Senin, 16 September 2013

MENGAPA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BEGITU PENTING ?




Meski sudah 68 tahun merdeka, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumahyang cukup berat dalam menjamin kesejahteraan bagi penduduk ciliknya. Angka kurang gizi memang telah menurun. Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan, prevalensi balita yang berstatus kurang gizi telah turun dari 31 persen pada 1990 menjadi 17,9 persen pada 2010. Akan tetapi, balita yang pendek dan kurus masih relatif banyak.

Riset kesehatan berbasis komunitas berskala nasional tersebut mencatat bahwa masalah balita pendek mencapai 35,6 persen dan balita kurus sebanyak 13,3 persen. Kondisi itu terjadi terkait ketidak cukupan nutrisi penting pada masa emas pertumbuhan anak. Lantas, bagaimana mencegah terjadinya kedua masalah tersebut ? Kuncinya ada pada asupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. Itu artinya pencegahan harus berlangsung dini yakni sejak terjadinya konsepsi hingga bayi berusia dua tahun.

Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas umbuh kembang anak. Konsepsi berlangsung sekitar dua tahun setelah haid terakhir sang ibu. Pada pekan kelima kehamilan atau tiga pecan setelah konsepsi, periode pertumbuhan embrio berlangsung. Saat inilah terjadi pertumbuhan otak, tulang belakang, jantung, dan organ lainnya. Selanjutnya bayi akan terus tumbuh hingga waktu lahir tiba.

Pada dua tahun pertama kehidupannya, bayi mengalami pertumbuhan pesat, terutama otaknya. Di usia dua sampai tiga tahun, volume otak bayi kurang lebih telah mencapai 70 hingga 80 persen otak orang dewasa. Itulah yang membuat usia dua sampai tiga tahun disebut sebagai masa emas pertumbuhan bayi.

Pada dua tahun pertama itu tubuh mengalokasikan energi untuk pertumbuhan otak. Agar prosesnya berjalan dengan baik, bayi membutuhkan nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama, air susu ibu (ASI) masih menjadi makanan terbaik bagi anak.

Setelah itu, ASI tak lagi cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Makanan pendamping ASI pun harus mulai diberikan secara bertahap sejak bayi berusia enam bulan. Lengkapi juga makronutrien dan mikronutriennya. Gizi makro dapat diperoleh dari bahan pangan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah sedikit, namun harus tercukupi untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhan anak.

Agar kebutuhan tersebut tercukupi, orang tua perlu menyediakan makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang. Variasi makanan diperlukan lantaran taka da satu pun makanan yang sempurna gizinya. Tak benar jika menganggap sayur terbaik adalah brokoli dan ikan yang paling kaya nutrisi ialah salmon. Di dala tubuh, besi, zinc, dan mineral lain yang ada pada bahan makanan akan berinteraksi satu sama lain untuk pertumbuhan.


Kurir ASI Jakarta by amura courier
: solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

fixedbanner