimatikan / dilemahkan melalui Vaksinasi (hasilnya vaccine-induced immunity).

Imunisasi aktif sifatnya jangka panjang bahkan bisa seumur hidup. Tentu saja suatu pemikiran yang beresiko jika menunggu untuk sakit dulu agar mendapatkan kekebalan alami.
Vaksinasi adalah ‘shortcut’ atau jalan pintas untuk mendapatkan kekebalan aktif dengan resiko yang jauh lebih kecil (KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi umumnya ringan seperti demam atau sedikit bengkak di lokasi suntikan vaksin).  

Istilah Vaksinasi itu sendiri sering disebut dengan Imunisasi. Dengan Vaksinasi (Imunisasi), sekitar 2-3 juta kematian anak di dunia dapat dicegah. Keuntungan Imunisasi dalam jangka panjang dan skala yang lebih luas adalah pemberantasan penyakit dari suatu daerah bahkan dunia. Sebagai contoh penyakit variola/cacar/ smallpox yang sudah musnah (eradikasi) dari bumi sejak tahun 1979. Selain itu  penyakit polio di beberapa negara sudah tidak ada dan badan kesehatan dunia sedang mengejar tercapainya eradikasi/musnahnya penyakit polio di dunia.

Banyak yang bertanya kenapa vaksinasi diberikan pada usia yang sangat dini, bahkan sejak bayi lahir seperti pemberian vaksin Hepatitis B ? Jawabannya, karena penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi biasanya menyerang bayi di awal kehidupannya, dimana sistem kekebalan tubuh bayi belum mampu melawan serangan kuman tersebut walau bayi masih membawa kekebalan dari Ibu (maternal immunity) dan menerima ASI. Misalnya saja vaksin campak diberikan saat bayi berusia 9 bulan, karena maternal immunity hanya sampai usia bayi 9 bulan, dan itupun sifatnya imunisasi pasif.

Selain itu, waktu pemberian vaksinasi juga disesuaikan dengan pola penyakit yang biasanya menyerang anak pada rentang usia tertentu, sehingga Vaksinasi dapat melindungi anak lebih awal sebelum penyakit tersebut menyerang anak. Dari beberapa penelitian ternyata bayi-bayi yang menerima ASI dan vaksinasi Hib, tetanus, BCG, kadar antibodi nya lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak menerima vaksinasi tersebut dan tidak/kurang mendapatkan ASI.

Jadi perlu dipahami bahwa ASI saja tidak cukup untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit terutama penyakit berat yang beresiko menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Memberikan ASI & Vaksinasi kepada anak-anak kita adalah salah satu upaya kita untuk melindungi generasi penerus kita.




Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk ibu dan buah hati. Tlp & sms : 085695138867.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner