Ada sejumlah mitos yang berkembang seputar ibu menyusui. Apakah sebatas mitos atau memang fakta? Kita telusuri lebih lanjut:
Mitos:
Ukuran payudara menetukan bisa tidaknya seorang ibu menyusui bayinya
Fakta: Ukuran payudara bukan masalah.
Yang memproduksi susu adalah kelenjar susu dan bukan bentuk dan ukuran
payudara. Besar/kecilnya payudara ditentukan oleh jumlah jaringan lemak yang
antar individu memang berbeda. Sementara itu, dalam penelitian ditemukan,
jumlah kelenjar susu antara wanita yang satu dengan lainnya hampir sama.
Mitos:
Menyusui membuat ibu jadi gemuk
Fakta: Belum ada kejelasan mengenai
hubungan antara menyusui dengan pertambahan berat badan. Perubahan berat selama
masa menyusui disebabkan oleh berbagai faktor dan pada beberapa wanita malah
justru jadi mengalami penurunan berat. Yang jelas, dengan menyusui, seorang
wanita bisa memetik sejumlah keuntungan di antaranya merangsang rahim untuk
berkonstraksi hingga mengecil dengan cepat. Pada gilirannya, bentuk tubuh Anda
pun akan cepat kembali seperti sebelum mengandung, bahkan bukan tidak mungkin
Anda akan tampak lebih langsing.
Mitos:
Wanita karir tak bisa menyusui bayinya
Fakta: Anda bisa bekerja atau
mempekerjakan pengasuh bayi sambil tetap menyusui. Banyak wanita yang tetap
bisa menyusui bayinya meski mereka kembali bekerja. Dalam hal ini Anda bisa
menggabungkan pemberian ASI dengan susu formula. Untuk menyediakan ASI, Anda
bisa meminta bantuan pompa ASI yang akan mengeluarkan susu dari payudara secara
buatan. Dengan menggunakan pompa itu Anda dapat memompa air susu sebelum,
selama, dan sesudah bekerja. ASI dalam botol itu kemudian disimpan di lemari
pendingin agar pengasuh bayi bisa meminumkan ASI dalam botol itu pada bayi
Anda.
Mitos:
Air susu bisa saja habis
Fakta: Anda dapat meningkatkan produksi
ASI. Untuk itu Anda dapat menerapkan dua strategi untuk meningkatkan produksi
ASI. Yang pertama dengan meningkatkan frekuensi pemberian ASI. Misalnya, bila
biasanya menyusui setiap tiga atau empat jam, cobalah mengubahnya menjadi
setiap 2 jam sekali. Lakukan ini selama beberapa hari. Cara lainnya adalah
dengan memperpanjang waktu pemberian ASI. Tak ada salahnya Anda
mengkombinasikan dua strategi itu.
Mitos:
Menyusui membuat ruang gerak ibu terbatas
Fakta: Menyusui mungkin mempermudah
hidup Anda. Pendapat yang menyebutkan bahwa menyusui membuat ruang gerak si ibu
jadi terbatas -- karena setiap waktu harus siaga untuk menyusui bayinya --
barangkali perlu dikaji kembali. Sebab, justru banyak wanita yang merasa bahwa
menyusui sama sekali tidak membatasi ruang gerak mereka. Tak seperti mereka
yang menyusui dengan botol, para ibu yang memberikan ASI pada bayinya tidak
perlu repot-repot membeli susu formula. Mereka juga tak perlu susah-susah
menyiapkan, menyimpan, mendinginkan di lemari es atau menenteng botol ke
mana-mana. Pendeknya, ASI selalu siap untuk disusukan pada si bayi kapanpun,
bahkan dalam perjalanan.
Mitos:
Minum susu non ASI sama baiknya dengan minum ASI
Fakta: Menyusui memiliki banyak manfaat
yang tak dapat diberikan susu non ASI bagi ibu maupun bayi. Bagi bayi, ASI
lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. AS juga sangat kaya gizi yang
diperlukan untuk tumbuh dan berkembang selama bulan-bulan pertama. Selain itu,
ASI juga mengandung zat antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari infeksi
dan beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang anak-anak. Menyusui juga
memberi keuntungan psikologis. Menyusui merupakan salah satu sarana untuk
mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi.
Kurir ASI Jakarta
by amura courier :
solusi cerdas untuk wanita karir dan ibu menyusui. Tlp & sms : 085695138867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar