Menyapih atau menghentikan pemberian air susu ibu (ASI) bisa dilakukan dengan menyediakan makanan pendamping. Ini dapat dilakukan setelah anak berusia dua tahun mengingat ASI juga sudah mulai berkurang. Pada waktu inilah makanan pokok anak semestinya mulai dipenuhi. ASI setelah dua tahun sebagai pelengkap saja. Makanan pokok juga bisa menjadi metode penyapihan bagi anak di atas usia dua tahun yang masih menyusu.
Pemberian
makanan pendamping yang aman dan cocok bagi bayi setelah sang buah hati berusia
enam bulan. Sembari terus memberikan ASI hingga anak berusia dua tahun atau
lebih. Kegiatan pengenalan makanan tadi, sinkron dengan produksi ASI yang
semakin berkurang jumlahnya saat anak berusia di atas dua tahun. Bahkan, kandungan
gizinya pun menurun seiring asupan nutrisi ibu yang biasanya tidak terlalu
diperhatikan lagi.
Asumsi orang tua yang khawatir anaknya kurang nutrisi setelah disapih biasanya tergantikan oleh asupan susu. Namun, justru dianjurkan lebih baik mengenalkan varian makanan pokok terlebih dulu pada anak ketimbang susu formula. Yang tepenting bagi balita adalah terpenuhi kebutuhan nutrisinya dari makanan pokok yang diasupnya. Pemberian ASI di atas usia dua tahun justru mempersulit pengenalan jenis nutrisi pokok pada anak.
Pemberian makanan pokok pada balita sebaiknya juga dilakukan bertahap. Makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia anak enam bulan menjadi tahapan awalnya. Sebaliknya dari hasil penelitian, MPASI yang diberikan saat anak berusia empat bulan justru membuat anak bisa kekurangan gizi. Lantaran pada fase umur tersebut ASI masih menjadi sumber nutrisi sempurna bagi bayi. Memberikan MPASI pada usia empat bulan terlalu dini karena sistem pencernaan bayi belum sempurna. Jika tetap diberikan, risikonya bayi menderita diare dan kosntipasi.
Pemberian MPASI pada bayi enam bulan juga sebaiknya dilakukan bertahap sesuai dengan kemampuan cerna mereka. Dimulai dengan makanan yang encer terlebih dahulu. Boleh juga mencampur buah dengan ASI, atau membuat bubur susu dengan ASI sebagai campurannya. Jangan monoton, semakin bervariasi jenis makanannya, anak semakin mengenal berbagai jenis, rasa, tekstur makanan. Memori bayi sangat tinggi pada masa ini. Jadi, anak belajar mengenal berbagai jenis makanan pertamanya.
Semakin MPASI bervariasi, kebutuhan gizi bayi pun dijamin bisa terpenuhi lebih baik. Namun, tak jarang ibu mencampur lebih dari dua bahan agar cita rasanya beraneka. Cara ini justru memberi efek kurang baik bagi perkembangan indra perasa bayi. Bayi itu memorinya sangat tinggi, bahkan melebihi memori gadget-gadget masa kini. Oleh sebab itu, indra perasanya akan kesulitan mengingat rasa-rasa tersebut jika dicampur.
Kurir ASI Jakarta by amura courier : solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar